Jurnalistik Cetak: Pengertian, Karakteristik, dan Jenis-Jenisnya

Jurnalistik cetak (print journalism) adalah salah satu jenis jurnalisme berdasarkan media publikasi. Jurnalisme cetak disebut juga “jurnalistik koran” (newspaper journalism) dan “jurnalistik majalah” (magazine journalism), merujuk pada jenis media cetak utama.

jurnalistik-cetak

Jurnalistik media cetak lebih kredibel dibandingkan jurnalisme penyiaran (radio/televisi) dan jurnalistik online. Hal itu karena jurnalistik cetak harus melalui proses panjang sebelum sebuah berita disebarkan ke publik.

Jurnalistik media cetak merupakan jenis jurnalisme pertama sebelum munculnya jurnalistik radio dan televisi (jurnalisme penyiaran) dan jurnalisme online.

Pengertian Jurnalistik Cetak

Jurnalistik cetak adalah jurnalisme yang dipraktikkan di media cetak koran, tabloid, dan majalah.

Collin Dictionary mengartikan junalisme cetak sebagai “profesi atau praktik pelaporan, pemotretan, atau penyuntingan berita untuk surat kabar atau majalah” (the profession or practice of reporting about, photographing, or editing news stories for newspapers or magazines).

Read More

Jurnalistik cetak menyajikan berita atau informasi dalam bentuk teks (tulisan) dan gambar (foto) di media cetak.

Penulisan berita dalam jurnalisme cetak menggunakan gaya bahasa jurnalistik yang ketat karena keterbatasan kolom atau halaman.

Penggunaan pola piramida terbalik, yaitu mengutamakan fakta terpenting di bagian awal tulisan, menjadi ciri khas berita jurnalisme cetak.

Sejarah Jurnalistik Cetak

Koran atau surat kabar pertama yang diterbitkan secara teratur adalah The Daily Courant yang diterbitkan di Inggris pada 1702.

Praktik jurnalistik cetak pertama dalam sejarah jurnalistik terjadi pada zaman Romawi Kuno, masa pemerintahan Julius Caesar, sekitar abad 59-60 Sebelim Masehi (SM).

Saat itu lahir media massa pertama berupa papan pengumuman semacam koran yang disebut Acta Diurna (Daily Act). Dalam bahasa Latin, Acta Diurna artinya “Catatan Harian”, kadang diterjemahkan menjadi “Catatan Publik Harian”.

Papan pengumuman  ini merupakan ukiran batu atau logam yang berisi berita publik dan dipamerkan di Forum Romawi.

Isinya awalnya berupa catatan proses dan keputusan hukum. Namun akhirnya berkembang menjadi pemberitahuan publik dan informasi berguna lainnya, misalnya kelahiran, perkawinan, dan kematian dari keluarga terpandang. Setelah beberapa hari, papan tersebut diturunkan dan diarsipkan.

Ja’far Assegaf dalam buku Jurnalistik Masa Kini (Jakarta: Galia Indonesia, 1991) menyebutkan Acta Diurna sebagai cikal-bakal istilah jurnalistik.

Acta Diurna yang diletakkan di Forum Romanum (Stadion Romawi) di pusat kota untuk diketahui oleh umum, berisi informasi atau berita-berita dan pengumuman, seperti kelahiran, kematian, dan pernikahan.

Julius Caesar, sebagai penggagas Acta Diurna, disebut “Bapak Pers Dunia”. Meski catatan sejarah juga menunjukkan, Julius Caesar sebenarnya “hanya” melanjutkan tradisi yang muncul pada permulaan berdirinya kerajaan Romawi yaitu media informasi yang disebut Annals .

Dalam bahasa Inggris, annals artinya “catatan sejarah”.

