Cara membuat teks pidato, menyusun naskah pidato, atau menulis naskah pidato (speech script) hakikatnya sama dengan menulis artikel.
Bedanya, naskah pidato tidak memakai judul (head), namun diganti dengan salam pembuka –seperti Assalamu’alaikum wr. Wb. – dan penggunaan sapaan kepada hadirin, seperti “Hadirin yang saya hormati”, “Saudara-Saudara”, atau gaya Ustadz Maulana… “Jamaah…. oh Jamaah! Alhamdu… lillah…!”
Yang wajib diingat sebelum menulis naskah pidato yaitu naskah tersebut disusun untuk disampaikan secara lisan (dibacakan) –teknik penyampaian pidato dengan membaca naskah lengkap (reading complete text).
Karenanya, sebaiknya naskah pidato menggunakan bahasa tutur (spoken language), yakni kalimat yang menggunakan kata-kata yang biasa diucapkan (spoken words).
Contoh: “Saya akan menyampaikan penggunaan dana 10-juta rupiah yang diterima panitia jam empat sore kemarin” BUKAN “Saya akan menyampaikan penggunaan dana Rp 10.000.000 yang diterima panitia Pkl. 16.00 WIB, Senin, 26 September 2011”. [Note! Pidato dilakukan Selasa, 27/9/2011].
Menulis naskah pidato sama dengan menulis naskah siaran radio. Kita tidak dituntut menggunakan atau menuliskan kata-kata baku dan tanda baca yang benar.
Prinsip yang digunakan adalah WRITE THE WAY YOU TALK. Tuliskan sebagaimana Anda mengucapkannya. Contohnya, Rp = rupiah, US$ = dolar Amerika, Pkl. 16.00 WIB = jam empat sore.
Materi pidato dapat disusun secara lengkap atau hanya pokok-pokoknya (outline). Outine atau garis besar pidato berfungsi sebagai “pemandu” agar pidato kita tersampaikan secara sistematis.
Contoh, kita akan berbicara tentang Kemacetan Kota Bandung. Outlinenya sebagai berikut:
- Kerugian akibat kemacetan [data]
- Penyebab Kemacetan
- Solusinya
Dengan outline tersebut, sebagai contoh, pidato yang disampaikan sebagai berikut –sekaligus contoh naskah pidato pendek:
[OPENING]
Assalamu’alaikum Warohmatullohi wabarokatuh.
Hadirin yang saya hormati. Saya akan berbicara tentang kemacetan lalu linta di Kota Bandung, dengan fokus perhatian pada kerugian yang diakibatkan, penyebabnya, serta solusi alternatif yang saya tawarkan.
[BODY]
Hadirin yang saya hormati. Kemacetan lalu lintas di Kota Bandung tampak makin parah, terutama pada jam-jam pergi dan pulang kerja, sekitar jam enam-tujuh pagi dan empat-lima sore.
Menurut data, kemacetan itu telah menyebabkan kerugian sekitar 750 milyar per tahun, salah satunya akibat terbuang percumanya B-B-M di jalan, selain waktu produktif.
Hadirin yang saya hormati. Banya faktor yang menyebabkan kemacetan, utamanya adalah volume atau jumlah kendaraan yang tidak sebanding dengan lebar jalan dan ketidakdisiplinan pengendara, terutama sopir angkot yang suka berhenti dan ngetem di sembarang tempat.
Kita harus segera menemukan solusinya, seperti mengurangi volume kendaraan angkot dan penyediaan transportasi masal, seperti bus kota, yang aman dan nyaman. Kita yakin, jika angkotan umum terasa nyaman, maka penggunaan kendaraan pribadi dan sepeda motor akan berkurang dengan sendirinya.
[CLOSING]
Hadirin yang saya hormati. Itulah pandangan saya tentang kemacetan lalu lintas di kota Bandung. Semoga bermanfaat, terima kasih.
Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh!
Dari contoh di atas, kita melihat naskah pidato terdiri itu intinya terdiri dari pembukaan (opening), isi (body), dan penutup (closing). Wasalam. (www.romeltea.com).*
Bahasan lengkap versi saya tentang Public Speaking tertuang dalam buku “Lincah Menulis Pandai Bicara”, terbitan Nuansa.