Menulis adalah proses penyusunan naskah tulisan berisi gagasan, pemikiran, analisis, atau pendapat tentang suatu masalah atau peristiwa. Berikut ini proses kreatif menulis.
MENULIS adalah komunikasi, yakni komunikasi tulisan. Melalui tulisan –biasa disebut artikel— sang penulis menyampaikan pesan.
Pesan yang disampaikan dalam tulisan bisa berupa ide, pemikiran, analisis, atau opini tentang suatu masalah atau peristiwa.
Proses Kreatif Menulis
1. Ide
Tulisan berawal dari ide. Ide ada di mana-mana. Tidak usah dicari. Dengan membaca, mendengar, atau melihat akan muncul ide.
2. Tema
Setelah ide muncul, Anda menentukan tema. Tema adalah pokok pikiran atau dasar cerita (yang dipercakapkan, dipakai sebagai dasar mengarang/menulis (KBBI)
Tema bisa dijadikan judul sementara atau judul pendek. Misalnya: Peran Buruh dalam Revolusi.
3. Outline
Buatlah garis besar tulisan. Struktur naskah artikel umumnya terdiri dari:
– Intro, pendahuluan. Misalnya, latar belakang masalah.
– Bridge, identifikasi masalah
– Bahasan, petakan dalam sub-subjudul
– Penutup.
4. Riset Data
Setelah menentukan tema atau judul sementara, lakukan riset data. Maksudnya, Anda cari dan baca referensi sebanyak mungkin seputar tema yang akan Anda tulis.
Dulu, kita harus ke rak buku atau perpustakaan. Kini, riset data sangat mudah dilakukan: Googling!
Baca tulisan-tulisan atau data terkait tema yang akan Anda tulis. Kutip jika perlu, dengan menyebutkan sumbernya.
Orang yang berwawasan luas, atau pakar dalam suatu masalah, mungkin tak perlu riset lagi. Ia tinggal menuangkannya dalam alur pemikiran sesuai dengan tema.
Namun, penulis pemula wajib mengembangkan ide dan mendalami sebuah tema yang akan ditulisnya. Penulis pemula yang “mandek” saat menulis satu-dua alinea, umunya disebabkan kurangnya data atau bahan tulisan.
Jika Anda banyak baca dan baca banyak referensi, dijamin takkan kekurangan bahan tulisan. Bacalah sebelum menulis!
5. Writing: Menyusun Draft
Lakukan “free writing”. Menulis bebas. Tuliskan dan tuangkan yang ada dalam pemikiran Anda.
Abaikan dulu tata bahasa dan akurasi data. Just, write! Tulis sajalah. Alirkan…!
6. Rewriting
A good writer is also good rewriter. Susun ulang naskah Anda sesuai dengan outline yang dibuat.
7. Editing
Setelah draft selesai disusun, lankah terakhir adalah lakukan editing (penyuntingan naskah).Perbaiki tata bahasa dan akurasi data.
Hapus kata-kata atau kalimat yang tidak perlu. Usahakan gunakan bahasa jurnalistik agar naskah enak dibaca dan mudah dipahami.
8. Publikasi
Selesai editing, kini naskah siap dipublikasikan. Tak perlu repot-repot mengirimkan naskah ke redaksi sebuah media. Bikin saja blog atau website sendiri!
Anda bisa ngeblog di Blogger, WordPress, Kompasiana, atau di Medium. Tulisan Anda akan dibaca banyak orang. Blogging adalah cara terbaik latihan sekaligus praktik menulis.
Demikian proses kreatif menulis. Wasalam. (www.romeltea.com).*