Dalam SEO terbaru, tulisan panjang (long post) merupakan salah satu penentu peringkat website di Google. Artinya, tulisan panjang disukai Google. Artikel SEO adalah yang panjang lebar!
Namun, masalahnya, tulisan panjang justru dibenci pembaca. Mayoritas –jika tidak semua– pembaca dipastikan lebih suka tulisan pendek ketimbang postingan panjang dan sering bertele-tele.
Tulisan pendek pula yang dulu menjadi “aturan” menulis di media online. Katanya, naskah di website cukup 800 kata saja. Ringkas saja. Soalnya, kekuatan mata untuk membaca di layar 25% lebih lemah dibandingkan baca koran atau media cetak.
Bagaimana sih, Google? Anda ‘kan biasanya berpihak pada pengguna. Kok kali ini mengabaikan “aspirasi” pembaca?
Berapa Panjang Postingan untuk SEO?
Menurut temuan yang dirilis Backlinko, rata-rata halaman pertama hasil pencarian Google memiliki panjang sekitar 1400 kata. Konten komprehensif sangat berkorelasi dengan peringkat lebih tinggi.
Disebutkan, panjang konten (content length) dengan lebih banyak kata (jumlah kata di atas 1000) dapat mencakup cakupan yang lebih luas dan cenderung lebih disukai dalam algoritma Google dibandingkan dengan artikel dangkal yang lebih pendek.
Banyak pakar SEO mengklaim, konten komprehensif (lengkap, panjang, detail) berkinerja terbaik di Google. Dengan kata lain, konten yang mencakup seluruh topik pada satu halaman, mungkin memiliki hubungan langsung atau tidak langsung dengan peringkat di SERPĀ Google.
Dengan demikian, untuk pengoptimalan mesin pencari alias SEO, maka postingan atau tulisan Anda di website hendaknya sepanjang mungkin, selengkap-lengkapnya, detail.
Batasan minimal postingan yang bagus buat SEO 500-800 kata. Itu standarnya. Namun, sekali lagi, agar tampil di halaman pertama Google, bahkan di peringkat teratas, maka panjang konten baiknya 1000 kata lebih.
Ni ya, di baris ini, postingan yang sedang Anda baca ini baru nyampe 200 kata! Gak percaya? Hitung aja sendiri. Eh, cek aja deng di Words Count Checker!
Mari kita lanjutkan agar postingan ini mencapai 1000 kata.
Konten panjang disukai Google karena dianggap lengkap. Namun, banyak juga kasus tulisan pendek bisa nangkring di peringkat teratas karena faktor lain, misalnya keunikan, keaslian, atau format konten yang rumit –misalnya bentuk tabel atau infografis.
Kelengkapan Posting: Video!
Tentu panjang konten bukan satu-satunya penentu peringkat. Sesama konten panjang juga bersaing dan pemenangnya biasanya yang memenuhi kelengkapan lain, seperti gambar dan video.
Google suka banget postingan yang dilengkapi video. Lagi-lagi, Google suka, tapi pembaca benci. Soalnya, video kan bikin loading dan mengganggu, apalagi yang “pop up” dan autoplay.
Tapi, itulah SEO terkini. Video merupakan bagian dari SEO.
“Jika digunakan dengan benar, video dapat menjadi bentuk konten yang sangat kuat dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keseluruhan strategi SEO Anda,” kata Neil Patel yang menyebutnya sebagai VSEO.
“Sejak pembaruan Google Penguin dan Panda, banyak SEO akhirnya menyadari bahwa peringkat situs web dalam jangka panjang bukan hanya tentang membangun banyak tautan. Ini juga tentang membuat konten berkualitas tinggi yang akan menarik tautan secara alami dari waktu ke waktu. Namun, salah satu jenis SEO yang masih kurang dimanfaatkan adalah VSEO: video search engine optimization.”
Tak heran, jika banyak atau kebanyakan situs berita kini menyertakan video dalam sajian beritanya. Itu untuk SEO. Konten videonya nyambung apa nggak, tak peduli. Yang penting ada videonya! Gitu kira-kira.
Saya juga sudah melengkapi beberapa postingan dengan video. Iya juga sih, ngaruh banget buat peringkat. Artinya, terbukti, video itu bagus buat mendukung SEO kontrn website.
Baru 500 kata ni postingan. Udah ah. Setengahnya aja dari 1000 kata cukup kali. Artinya “setengah” long post atau 50% konten panjang. Tambahin video ah… biar SEO!
Video: Pengertian dan Pilar SEO