Tujuan, Fungsi, dan Manfaat Menulis

Tujuan, Fungsi, dan Manfaat Menulis

menulisUNTUK apa tulisan dibuat? Untuk pamer hasil bacaan, ngejek orang, eksistensi, atau untuk royalti semata?

Demikian status update seorang teman Facebooker. Saya komentar: “Sedekah ilmu, menyebarkan ilmu, “ngikat” ilmu juga”.

Maksud saya, menulis itu bertujuan sedekah ilmu, menyebarkannya, sekaligus mengikatnya.

Jadi, menulis itu bukan bertujuan pamer hasil bacaan, apalagi mengejek orang. Untuk eksistensi, okelah, sebagai ekspresi diri juga.

Untuk royalti atau honor? Boleh juga, tapi bukan tujuan utama.

Read More

Bagi saya, tujuan utama menulis itu sedekah, menyebarkan, dan dan mengikat ilmu.

Royalti atau honor memang ngarep, tapi bukan itu tujuan utama. Apalagi penerbit buku biasanya “malas” memberikan royalti kepada penulis buku yang jumlahnya tidak seberapa itu.

Banyak “oknum” penerbit yang pura-pura lupa soal hak penulisnya. Kasihan sekali sang penulis. Makanya, royalti jangan jadi tujuan utama menulis.

Pengertian Menulis

Menulis  adalah merangkai kata dan kalimat untuk menyampaikan ide,  pemikiran, atau perasaan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), menulis adalah (1) membuat huruf (angka dan sebagainya) dengan pena (pensil, kapur, dsb) dan (2) melahirkan pikiran atau perasaan (spt mengarang, membuat surat).

Menulis adalah komunikasi tulisan, yaitu menyampaikan pesan (ide, pemikiran, perasaan, informasi) melalui tulisan.

Tujuan Menulis: Fungsi

Tujuan menulis secara umum adalah menyampaikan sekaligus mendokumentasikan gagasan, pikiran, pendapat, atau perasaan.

Tujuan menulis juga tercermin dalam jenis-jenis tulisan artikel yang saya tulis di buku Jurnalistik Praktis untuk Pemula (Rosda, Cet I, 1999) sebagai berikut:

1. Artikel Deskriptif.

Artikel deskriptif (to describe = menggambarkan) adalah tulisan yang isinya menggambarkan secara detail ataupun garis besar tentang suatu masalah, sehingga pembaca mengetahui secara utuh suatu masalah yang dikemukakan.

2. Artikel Eksplanatif.

Artikel eksplanatif (to explain = menerangkan, menjelaskan) isinya menerangkan sejelas-jelasnya tentang suatu masalah, sehingga si pembaca memahami betul masalah yang dikemukakan.

3. Artikel Prediktif.
Artikel prediktif (to predict = meramalkan) berisi ramalan atau dugaan apa yang kemungkinan terjadi pada masa datang, berkaitan dengan masalah yang dikemukakan.

4. Artikel Preskriptif.

Artikel preskriptif (to prescribe = menentukan, menuntun) isinya mengandung ajakan, imbauan, atau “perintah” bagi pembaca agar melalukan sesuatu. Kata-kata “harus”, “seharusnya”, “hendaknya”, “seyogianya”, dan sema¬cam¬nya mendominasi tulisan jenis ini.

Kesimpulan:

  • Artikel Deskriptif menjawab pertanyaan “apa”.
  • Artikel Eksplanatif menjawab perta¬nyaan “kenapa”.
  • Artikel Prediktif menjawab pertanyaan “apa yang bakal terjadi”
  • Artikel Preskriptif menjawab pertanyaan “apa yang harus dilakukan”.

Menulis: Mengikat Ilmu

Dalam perspektif Islam, menulis adalah mengikat ilmu. Para santri di pesantren atau siwa di sekolah wajib menulis (mencacat) agar mengingat dan memahami pelajaran yang disampaikan ustadz/guru.

Rasulullah Saw bahkan menyatakan dalam sebuat hadits:

قَيِّدُوا الْعِلْمَ بِالْكِتَابِ

“Ikatlah ilmu dengan dengan menulisnya” (Silsilah Ash-Shahiihah )

Imam Asy-Syafi’i berkata:

الْعِلْمُ صَيْدٌ وَالْكِتَابَةُ قَيْدُهُ قَيِّدْ صُيُوْدَكَ بِالْحِبَالِ الْوَاثِقَهْ

فَمِنَ الْحَمَاقَةِ أَنْ تَصِيْدَ غَزَالَةً وَتَتْرُكَهَا بَيْنَ الْخَلاَئِقِ طَالِقَهْ

Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya. Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat. Termasuk kebodohan kalau engkau memburu kijang. Setelah itu kamu tinggalkan terlepas begitu saja (Diwan Syafi’i).

Lihat: Catatlah Ilmu

Ketika menjadi dosen (2003-2016 –kini tidak lagi jadi dosen karena hanya S1), saya suka marah jika melihat mahasiswa di kelas tidak mencatat materi kuliah yang saya sampaikan.

Saya juga melarang mahasiswa memotret slide presentasi yang menjadi bahan perkuliahan.

Saya katakan, mencatat itu bukan saja mengikat ilmu, tapi juga membuat kita lebih paham.  It’s better for learning!

Tulis tangan sangat baik untuk belajar, menyerap pelajaran, atau mencerna informasi. Yang terbiasa menulis dengan tangan tidak akan “lemot” atau “loading” dalam memahami informasi.

Menulis dengan tangan di atas kertas memicu bagian otak yang disebut Sistem Pengaktifan Retikular (SPR). SPR berfungsi sebagai “saringan bagi segala kebutuhan otak untuk memroses, memberikan lebih banyak bagian yang penting dari hal yang sedang kita fokuskan pada saat menulis”.

Baca deh: Manfaat Tulisan Tangan.

Sekian ulasan ringkas tentang Tujuan, Fungsi, dan Manfaat Menulis. Wasalam. (www.romeltea.com).*

 

Related posts