Cara Menulis Naskah Siaran Radio (Script/Skrip)

penyiar-radioCara Menulis Naskah Siaran Radio (Script/Skrip).

Cara Menulis Skrip Radio bisa dikatakan “sama” dengan cara berbicara. Pasalnya, menulis skrip (naskah, script) memang harus bergaya bahasa percakapan atau bahasa lisan, yaitu menggunakan gaya percakapan (conversational style) dan memilih kata-kata yang biasa diucapkan sehari-hari (spoken word).

Sebagai contoh, dalam percakapan kita bisa menyebut Pkl. 16.00 WIB sebagai “jam empat sore”. Maka, dalam naskah radio kita harus menuliskan “jam empat sore”, bukan Pkl. 16.00 WIB (ini bahasa tulisan, berita media cetak dan online).

Contoh lain, dalam bahasa percakapan sehari-hari kita bisa mengatakan Rp5.ooo.ooo dengan “lima juta rupiah”. Maka, dalam skrip radio atau tv, kita tuliskan “lima juta rupiah” atau “5-juta rupiah”, bukan dengan angka dan lambang mata uang.

Itu perinsip dasar pertama tentang Cara Menulis Skrip Radio, yakni “WRITE THE WAY YOU TALK”, tulis sebagaimana Anda mengucapkannya!

Aturan lain dalam menulis skrip radio atau naskah siaran radio adalah KISS, Keep It Simple and Short! Sederhana, mudah dipahami, jangan “ilmiah”, dan ringkas! Gunakan kalimat pendek, sebagaimana kita kalau ngobrol ‘kan mengucapkan kalimat-kalimat pendek juga.

Read More

Masih banyak prinsip dasar menulis skrip radio, mulai soal penulisan nama, angka, hingga dash.

Satu lagi aja deh, yang terpenting aja, yaitu gunakan SIGN POSTING, yaitu tanda-tanda baca atau panduan membaca, berupa garis miring satu (/) untuk jeda, ambil napas, sekaligus INFLEKSI go up, garis miring dua (//) sebagai pengganti titik alias akhir kalimat dengan INFLEKSI go down, dan garis miring tiga (///) sebagai tanda naskah berakhir.

Tips Menulis Naskah Siaran

Naskah siaran (radio script) dibutuhkan seorang penyiar agar program siaran berjalan sesuai dengan format dan durasi, utamanya agar pembicaraan penyiar tidak “ngelantur”.

Berikut ini panduan menyusun naskah siaran sekaligus format siaran yang baik:

  1. Write, as you would speak. Be conversational. Tuliskan dalam bahasa tutur dengan gaya bahasa percakapan sehari-hari.
  2. Don’t generalize. Be concrete. Illustrate. Give examples. Jangan menggeneralisasi. Harus konkret. Berikan ilustrasi dan contoh.
  3. Provide a bold beginning, it keeps the listeners tuned. Awali dengan sesuatu yang menarik dan membuat penasaran pendengar agar mereka stay tuned.
  4. Make a strong impressive ending. Buatlah penutup yang berkesan.
  5. Use simple words, ideas and sentences. Gunakan kata-kata, ide, dan kalimat sederhana (mudah dimengerti).
    The listener cannot look back and forth in a talk. Repetition is the essence of radio presentation. Ulang hal-hal penting.
  6. You may forget grammar as long as you communicate clearly. Your ideas are your message, not your language. Tatabahasa boleh diabaikan, yang penting pesan yang disampaikan jelas. Ide Anda adalah pesan, bukan bahasa.
  7. Be personal and informal. Use “I,” “You,” “Your.” Talk to a friend.
  8. Write in the way that a good personal conversationalist would speak. Use your own experiences as examples.
  9. Be accurate and precise.
  10. Avoid technical terms foreign to the listener’s ear.
  11. Avoid too many figures and statistics.
  12. Be timely. Choose topics that are relevant to the needs and interest of the times. Write about events.
  13. Be clear with your instructions.
  14. Use familiar words and ideas.
  15. Do not sermonize. Listeners are looking for entertainment.

Contoh Naskah Siaran (OPENING)

Selamat pagi pendengar/ senang sekali saya –ROMEL TEA– dapat menemani pagi cerah Anda hari ini/ Jumat 7 Juni 2013/ dalam acara NUANSA PAGI//

Selama sekitar dua jam/ hingga jam sembilan nanti/ saya akan temani Anda dengan lagu-lagu Pop Indonesia Hit/ plus informasi aktual//

Itu saja deh share saya tentang cara menulis skrip radio —based on permintaan (request) seorang penyiar yang berkunjung ke blog ini. Wasalam. (www.romeltea.com).*

 

Related posts