Di postingan sebelumnya saya sudah berbagi tentang Manajemen Konten Website. Itu bagian dari manajemen website secara keseluruhan. Mengelola isi situs web hanya salah satu elemen dalam manajemen situs web, sebagaimana blogging tidak hanya menulis atau membuat konten.
Manajemen website merupakan tahap kedua setelah pembuatan situs web (website development). Tahap mengelola web ini jauh lebih rumit ketimbang. Membuat website sangat mudah dan bisa dilakukan dalam hitungan menit.
Bahkan, jika Anda memesan domain dan hosting di Niagahoster, misalnya, Anda bisa order instal otomatis CMS WordPress, sehingga ketika tagihan dibayarkan dan domain-hosting aktif, website Anda sudah jadi! Tinggal mengelolanya –pilih tema, pasang plugin, atur menu, widget, dan lainnya.
Mengelolanya –terutama mengisinya– adalah masalah umum bagi para pemilik website atau blog, termasuk kalangan lembaga atau perusahaan.
Jika seorang praktisi humas berpengalaman ngeblog (blogging), maka ia akan mahir mengelola website lembaganya dan tahu apa yang harus dilakukan selain membuat konten. Pasalnya, blogging bukan sekadar posting, tapi juga menerapkan SEO, utak-atik desain, plugin, widget, Analytic, dsb.
Karenanya, dalam setiap pelatiha humas online, jurnalistik online, apalagi pelatihan manajemen website, saya selalu memulai dengan memastikan semua peserta punya blog –kalau belum punya, bikin saat itu juga!
Pengertian Manajemen Website
Manajemen website adalah proses pengelolaan situs web yang meliputi pembuatan, pengisian, dan pemeliharaan.
Menurut Encyclopedia, manajemen web mengacu pada semua aktivitas yang termasuk dalam proses memposting dan memelihara situs web.
Mengutip laman Ibexa, manajemen situs web adalah kumpulan proses yang digunakan untuk memastikan situs web profesional, mutakhir, dan berfungsi sebagaimana dimaksud.
Dengan demikian, manajemen website mencakup pemeliharaan, keamanan, dan pengembangan jangka panjang, serta mengatur konten dan strategi pemasaran.
Pembuatan Website
Proses atau kegiatan mengelola website dilakukan setelah membuatnya atau setelah webnya ada (jadi). Namun, secara konsep, manajemen website juga termasuk membuatnya –di tahap planning (perencanaan) dalam konsep manajemen secara umum.
Dalam dunia website, membuat situs web ada lagi istilahnya, yaitu website development atau pembuatan website. Pelakunya –yang membuat website– disebut pengembang web atau web developer.
Pengembang web mana pun tahu, dibutuhkan banyak pekerjaan untuk merancang dan meluncurkan situs web baru.
Namun, setelah situs web itu aktif dan berjalan (online), Anda harus terus bekerja untuk mengelolanya. Manajemen situs web memerlukan beberapa tugas, termasuk memperbarui konten situs web dan membersihkan bug apa pun.
Bug apaan tuh? Bug itu semacam hama, penyakit, atau hal yang mengganggu. Nah, website itu ‘kan suka error, tidak bisa dibuka, gambarnya tidak muncul, dan sebagainya. Itu yang nangani bagian web management atau pengelola web. Bisa juga sih kembali ditangani web developer.
Mengelola situs web Anda juga akan mempersiapkan situs untuk pertumbuhan di masa mendatang, karena situs tersebut menampung lebih banyak pengunjung dan menawarkan lebih banyak layanan.
Ruang Lingkup Manajemen Website
Setidaknya ada empat hal yang dilakukan seorang “manajer web” atau pengelola website. Web instansi biasanya dikelola bagian Humas.
1. Pemeliharaan, maintenance
Pemeliharaan situs web adalah proses menjaga agar situs web tetap mutakhir (update) dan berjalan dengan lancar serta berkinerja optimal.
Pemeliharaan situs web mencakup tugas-tugas seperti memastikan semua tautan di situs Anda berfungsi, memperbarui konten secara teratur, dan memperbaiki tautan yang rusak (broken link).
Bagian dari maintenance adalah perpanjangan domain dan hosting. Biasanya, sewa domain dan hosting dilakukan per tahun. Jika tidak diperpanjang, atau terlambat dibayar, maka website akan mati karena domainnya kadaluwarsa.
