Cara Menulis Berita dan Artikel – Tips Ringkas

Cara Mudah Menulis Berita dan Artikel – Menyusun Unsur 5W+1H dan Menuangkan Pemikiran tentang masalah atau peristiwa.

menulis beritaBERITA (news) adalah laporan peristiwa terbaru.

Peristiwa lama bukan lagi berita, paling-paling jadi berita basi. Peristiwa yang dilaporkan itulah berita.

Berita harus selalu mengandung hal baru, sebagaimana akar kata berita (news), yakni “new” (baru).

Berbeda dengan berita yang berisi fakta/data peristiwa, artikel adalah tulisan berisi pandangan, opini, atau pemikiran penulisnya tentang suatu masalah atau beristiwa.

Artikel berisi opini. Berita tidak boleh ada opini wartawan.

Read More

Unsur Berita

Laporan peristiwa itu berisi unsur 5W+1H.

  1. What – Apa yang terjadi, peristiwa apa.
  2. Who – siapa yang terlibat dalam kejadian itu atau siapa aktornya
  3. When – Kapan kejadiannya, waktu kejadian, tanggal, hari, dan jam jika perlu.
  4. Where – Di mana kejadiannya, lokasi peristiwa.
  5. Why – Kenapa terjadi atau apa penyebabnya, apa latar belakangnya, apa tujuannya.
  6. How – Bagaimana kejadiannya, prosesnya, detailnya.

Jadi, sebelum dituliskan, kumpukan dulu data-data tersebut (penuhi unsur 5W+1H), cek dan ricek, tabayun, verifikasi, yakinkah semuanya benar dan akurat. Setelah itu, mulailah menulis berita.

Fakta dan data yang sudah dihimpun dituliskan berdasarkan rumus 5W+1H dengan menggunakan Bahasa Jurnalistik dengan karakteristik

  • Spesifik – hemat kata, kalimatnya pendek-pendek, baku, dan sederhana;
  • Komunikatif  – jelas, langsung ke pokok masalah (straight to the point), mudah dipahami orang awam.

Komposisi naskah berita terdiri dari

  1. Head (Judul)
  2. Date Line (Baris Tanggal), yaitu nama tempat berangsungnya peristiwa atau tempat berita dibuat, plus nama media Anda
  3. Lead (Teras) atau paragraf pertama yang berisi bagian paling penting atau hal yang paling menarik
  4. Body (Isi) berupa uraian penjelasan dari yang sudah tertuang di Lead.

Berita diawali oleh judul. Judul berita harus ringkas, menggambarkan isi, tapi berupa kalimat lengkap.

Judul berita minimal terdiri dari Subjek dan Predikat, mubtada dan khobar.

Contoh: BATIC Gelar Pelatihan Jurnalistik.

  • BATIC = Subjek.
  • Gelar = Predikat.
  • Pelatihan Jurnalistik = Objek.

Keliru kalau judulnya begini: Pelatihan Jurnalistik BATIC. Itu baru subjek; cuma mubtada, khobarnya belum ada.

Mestinya, Pelatihan Jurnalistik BATIC Meriah (atau ‘Garing’? Seru? Heboh? Rusuh?). Baiknya yang tadi itu, BATIC Gelar Pelatihan Jurnalistik.

Judul panjang belum tentu benar. Misal, Seminar Pendidikan Nasional di UPI. Itu belum lengkap karena baru mengandung Subjek.

Kenapa dengan Seminar Pendidikan Nasional di UPI? Heboh? Sepi? Rusuh?

Setelah itu, menulis lead atau teras berita, yakni paragraf atau alinea pertama.

Cara Menulis Berita – Menyusun Teras

Rumus termudah dalam menulis kata atau kalimat awal, ikuti salah satu formula ini:

  • Who does what, siapa melalukan apa;
  • Who says what, Siapa mengatakan apa; atau
  • What does what, apa melakukan apa.

Setelah itu, teruskan dengan menuliskan unsur di mana (where), kapan (when), mengapa (why), dan bagaimana (how).

Tuangkan semuanya, secara ringkas, dalam teras berita. Isi berita, body, merupakan penjelasan atau perincian dari teras berita.

