SAYA sering mencoba untuk menulis artikel. Tapi selalu saja kandas di tengah jalan.
Setelah menulis dua-tiga alinea, mandeg. Mohon saran. Jazakallah…. (Isna, Bandung).
JAWAB: Menulis adalah proses. Ada tahapan yang harus dilalui sebelum “prung” menulis.
Setelah menemukan ide atau tema, kembangkan tema tersebut dengan mencari referensi atau data tentang tema tersebut, baca, cerna, pahami, untuk memperkaya data dan memperluas wawasan tentang tema tersebut, sekaligus sebagai bahan perbandingan.
Setelah itu buatlah outline/garis besar atau kerangka tulisan. Misal, temanya “Da’wah Marak (Tapi) Korupsi Menggila”.
Outlinenya:
1. Semarak dakwah –menggambarkan betapa dakwah dalam berebagai bentuk marak di Indonesia;
2. Korupsi menggila –kasus-kasus korupsi di Indonesia di berbagai level;
3. Pengaruh dakwah terhadap perilaku korup –kaitan dakwah dengan korupsi, mengapa tidak terpengaruh, dll. (analisis penulis).
Ringkasanya, berikut ini proses menulis yang harus dilalui agar tidak mandeg, kecuali kalau menulis topik yang sudah sangat dikasai:
- Ide/Tema
- Sempitkan Tema
- Kembangkan Tema dengan Baca Referensi
- Buat Outline
- Menulis Draft (Free Writing)
- Edit, Revisi.
Nomor tiga adalah langkah untuk mengatasi mandeg saat menulis. Mandeg itu penyebabnya gak ada materi yang mau ditulis ‘kan? Nah, dengan nomor tiga –banyakin bahan dengan membaca, maka akan teratasi.
Insya Allah dijamin, jika ukhti banyak membaca reefrensi sebelum menulis, proses penulisan tidak akan mandeg. Lazimnya, mandeg di tengah jalan saat menulis karena kekurangan bahan/data/referensi. Good Luck! (www.romeltea.com).*