2. Pemecahan masalah, troubleshooting
Website sering mengalami masalah jika kode tidak berfungsi atau ada gangguan server. Dalam banyak kasus, website bisa mengalami error 500 internal server, error 404 not found, dan banyak lagi.
3. SEO
Mengoptimalkan web agar mudah diindeks dan diperingkat tinggi mesin pencari merupakan bagian manajemen website.
Pemilik web bisa merekrut SEO spesialis atau upskilling tim pengelola agar menguasai dan menerapakan SEO.
SEO adalah kependekan dari Search Engine Optimization atau pengoptimalan mesin pencari/ Teknik ini merupakan upaya mengoptimasi website agar mendapat ranking teratas di hasil pencarian Google.
4. Memperbarui, Updating
Update konten web masuk juga bagian SEO karena SEO terbaik tetap pada konten berkualitas. Content is King.
Konten web secara umum terdiri dari halaman statis (static page) dan hamanan postingan (post page) yang dinamis.
- Page. Halaman misalnya Tentang (About), Kontak, Disclaimer, FAQ, Privacy Policy.
- Post. Postingan adalah konten dinamis website berupa tulisan (artikel, berita), gambar (foto), audio, video, ataupun konten multimedia.
Manajemen Website Perusahaan
Empat cara mengelola website di atas berlaku untuk semua jenis website, termasuk website lembaga, baik lembaga bisnis, perusahaan, maupun organsiasi.
Namun, khusus situs web perusahaan, ada tips bagus dari para ahli yang dibagikan di Forbes, “Best Pratice for Company Website Management“. Tips ini juga berlaku bagi pengelola web non-perusahaan.
Saya comot empat poin saja.
1. Jadikan Pusat Pengetahuan (Knowledge Center)
Jadikan web perusahaan Anda sebagai pusat pengetahuan. Bicaralah dengan berita. Untuk menunjukkan otoritas di sektor Anda, Anda harus dapat memberikan wawasan tentang apa yang sedang terjadi dan mengapa hal itu penting bagi klien Anda.
Memberikan komentar yang diteliti dan ditulis dengan baik adalah cara yang bagus untuk menandai situs web Anda sebagai pusat pengetahuan.
2. Perbarui Secara Terus-Menerus
Update konten sangat penting. Lewatlah sudah hari-hari menghabiskan banyak waktu dan sumber daya untuk membangun situs web hanya untuk tidak pernah memperbaruinya lagi.
Untuk memaksimalkan potensi halaman web atau komunitas online, Anda harus ingat untuk memperbarui dan memelihara konten di platform tersebut secara rutin.
Anda tidak hanya akan menyukai algoritme mesin telusur, tetapi Anda juga akan memberikan pengalaman baru kepada pengunjung yang kembali setiap kali mereka mengunjungi halaman Anda.
3. Tambahkan Konten Video
Video adalah alat pemasaran No.1 Anda di tahun 2020 karena itulah cara orang mengonsumsi konten saat ini.
Sebagai ilustrasi, menambahkan video ke situs web meningkatkan lalu lintas pencarian organik sebesar 157% dan meningkatkan tingkat konversi hingga 80%. Luangkan waktu untuk memfilmkan video yang informatif dan berharga dan sematkan di beranda Anda. Ini pasti akan menciptakan kesan pertama yang positif.
4. Jangan Lupakan Pintu Depan Sosial Anda
Optimalkan akun media sosial untuk mendukung web bisnis Anda! Situs web sering menjadi hasil pencarian teratas untuk sebuah perusahaan, tetapi kemungkinan di tiga hasil teratas mungkin juga halaman sosial perusahaan.
Memastikan bahwa setiap “pintu depan” yang diputuskan konsumen untuk dimasuki dikurasi, diperbarui, dan sesuai merek sama pentingnya.
Anda tidak hanya harus memastikan bahwa situs web Anda memiliki tautan sosial yang berfungsi, tetapi Anda juga harus memastikan halaman sosial Anda terhubung dengan mudah ke situs web Anda!
Demikian manajemen website. Saya sering mengelola website orang lain, mulai dari membuat postingan –jadi content writer— dan lebih sering sebatas maintenance atau “jagain” aja dengan bayaran per bulan.
Website Anda mau saya kelola? Atau mau bikin website? Kontak saja!