Manajemen kampanye (campaign management) adalah perencanaan, pelaksanaan, penjejakan, dan analisis kampanye politik.
Manajemen kampanye –secara bahasa artinya pengelolaan kampanye– lazimnya merupakan kerja tim (team work).
Karenanya, kampanye memerlukan penanganan dan manajer khusus, mulai penggalangan dari dana, penentuan waktu dan tempat, rekrutmen tenaga ahli untuk menyusun naskah pidato kampanye (script writer), hingga pengamanan selama pelaksanaan.
Ringkasnya, tujuan manajemen kampanye adalah terorganisasi dengan baik sehingga hasilnya optimal.
Menurut Wilson, H. T. (1985) dalam Political management: redefining the public sphere, manajemen kampanye adalah bagian dari manajemen politik yang meliputi sejumlah kegiatan dalam politik profesional yang mencangkup di dalamnya bidang:
- Manajemen promosi,
- Iklan penciptaan/pencitraan,
- Politik akar rumput,
- Riset strategis,
- Isu-isu advokasi,
- Melakukan lobi,
- Penggalangan dana,
- Polling-polling,
- Media dan komunikasi politik,
- Peran para pihak,
- Kepemimpinan politik,
- Dimensi etika kehidupan publik.
Terdapat beberapa pendapat yang menganggap bahwa manajemen kampanye atau manajemen politik merupakan bentuk penerapan dari ilmu politik.
Joe Garecht dalam artikelnya, “How to Keep Your Political Campaign Organized” (Local Victory Newsletter, January 15, 2003) mengatakan, organisasi yang baik tidak saja dikehendaki bagi sebuah kampanye politik, tapi juga esensial. Tidak peduli apakah itu kampanye dalam skala kecil, dengan keterbatasan waktu dan dana.
Strategi Manajemen Kampanye
Garecht mengajukan empat strategi besar manajemen kampanye agar kampanye terorganisasi dengan baik dan mencapai sukses:
- Rencana
- Delegasi
- Jadwal
- Kemudahan.
Manajemen Kampanye: Rencana Aksi (Action Plan)
Untuk pengelolaan kampanye lebih rinci, kalangan parpol juga dapat mempertimbangkan saran berikut ini yang dilansir situs www.iaff.org dari Amerika Serikat.
Disebutkan, pembuatan rencana kampanye dan anggaran harus dilakukan untuk kepentingan berikut ini:
1. Mengidentifikasi sumber-sumber daya, termasuk dana, waktu, dan SDM.
2. Menghubungi pemilih.
3. Mengidentifikasi tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
4. Membuat langkah-langkah konkret yang mengarahkannya ke tujuan pokok –KEMENANGAN.
Enam Langkah Perencanaan
Enam langkah perencanaan dalam manajemen kampanye politik:
- Tetapkan Tujuan Jangka Panjang.
- Jabarkan tujuan jangka panjang itu ke dalam tujuan-tujuan jangka pendek.
- Menyusun skala prioritas.
- Membangun Rencana Aksi dengan komponen 5W+1H.
- Lakukan rapat secara reguler untuk me-review kemajuan yang dicapai untuk akuntabilitas.
- Lakukan evaluasi kesuksesan atau kegagalan –dan—tetapkan tujuan baru.
Menyusun Anggaran Kampanye
Menyusun anggaran dana kampanye merupakan sebuah keniscayaan dalam manajemen kampanye. Strategi kampanye yang sempurna akan tidak berguna kecuali jika kita dapat menyusun anggaran yang realistis (realistic budget) untuk membiayainya.
Budgeting yang baik akan menjadikan sebuah kampanye berjalan pada jalur yang sudah disusun.
Ada empat hal yang harus diingat saat menyusun anggaran kampanye:
1. Spend Smart – semua kampanye memiliki sumberdaya terbatas.
2. Stay on Track— patuhi dengan ketat anggaran yang sudah disusun, tidak boleh keluar jalur yang sudah disusun. Bahkan jika uang kas tersedia, jika tidak dianggarkan, maka itu tidak termasuk dalam rencana.
3. Establish Credibility — penyusunan anggaran yang baik membangun kredibilitas. Anggota Komite Keuangan, donatur utama potensial, anggota partai, dan opinion leaders sering ingin melihat anggaran versi Anda untuk membantu mereka bisa memahami dan mempercayai strategi kampanye Anda. Bahkan konsultan yang Anda sewa mungkin ingin melihat budget.
4. Manage Through Crises – kampanye bisa saja memasuki tahap manajemen krisis kapan saja. Proses anggaran lengkap dan dokumen surat-menyurat bisa sangat berguna bagi kampanye pada masa seperti itu.
Uraian di atas sekadar gambaran yang bisa menjadi masukan bagi para manajer kampanye atau kalangan parpol dan kandidat dalam menyusun rencana kampanye.
Pepatah bijak mengatakan, siapa yang tidak menyusun rencana, maka sebenarnya ia sedang merencanakan kegagalan. Sebagaimana ungkapan populer Benjamin Franklin — ‘If you fail to plan, you are planning to fail!’
Komponen Komunikasi Politik
Kampanye adalah bagian dari aktivitas komunikasi politik.
Sebagaimana komunikasi politik, kampanye politik atau kampanye pemilu juga terdiri dari komponen atau elemen kampanye sebagai berikut:
1. Komunikator (communicator, source, sender ).
2. Pesan (message).
3. Media/saluran (channel, media).
4. Komunikan (communicant, communicatee, receiver, recipient ).
5. Efek (effect, impact, influence).
Komunikator atau pelaku kampanye yang menggagas, merancang, mengorganisasikan, dan menyampaikan pesan-pesan dalam sebuah kegiatan kampanye.
Pesan kampanye adalah konten, isi, atau materi yang disampaikan kepada publik menggunakan simbol, baik verbal maupun non-verbal, yang diharapkan dapat memancing respons khalayak.
Media adalah saluran kampanye, yakni segala jenis atau bentuk media yang digunakan untuk menyampaikan pesan.
Komunikan adalah khalayak sasaran kampanye atau target audience yang pengetahuan, sikap, dan perilakunya menjadi target untuk diubah.
Efek Kampanye adalah sesuatu yangdiharapkan (dampak) dari proses kampanye yang dilakukan dengan perubahan sikap.
Kampanye di kalangan politisi selama ini kerap diidentikkan sebagai kebutuhan dan proses jangka pendek menjelang pemilu (short term campaign), seperti mendekati rakyat –atau “pura-pura merakyat” menjelang pemilu.
Padahal, sesungguhnya kampanye juga harus dipahami sebagai proses jangka panjang untuk menciptakan image dan kepercayaan pemilih, sehingga mereka mau dengan sadar dan sukarela memberikansuaranya dalam pemilu (long term campaign).
Kampanye jangka pendek yang mengarah pada aktivitas menjelang pemilu (kampanye pemilu, election campaigns) berbeda dengan kampanye jangka panjangyang mengarah pada upaya membangun image dan kepercayaan publik secara luas (kampanye politik, political campaigns).
Demikian ulasan ringkas tentang Manajemen Kampanye. Wasalam. (www.romeltea.com. Sumber: localvictory.com & iaff.org).*