Karakteristik Jurnalistik Cetak

Karakter utama jurnalistik cetak adalah berita dipublikasikan melalui media cetak (printed media). Karakteristik lainnya sebagai berikut:

  1. Jurnalistik cetak melalui proses panjang, meliputi peliputan, penulisan, penyuntingan, layout, dan percetakan.
  2. Melibatkan tata letak (layout), desain grafis, dan perwajahan (cover).
  3. Berita disebarluaskan dan berlaku dalam sehari. Harga koran biasanya turun saat sore dan malam hari.
  4. Sering terjadi salah cetak atau salah ketik sehingga ada ralat di edisi berikutnya.
  5. Memiliki berita utama (headline) yang ditampilkan secara menonjol di halaman depan (cover).
  6. Menyajikan berita atau informasi dalam bentuk teks (tulisan) dan gambar (foto).
  7. Jumlah berita dibatasi kolom dan halaman.
  8. Menggunakan bahasa jurnalistik secara ketat karena keterbatasan ruang (halaman).
  9. Mengenal tenggat waktu (deadline) –biasanya malam hari– karena harus segera cetak sebelum pagi.

Proses Pemberitaan

Proses kerja redaksi media cetak meliputi News Processing sebagai berikut:

  1. News Planing = rapat redaksi, perencanaan isi & peliputan
  2. News Gathering/Hunting = peliputan, wawancara, riset data
  3. News Writing = penulisan, penyusunan naskah/tulisan
  4. News Editing = penyuntingan naskah
  5. News Layouting = tata telak, setting, desain grafis, perwajahan
  6. News Printing = proses cetak.

News Layouting dan News Printing menjadi pembeda utama jurnalisme media cetak dengan jurnalistik media penyiaran (radio & televisi) dan jurnalisme media online.

Karakter Media Cetak

Karakteristik jurnalisme cetak juga tergambar dalam karakterstik media cetak sebagai berikut:

  1. Informasi yg akan disajikan dapat dinikmati melalui proses tercetak.
  2. Isi pesan tercetak sehingga dapat dibaca di mana dan kapan saja.
  3. Isi pesan dapat dibaca berulang-ulang.
  4. Hanya menyajikan peristiwa atau pendapat yang telah terjadi.
  5. Tidak dapat menyajikan pendapat narasumber secara langsung (live).
  6. Penulisan dibatasi oleh kolom dan halaman.
  7. Makna berkala dibatasi oleh hari, minggu, dan bulan.
  8. Distribusi melalui transportasi darat, laut, dan udara.

Baca Juga: Manajemen Media Cetak

Jenis-Jenis Junalistik Cetak

Dari segi format atau ukuran medianya, jurnalistik cetak terbagi menjadi jurnalistik koran (newspaper journalism), jurnalistik tabloid (tabloid journalism), dan jurnalistik majalah (magazine journalism).

majalah tabloid koran

 

1. Jurnalisme Koran

Koran secara bahasa artinya lembaran(-lembaran) kertas bertuliskan kabar (berita) dan sebagainya, terbagi dalam kolom-kolom (8–9 kolom), terbit setiap hari atau secara periodik; surat kabar; harian.

Koran –disebut juga surat kabar– adalah media cetak dengan ukuran kertas broadsheet, yaitu format surat kabar terbesar dan ditandai oleh halaman vertikal panjang (biasanya 22 inci atau 56 sentimeter).

Karena biasanya terbit harian, koran sering juga disebuat surat kabar harian (daily newspaper).

Koran berisi informasi peristiwa yang terjadi sehari sebelumnya. Karena harus sudah dicetak sebelum diedarkan pagi hari, maka koran harus dicetak dini hari, misalnya pukul 03.00 WIB.

Koran umumnya terbit setiap hari, bahkan banyak koran yang menyebut medianya sebagai Harian Pagi. Pada masa jayanya –sebelum era internet atau era media online, ada koran yang terbit sehari dua kali, seperti koran Seputar Indonesia (Sindo) yang terbit setiap hari di pagi dan sore.

Dari segi jangkauan atau distribusinya, koran dibagi menjadi dua:

  1. Koran nasional. Contoh: Harian Kompas, Media Indonesia, Sindo, Republika, Jawa Pos, Pos Kota, dan Bisnis Indonesia.
  2. Koran lokal. Contoh: Pikiran Rakyat (Bandung/Jawa Barat), Radar Bekasi, Radar Bogor, Galamedia, Lampung Pos, Tribun Jabar, dan masih banyak lagi.

