Video is King merupakan lanjutan dari Content is King. Saat ini video adalah raja konten. Format konten video paling populer atau digemari warganet. Karenanya, Youtube dan kini TikTok mendominasi media sosial. Vlogging menjadi tren di kalangan content creator.
“Semua orang tahu bahwa konten sangat penting untuk menarik, melibatkan, dan mengonversi pelanggan secara online. Kita semua pernah mendengar ungkapan konten adalah raja. Meskipun ini mungkin benar, penting untuk mempertimbangkan media yang terlibat. Saat ini, raja konten jelas merupakan video.” (Forbes)
Ragam aplikasi edit video juga kian banyak dan mudah digunakan. Istilah content creator pun identik dengan kreator konten video –vlogger dan Youtuber. Padahal, konten itu meliputi teks (tulisan), gambar, audio, dan video.
Simak Video Jenis-Jenis Content Creator berikut ini:
Saya yang “terbiasa” membuat konten tulisan pun kini “terpaksa” mengikuti trend. Saya bikin “studio mini” untuk menjadi content creator video. Saya “agak” seriuskan kanal Youtube Romeltea Media. Sebagian video sih bertujuan mendongkrak trafik blog ini.
Kalangan Humas dan Marketing berlomba-lomba bikin konten video, termasuk video podcast (vodcast). Inilah tren konten internet saat ini.
Pemasaran berubah setiap tahun, tetapi video akan selalu menjadi cara yang sangat efektif dan sukses untuk memasarkan produk atau layanan.
Keterampilan syuting dan editing video menjadi skills yang sangat dibutuhkan. Jurusan komunikasi di kampus-kampus tentunya beradaptasi dengan tren ini –membekali mahasiswa dengan mata kuliah videografi.
Mengapa Video Raja Konten?
Alasan mengapa video adalah raja format konten yang tak terbantahkan adalah video memiliki kemampuan unik untuk menggabungkan elemen dari semua jenis konten lainnya ke dalam satu format yang mudah dicerna. Format ini termasuk teks, suara, citra dan gerakan (animasi).
Video membantu orang terhubung dan berkomunikasi melalui minat yang sama. Mereka dapat meninggalkan komentar, terlibat dalam diskusi, dan membuat video balasan mereka sendiri.
Kalangan bisnis atau marketing pun menggunakan video untuk menghubungkan dan melibatkan pemirsa yang kemungkinan besar akan membeli produk dan layanan mereka. Topik apa yang menarik minat mereka dan membuat mereka ingin berinteraksi?
Hampir tiga perempat konsumen, 72%, lebih memilih video daripada teks untuk menerima informasi pemasaran bermerek, menurut studi HubSpot Research.
Video telah menjadi kebutuhan pokok semua orang, mulai dari YouTube, Facebook Live, Vimeo, dan Snapchat.
Karena evolusi teknologi dunia dan kehidupan kita yang serba cepat, kami telah mengembangkan rentang perhatian yang pendek, video adalah apa yang kami cari ketika kita ingin mempelajari sesuatu yang baru.
Video menciptakan pengalaman yang berkesan, mengharukan, dan menginspirasi. Ini adalah jenis pengalaman yang membantu pemasar merek mendorong metrik penting, termasuk kesadaran, pertimbangan, dan yang paling penting, penjualan.
Pemasaran video memberi pemasar media yang menarik dan dapat dibagikan untuk menjangkau audiens mereka. 2016 adalah tahun katalis yang melihat lonjakan pemasaran video dan menurut HubSpot, 78% orang menonton video online setiap minggu, dan 55% menonton video online setiap hari.
Manfaat Apa yang Akan Dibawa Video ke Bisnis Anda?
Menurut Wyzowl, 63% bisnis menggunakan video sebagai alat pemasaran dan dari jumlah itu, 83% bisnis percaya bahwa video memberi mereka Return on investment (ROI) yang baik.
Statistik mereka juga menunjukkan bahwa 74% responden mengatakan bahwa mereka telah diyakinkan untuk membeli produk atau layanan setelah menonton video merek.
Pemasaran berubah setiap tahun, tetapi video akan selalu menjadi cara yang sangat efektif dan sukses untuk memasarkan produk atau layanan.
Untuk bisnis, ada beberapa cara bagi perusahaan untuk menggunakan video untuk mempromosikan produk atau layanan mereka. Bisnis dapat menggunakan video sebagai pahlawan situs web, video penjelasan produk, halaman arahan, artikel blog, atau webinar.
Halaman selanjutnya: Jenis-Jenis Konten Video