Contoh: Who Does What (Siapa melakukan apa)

Pemkot Bandung Bantu Mahasiswa untuk Biaya Kuliah

BANDUNG, (PR).- Pemerintah Kota Bandung meluncurkan Program Hibah Pendidikan Bagi Mahasiswa Tahun 2017 di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia, Selasa 12 Desember 2017.

Program tersebut langsung diresmikan oleh Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil. Dalam kesempatannya ia menyampaikan, Program tersebut merupakan kebijakan dari Pemkot Bandung dan DPRD Kota Bandung untuk mahasiswa dan mahasiswi warga kota Bandung dalam menjalankan pendidikannya.

Sebelumnya program ini sudah dijalankan ketika Wali Kotanya masih dipimpin oleh Dada Rosada. Meskipun jumlah anggaran yang disediakan berbeda, dulu hanya 4 milyar dan sekarang saat kepemimpinan Ridwan Kamil berjumlah sekitar 30 milyar.

“Dengan jumlah yang cukup tersebut, memberikan dampak kemudahan untuk mahasiswa agar menjalankan kuliahnya semakin baik,” ujar Ridwan.

Lanjutnya, dana tersebut sudah dibagikan rata rata sekitar 4 sampai 6 juta/orang atau mahasiswa di 56 Perguruan Tinggi.

“Dengan begini indeks pendidikan di Kota Bandung semakin baik. Sehingga orang berilmu makin tinggi ilmu dan semangatnya,” tutur Ridwan.

 

Cara Menulis Artikel: Enam Tips

Kunci menulis itu niat, motivasi, lalu latihan.

Niat (willingness to write) itulah yang memunculkan mood menulis. Wadah latihan menulis antara lain blog.

Buat blog, lalu tulis apa saja yang  penting sekiranya bermanfaat bagi orang lain.

Ingat, nulis di blog jangan sama bener sama nulis di buku harian. ‘Cause, blog tu kan dibaca orang.

Jadi, tulislah apa pun dengan kesadaran tulisan Anda dikonsumsi publik. Di blog, kita berkomunikasi tulisan dengan publik. Komunikasi massa juga, namun sifatnya personal.

Ringkasan teknis menulis atau cara cepat menulis itu sebagai berikut.

  1. Temukan ide, tema, lalu buatlah judul sementara.
  2. Kembangkan ide/tema dengan baca referensi sebanyak mungkin. Mandeg saat menulis? Pasti kurang referensi atau bahan ‘kan?
  3. Buat outline, garis besar tulisan, lalu simpan.
  4. Lupakan sejenak outline, tulis saja apa yang mau disampaikan dalam tulisan itu. Tulis saja apa yang ada di hati/pikiran soal tema tersebut. Bebas, abaikan dulu data akurat dan ejaan, nulis saja lah. Just write! Free writing! Do it as rapidly as you can!
  5. Tulis ulang. A good writer is also good rewriter. Rapikan konten/isi tulisan dan sesuaikan dengan outline.
  6. Edit, rapikan redaksional tulisan –ejaan, kalimat, tanda baca. Pastikan tiap penulisan kata sudah benar, penulisannya juga udah esuai dengan EYD, bermakna, dan tiap kalimat logis. Wis, gitu deh…

Masih bingung?

Coba latih kemampuan menulis Anda dengan menjawab secara tertulis pertanyaan di bawah ini;

1. Mau nulis apa, sebutkan tema!
2. Soal apanya? Sempitkan tu tema!
3. Kenapa milih tema itu? Emangnya aktual? Penting? Tulis alasannya.
4. Truz…. Apa yang mau dikemukakan? Pendapat Anda tentang hal itu bagaimana? (Mau ngutip pendapat orang? Boleh… sebutkan sumbernya!).

Struktur artikel di media massa:

  1. Judul
  2. Nama penulis
  3. Intro/pembuka
  4. Bridge/penghubung antara intro dan bahasan
  5. Bahasan (biasanya per subjudul, 2-3 tiga subjudul, biar fokus
  6. Penutup/kesimpulan.

Tulisan untuk media cetak (suratkabar/majalah) jangan gunakan gaya menulis blog kayak saya nulis ini, tapi gunakan bahasa tulisan, bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Demikian cara menulis berita dan artikel – panduan ringkas bagi pemula. Wasalam. (www.romeltea.com).*

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

3 comments