Karakteristik Surat Kabar

Ardianto & Elvinaro dkk (20070 dalam Komunikasi Massa Suatu Pengantar menyebutkan Karakteristik Surat Kabar sebagai berikut:

  1. Publisitas. Disebarluaskan kepada publik atau untuk diketahui umum.
  2. Periodesitas. Terbit secara berkala, periodik, biasanya harian.
  3. Universalitas. Pesan atau informasi bersifat umum (berbagai topik) dan untuk umum.
  4. Aktualitas. Berisi informasi terbaru dan masih hangat.
  5. Terdokumentasikan. Bisa dibuat arsip atau klipping.

2. Jurnalisme Tabloid

Tabloid adalah surat kabar ukuran kecil (setengah dari ukuran surat kabar biasa) yang banyak memuat berita secara singkat, padat, dan bergambar, mudah dibaca umum; surat kabar sensasi; surat kabar kuning.

Tabloid adalah media cetak ukuran setengah dari format broadsheet. Format ini diperkenalkan untuk mereka yang selalu sibuk sehingga harus membaca koran di mobil atau kereta api.

Dengan ukuran tabloid, mereka dengan mudah membaca koran tanpa harus membuka lebar-lebar, yang bisa mengganggu orang di sebelahnya.

Ukuran tabloid umumnya 290 mm x 420mm dengan jumlah halamannya 24 – 40 halaman.

Berbeda dengan koran yang terbit setiap hari, tabloid biasanya terbit mingguan (setiap minggu) atau dwi mingguan (dua minggu sekali).

Tabloid biasanya ditujukan pada pembaca yang memiliki waktu luang untuk membaca, sehingga isi pemberitaannya lebih mendalam.

Berbeda dengan isi koran yang sifatnya umum, tabloid biasanya fokus pada tema tertentu, misalnya Tabloid Bola (olahraga), Tabloid Nova (keluarga), Tabloid Bintang (selebritas/hiburan), Tabloid Al-Hikmah (agama Islam).

Karena biasanya berisi hal-hal sensasional, khususnya majalah hiburan, muncul pula istilah jurnalisme tabloid (tabloid journalism), yaitu  gaya jurnalisme yang menampilkan cerita kejahatan sensasional, kolom-kolom gosip tentang para selebritas.

Karakteristik Tabloid:

  1. Ukuran kertas setengah dari ukuran surat kabar.
  2. Memiliki cover dengan satu gambar besar.
  3. Umumnya terbit mingguan (setiap minggu)
  4. Pemberitaannya lebih mendalam dan panjang.
  5. Biasanya fokus pada tema tertentu.

3. Jurnalisme Majalah 

Majalah adalah terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik dan pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca, menurut waktu penerbitannya dibedakan atas majalah bulanan, tengah bulanan, mingguan, dan sebagainya, menurut pengkhususan isinya dibedakan atas majalah berita, wanita, remaja, olahraga, sastra, ilmu pengetahuan tertentu, dan sebagainya (KBBI).

Menurut Encyclopedia Britannica, majalah (magazine) –juga disebut berkala– adalah kumpulan teks yang dicetak atau diterbitkan secara digital (esai, artikel, cerita, puisi), sering diilustrasikan, yang diproduksi secara berkala (tidak termasuk koran).

Ukuran kertas majalah (magazine) umumnya setengah dari tabloid. Ukuran terbesar majalah standar 330.5mmX 240.5mm. Untuk ukuran standar majalah di Indonesia, seperti Majalah Tempo, adalah 210.5mm x 270,5mm.

Ada juga majalah ukuran kecil  (mini magazine), seukuran kertas buku tulis, seperti Majalah Sabili.

Berbeda dengan koran dan tabloid yang berupa lembaran-lembaran lepas, halaman-halaman majalah “diikat” dan menggunakan sampul (cover) dengan jenis kertas yang lebih tebal seperti buku.

Majalah juga memuat pemberitaan ringan dan mendalam. Namun, majalah biasanya diterbitkan selama satu bulan satu kali.

Halaman majalah biasanya penuh warna. Dominasi gambar menjadi kelebihan tersendiri sebuah majalah. Halaman juga cukup tebal, bisa mencapai 200 halaman.

