Pengertian Feature, Karya Jurnalistik yang Tetap Aktual
Feature (baca: ficer) merupakan salah satu jenis tulisan jurnalistik, selain berita (news) dan artikel opini (views).
Cara menulis feature berbeda dengan cara menulis berita dan opini.
Feature –sering disebut juga sebagai “karang khas”– menjadi “pilihan wajib” media mingguan, bulanan, apalagi tiga atau enam bulanan. Hal itu karena sifat dan gaya tulisan feature yang relatif “tidak akan pernah terasa basi” atau out of date.
Dari makna asalnya (feature = “menampilkan” atau “menonjolkan”), tulisan feature menonjolkan unsur tertentu yang paling dalam sebuah peristiwa.
Pengertian Feature
Feature adalah tulisan yang memadukan berita dan opini. Gaya penulisannya “bercerita” (to tell a story/story telling) seperti cerpen atau novel.
Bisa dikatakan, feature ini karya jurnalistik bergaya sastra, terutama dari aspek penggunaan bahasa, alur cerita, dan “dramatisasi”.
Feature biasa menggunakan “kata-kata berona” (colorful words), mengabaikan karakter bahasa jurnalistik yang ringkas dan lugas (to the point).
Contoh, “menitikkan air mata” adalah khas feature (Bandingkan dengan kata “menangis” sebagai pilihan kata untuk berita).
Pengertian praktisnya, feature adalah “cerpennya karya jurnalistik” atau “tulisan jurnalistik bergaya cerpen”.
Yang membedakan cerpen dan feature cuma satu, yaitu soal substansi atau isi cerita.
Dalam cerpen, yang dikisahkannya cerita fiksi, khayalan, atau karangan (tidak faktual). Dalam feature, kisahnya “beneran”, kisah nyata (true story), atau faktual –benar-benar terjadi.
Ciri Khas Feature
Feature memiliki ciri khas mengandung human interest (hal-hal yang mengandung ketertarikan manusia) yang fokus pada orang-orang, tempat, dan peristiwa tertentu.
Feature mengangkat sebuah topik secara mendalam (in depth), lebih dari sekadar memberitakan sebuah peristiwa, dengan memperkuat dan menjelaskan unsur yang paling menarik dan penting dari sebuah situasi atau peristiwa.
Tulisan feature mengisahkan sebuah kejadian secara rinci (detail), khususnya yang menyangkut aspek yang menyentuh emosi atau perasaan manusiawai (human touch).
Feature tidak dimaksudkan untuk melaporkan berita terbaru, melainkan sebuah pandangan mendalam pada sebuah subjek.
Berbeda dengan berita (news story) yang menggunakan gaya piramida terbalik (inverted pyramid) –mengedepankan inti cerita atau menempatkan pokok masalah di paragraf pertama, feature lebih sering mengemukakan inti cerita di bagian tengah atau bahkan di akhir tulisan.
Feature lebih mengedepankan unsur “How” dan “Why” (proses, detail kejadian, dan latar belakang) peristiwa ketimbang unsur berita lainnya –“What”, “Who”, “When”, dan “Where”.
Jenis-Jenis Feature
Ada banyak jenis feature. Yang jelas, setiap tulisan yang tidak masuk kategori berita (laporan peristiwa) dan tidak pula disebut artikel opini (pendapat, pemikiran, atau analisis) bisa disebut feature.
Jenis-jenis feature yang paling populer antara lain
- Human Interest —membahas isu-isu melalui pengalaman orang lain;
- Profiles —tulisan tentang biografi ringkas seseorang;
- How-To — tips atau panduan;
- Historical Features– feature sejarah;
- Behind the Scenes– cerita di balik peristiwa; dan “catatan perjalanan”.
Bagaimana cara menulis feature atau teknik penulisan feature, akan pada posting berikutnya. Jika ingin tahu contoh feature, Anda bisa ke situs DDHK News kategori “Romantika BMI”. Silakan ke TKP! They’re feature stories!
Anda juga bisa Googling dengan mengetik kata kunci “how to” (Inggris) atau “cara membuat” (Indonesia). Silakan ke TKP! They’re feature stories too!
Jika Anda mengalami kesulitan bagaimana memulai penulisan feature, saya sudah share tentang Contoh-Contoh Lead Feature –teknik membuka tulisan feature. Mau yang lengkap? Ada di buku saya, Jurnalistik Terapan. (www.romeltea.com).*