Tanya: Kang Romel, menulis itu bisa bikin kita kaya ‘gak? Trims.
Jawab: TIDAK! Tapi bisa juga YA. Tapi kalau Anda ingin kaya, jadilah pengusaha dan/atau penguasa. Sumber kekayaan itu bisnis dan gaji gede sebagai pejabat negara. Gak ada pejabat yang miskin.
Jadi, sekali lagi, kalau ingin kaya, silakan bisnis dan/atau jadilah pejabat, minimal anggota dewan, dijamin kaya!
Menulis bisa bikin kaya, jika bukunya jadi best seller dan honor/royaltinya mengalir terus minimal Rp10 juta per bulan atau Anda menulis di media komersil tiap bulan, misalnya 4 kali sebulan, dan honornya 4xRp2,5 juta. Bisa kaya tuh.
Jadi, kalau niat menulis Anda mencari kekayaan, batalkan niat itu! Menulis bukan untuk mencari kekayaan. Mencari kekayaan itu dengan bisnis (yang halal tentunya). Penulis juga bisnis sih, yaitu bisnis tulisan, tapi sekali lagi… menulis bukan untuk mencari kekayaan, tapi “sedekah ilmu”, ekspresi diri (self expression), dakwah, membangun opini, mempengaruhi pemikiran publik, menyebarkan gagasan, mengikat ilmu, mewariskan ilmu kepada dunia, dan alasan “non-materi” lainnya.
Kalau ada honor dari menulis, itu “berkah duniawi”. Risiko menulis itu ada dua: populer dan dapat duit (honor).
Catatan lain, banyak tuh penulis yang kaya berkah tulisannya atau bukunya. Banyak tuh penulis yang bisa menafkahi diri dan keluarganya. Setahu saya, tidak pernah ada tuh penulis yang mati kelaparan….! Jadi, kalu pertanyaanya: bisa hidup ‘gak dari tulisan? Jawabannya: bisa!
Kalau yang dimaksud adalah “kekayaan diri” (ghinan nafsi), seperti sabda Nabi Saw, “Laisal ghina ankatsrotil ardi, walakinnal ghina ghinan nafsi“, kekayaan bukanlah diukur dengan banyaknya harta. Namun kekayaan (hakiki) adalah kekayaan diri / hati yang selalu merasa cukup (HR. Bukhari dan Muslim), maka menulis merupakan salah satu cara untuk bahagia. Wallahu a’lam. (www.romeltea.com).*