Isi majalah biasa fokus pada tema tertentu seperti halnya tabloid.

Karakteristik Majalah

  1. Ukuran kertas setengah tabloid.
  2. Terbit mingguan atau bulanan.
  3. Memiliki cover atau sampul berwarna dengan kertas lebih tebal daripada halaman dalam.
  4. Penyajian lebih dalam, biasanya berupa feature.
  5. Nilai aktualitas informasi lebih tahan lama
  6. Gambar atau foto lebih banyak
  7. Cover sebagai daya tarik
  8. Tema khusus, misalnya anak-anak, wanita, pria dewasa, meski ada juga majalah berita umum.

Jenis-Jenis Majalah

Majalah bukan hanya diterbitkan oleh lembaga pers atau perusahaan media, tapi juga kalangan instansi atau perusahaan.

Majalah yang diterbitkan lembaga pers disebut majalah komersial atau majalah umum, baik majalah berita seperi Time, Tempo, Gatra, maupun majalah dengan tema khusus seperti majalah keluarga, majalah komputer, majalah olahraga, majalah pertanian, majalah hukum, dsb.

Majalah yang diterbitkan instansi/perusahaan disebut media internal atau inhouse magazine.

Maskapai Penerangan juga umumnya menerbitkan media internal –dikenal dengan sebutan Majalah Penerbangan– yang disimpan di belakang sandaran kursi penumpang.

Ada juga majalah yang berisi karya tulis ilmiah atau hasil penelitian. Majalah ini dikena dengan sebutan Jurnal atau Jurnal Ilmiah.

Jenis-Jenis Majalah:

  1. Majalah Berita Umum
  2. Majalah Khusus
  3. Majalah Internal
  4. Jurnal Ilmiah

Newsletter dan Buletin

Selain ketiga jenis jurnalistik cetak di atas, ada juga media cetak lainnya yang disebut Newsletter dan Buletin. Keduanya identik.

contoh newsletter

Newsletter (Nawala) adalah laporan berkala yang memuat berita tentang kegiatan bisnis atau organisasi yang dikirimkan secara teratur ke semua anggota, pelanggan, karyawan, atau orang-orang yang tertarik. Nawala umumnya berisi satu topik utama yang menarik bagi penerimanya.

Newsletter biasanya merupakan merupakan alat komunikasi yang digunakan seorang/sekelompok humas dalam memberikan informasi mengenai perusahaan, baik menyangkut produk yang dihasilkan, orang yang terlibat, serta informasi lain yang dapat membantu publiknya dalam berhubungan dengan urusan bisnisnya.

Menurut KBBI, nawala adalah lembaran cetakan berupa pamflet atau surat kabar yang diterbitkan pada waktu-waktu tertentu yang berisi tentang perkembangan perusahaan

Pengiriman nawala dilakukan secara teratur memungkinkan pihak yang terkait untuk mengetahui perkembangan informasi dan keadaan dalam perusahaan.

Menurut kamus bahasa, buletin adalah edia cetak berupa selebaran atau majalah, berisi warta singkat atau pernyataan tertulis yang diterbitkan secara periodik oleh suatu organisasi atau lembaga untuk kelompok profesi tertentu.

Dari segi ukuran kertas, Newsletter adalah lembaran kertas ukuran kwarto atau folio. Demikian pula buletin, seperti Buletin Jumat atau Buletin Dakwah.

Produk Jurnalistik Cetak: Konten Media Cetak

Media cetak –surat kabar, tabloid, majalah– berisi jenis-jenis tulisan jurnalistik sebagai berikut:

  1. Berita
  2. Artikel
  3. Feature
  4. Foto
  5. Tajuk rencana
  6. Kolom
  7. Pojok
  8. Karikatur
  9. Surat Pembaca
  10. Resensi

Selain karya jurnalistik, media cetak juga sering berisi karya sastra atau tulisan fiksi:

  1. Cerpen
  2. Puisi
  3. Cerbung
  4. Cergam

Demikian pengertian, karakteristik, dan jenis-jenis jurnalistik cetak atau jurnalisme media cetak. Wasalam. (www.romeltea.com).*

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *