“Jurnalisme Ini” adalah Contoh Praktik Jurnalisme Umpan Klik dalam Jurnalistik Online. Nyaris semua media online saat ini menjadi penganut jurnalisme clickbait demi traffic dan pageviews.
Media online atau situs berita tampaknya tidak bisa menghindari gaya jurnalisme umpan klik (clickbait journalism). Mulai dari situs berita “marginal” hingga media mainstream seperti Antara, Kompas, Detik, dan Tempo kini menganut jurnalisme umpan klik.
Judul-judul berita dengan menggunakan kata “ini” kian marak di kalangan media online. Selain memudahkan wartawan atau editor membuat judul, “jurnalisme ini” juga bermaksud memancing pembaca untuk mengeklik link judul berita tersebut.
“Jurnalisme Ini” adalah bagian jurnalisme umpan klik kategori “ringan”. Kategori beratnya yaitu judul-judul yang sensasional, bombastis, dan “menipu” pembaca, termasuk judul-judul yang “berteriak”, seperti “wow”, “keren”, “terungkap”, “miris”, dan sejenisnya.
Berikut ini contoh judul berita yang menganut “Jurnalisme Ini”:
- Soal Rencana Mogok Nasional Pekerja, Ini Respons Menperin (Kompas)
- Soal mogok kerja, Apindo berikan imbauan pada pengusaha dan pekerja (Antara)
- Erick Thohir Akan Likuidasi 14 BUMN, Ini Respons Serikat Pekerja (Tempo)
- Ini Syarat Biar Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Nggak Molor (detikFinance)
- Tak Kunjung Sembuh, Bank di Bandung Ini Ditutup OJK (CNBC Indonesia)
- Pandemi, 19 Ribu Pekerja di Daerah Ini Terkena PHK (Radar Pekalongan)
Judul-judul di atas menggunakan kata “ini” untuk menyembunyikan inti, pokok, atau substansi berita, dengan maksud membuat penasaran pembaca dan “mancing klik”.
Maraknya jurnalisme umpan klik, termasuk “jurnalisme ini”, tak lepas dari persaingan antarmedia online dan ketergantungan mereka terhadap klik (click is king) sebagai sumber traffic dan pageviews –dua hal yang menentukan pendapatan iklan.
Tak jarang judul berita umpan klik meupakan misleading content, yaitu judul dengan isi tidak selaras atau idak sesuai dengan judul berita.
Mengutip sebuah penelitian, umpan klik (clickbait) merupakan sebuah istilah yang merujuk kepada konten web berupa berita, iklan, ataupun jasa yang tujuan utamanya menarik perhatian dan mendorong pengunjung untuk mengklik tautan ke halaman web tertentu.
Umpan Klik pada umumnya bertujuan untuk mengeksploitasi “kesenjangan keingintahuan” (curiosity gap) dengan memberi informasi yang cukup membuat pembaca penasaran ingin tahu, tetapi tidak cukup untuk memenuhi rasa ingin tahu tersebut tanpa menekan klik pada tautan atau pranala yang diberikan.
Tujuan umpan klik adalah untuk menarik sebanyak mungkin orang, memungkinkan website tertentu memiliki sebanyak mungkin pengunjung.
Umpan klik sebagai optimasi judul berita merupakan hal yang lazim pada zaman sekarang dilakukan oleh beberapa media online untuk tetap menghidupkan media tersebut agar tidak sepi pembaca.
Bak pisau bermata dua, clickbait dapat menjadi sebuah wahana dalam membantu media menarik lebih banyak audiens dan memberikan mereka konten terbaik.
Sebaliknya, apabila clickbait dilakukan tanpa didukung oleh adanya konten yang baik dan palsu, audiens akan merasa dibohongi karena mereka tidak mendapatkan apa yang mereka lihat pada judul.*