Penulisan kata imbuhan dengan berawalan me- dalam bahasa Indonesia, bagi sebagian orang (yang peduli bahasa baku), cukup membingungkan untuk kata-kata tertentu, khususnya untuk kata serapan (kata yang berasal dari bahasa asing ).
Misalnya, mana penulisan kata berimbuhan me- yang benar:
- mengkomunikasikan atau mengomunikasikan?
- mengkonsultasikan atau mengonsultasikan?
- memproduksi atau memroduksi?
- memproses atau memroses?
- mempunyai atau memunyai?
- mempengaruhi atau memengaruhi?
- mengkonsumsi atau mengonsumsi?
- mentertawakan atau menertawakan?
- mempesona atau memesona?
- mensejahterkan atau menyejahterakan?
- memperhatikan atau memerhatikan?
- mengaji atau mengkaji? (kalau yang ini dua-duanya benar, beda makna dikit)
Lihat juga: Daftar Kata Baku – Tidak Baku Bahasa Indonesia
Kata Dasar Berwalan ‘KTSP’ Luluh dengan Imbuhan Me-
Dalam bahasa Indonesia, ada empat huruf yang luluh (hancur, hilang) dan menjadi ng atau m, jika diberi prefiks atau awalan me-.
Huruf-huruf yang luluh jika diawali imbuhan me- ini dikenal dengan sebutan KTSP, yaitu huruf k, t, s, dan p, jika keempat huruf itu menjadi huruf pertama dalam kata dasar.
Ketentuannya sebagai berikut:
1. Konsonan + Vokal = Luluh
Jika huruf kedua dari kata dasar adalah huruf hidup (a, i, u, e, o), huruf pertama kata dasar luluh dan berubah menjadi ng, m, dan ny.
Contoh:
- kerja (mengerjakan)
- karang (mengarang)
- pengaruh (memengaruhi)
- suci (menyucikan)
- sejahtera (menyejahterakan)
- pukul (memukul)
- pesona (memesona)
- pakai (memakai)
- pikir (memikirkan)
2. Konsonan + Konsonan = Tidak Luluh
Jika huruf kedua dari kata dasar adalah huruf konsonan, huruf pertama kata itu tidak luluh.
Contoh:
- stabil (menstabilkan)
- proyeksi (memproyeksikan)
- tradisi (mentradisikan)
- produksi (memproduksi)
- proses (memproses).
- transformasi (mentransformasikan)
- traktir (mentraktir)
- praktik (mempraktikkan)
- protes (memprotes)
3. Tidak luluh jika kata dasar sudah ditambahkan imbuhan
- lihat – perlihatkan – memperlihatkan
- hati – perhatikan – memperhatikan
- tawa – tertawa – mentertawakan
- jajar – sejajar – mensejajarkan
- sulit – persulit – mempersulit
- pelajar + i = mempelajari
- perkenal + kan = memperkenalkan
- me + empunya + i = mempunyai (bukan memunyai)
- me + perjuang + kan = memperjuangkan
- me + pertahan + kan = mempertahankan.
- me + perdaya = memperdaya
- me + peralat = memperalat
- me+ permudah = mempermudah
- me + percepat = mempercepat
Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), saya mencatat ada kata-kata berimbuhan me- sebagai berikut:
- memproklamasikan
- mempunyai
- mempermudah
- mempertanggungjawabkan
- memperoleh
- memperjelas
- memperpanjang
4. Untuk kata dasar satu suku kata tidak luluh dan tambahkan nge–
- bom – mengebom
- cat – mengecat
- bor – mengebor
- klik – mengeklik
Contoh Penulisan Kata Dasar + Awalan Me
Berikut ini contoh-contoh kata dasar dengan huruf awal KTSP berimbuhan me-
Huruf K
- komunikasi – mengomunikasikan
- konsultasi – mengonsultasikan
- kerja – mengerjakan
- kontrak – mengontrak
- koreksi – mengoreksi
- kejar – mengejar
Tapi… tidak luluh:
- kritik – mengkritik, bukan mengertitik
- kristal – mengkristal, bukan mengeristal
- klasifikasi – mengklasifikasikan
Huruf T
- tulis – menulis
- tatap – menatap
- tahu – mengetahui
- telaah – menelaah
- takdir – menakdirkan
- toleransi – menoleransi
Tapi… tidak luluh:
- tertawa = mentertawakan (karena kata dasarnya tawa)
- traktir = mentraktir
- tradisi = mentradisikan
- transfer = mentransfer
Huruf S
- sapu – menyapu
- sahut – menyahut
- sejajar- menyejajarkan
- sedih – menyedihkan
- sulit – menyulitkan
- sinyalir – menyinyalir
Tapi… tidak luluh:
- stabil = menstabilkan
- standar = menstandarkan
Huruf P
- pengaruh – memengaruhi
- pukul – memukul
- panjat – memanjat
- pinjam – meminjam
- pidana – memidana
Tapi… tidak luluh:
- produksi – memproduksi, bukan memroduksi
- promosi – mempromosikan, bukan memromosikan
- punya – mempunyai, bukan memunyai
- proses – memproses, bukan memroses
Kata dasar berhuruf awal f juga tidak luluh.
- fitnah – memfitnah
- fasilitas – memfasilitasi
Itu dia cara penulisan kata dengan awalan me-, ada yang luluh dan ada yang tidak. Gima kalo kita tidak mematuhi kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar (baku) di atas?
Gak masalah, bukan tindak pidanah, tapi untuk penulisan karya ilmiah atau akademis mah wajib atuh. Wasalam. (www.romeltea.com).*
Sumber: KBBI, Problematika Bahasa Indonesia (Kusno Budi Santoso, 1990)