Sejak dibuka kembali 1 Ramadhan 1444 H, Masjid Raya Al Jabbar sepi pengunjung. Setidaknya, itu yang saya pantau di 10 hari pertama bulan Ramadhan. Di luar dugaan. Mungkin karena faktor hujan juga dan tidak terlihatnya rombongan pengunjung berkendaraan bus sebagaimana sebelum bulan puasa.
Sepinya pengunjung Masjid Raya Jawa Barat di Jln Cimencrang No. 14 Gedebage Bandung ini tentu menggembirakan bagi saya dan warga sekitar. Pasalnya, aktivitas dan mobilitas jadi “normal”, tanpa kemacetan lalu lintas sekitar masjid seperti sebelum Ramadhan.
Bahkan ketika Galeri Rasulullah diresmikan 27 Maret 2023 dan mulai dibuka 30 Maret 2023, pengunjung Masjid Raya Al Jabbar bisa dikatakan sepi. Suasana dalam dan luar lengang. Otomatis, jamaah shalat pun, termasuk shalat tarawih, tidak terlalu banyak.
Pemandangan baru sejak dibuka kembali 1 Ramadhan 1444 H, kawasan depan masjid bersih dan bebas PKL. Tempat sampah pun tampak diperbanyak. Kini tersedia juga penitipan sandal di pintu masuk tempat wudhu, selain tempat sandal/sepaktu di dalam masjid –di pinggir ruangan shalat bagian depan.
Masjid Raya Al Jabbar adalah masjid milik pemerintah provinsi Jawa Barat. Pengurus DKM-nya pun para kepala dan sekretaris dinas Pemprov Jabar plus perwakilan ormas Islam se-Jawa Barat.
Pengurus DKM yang “gemuk” itu terkesan hanya “formalitas”. Pasalnya, sejak dilantik 20 Maret 2023, tidak ada perubahan dan gebrakan apa pun dari DKM. Kegiatan rutin di masjid –seperti ceramah ba’da Dzuhur dan Subuh– masih berlangsung dan dikelola oleh MUI Kecamatan Gedebage sebagaiĀ shohibul wilayah atau “tuan rumah”.
Hanya satu kegiatan yang baru selama Ramadhan, yaitu Kajian Tematik yang digagas Biro Kesra Jabar –sebagai pempin bidang pemakmuran masjid– dengan tema “Ngabuburit Bersama Ulama Muda Jabar Juara”. Acara kajian ini digelar pukul 16.00-17.45 WIB.
Ada juga paket buka puasa atau paket takjil gratis dari Baznas Jabar yang dibagikan kepada pengunjung atau jamaah Masjid Raya Al Jabbar.
Video: Situasi Terkini Masjid Raya Al Jabbar (2/4/2023)