Membuat Berita Lebih Mudah Ketimbang Menulis Artikel

Ilustrasi Menulis
Ilustrasi Menulis (Pixabay)

Membuat Berita lebih mudah ketimbang Menulis Artikel dari sisi konten atau isi tulisan. Sebaliknya, dari sisi format atau struktur tulisan, menulis artikel lebih mudah daripada menulis naskah berita.

Penulis berita relatif tidak berpir lama dan mendalam, kecuali saat menentukan sudut pandang (angle) untuk memilih bagian peristiwa paling penting yang dijadikan judul (head) dan/atau teras (lead).

Setelah sudut pandang ditemukan, maka penulisan berita akan mengalir, lancar, karena hanya menyajikan data/fakta, merujuk pada unsur berita 5W+1H.

Membuat berita itu merekonstuksi peristiwa dalam sebuah cerita. Penulis berita (wartawan) hanya perlu mengumpulkan data peristiwa melalui teknik reportase, lalu menuliskannya, tanpa perlu berpikir mendalam untuk menganalisis atau menilai.

Karenanya, dalam sehari, wartawan bisa membuat lebih dari satu berita, tergantung banyaknya peristiwa yang diliputnya. Bahkan, dalam satu peristiwa pun, wartawan bisa menulis banyak berita.

Menulis artikel opini lebih sulit daripada menulis berita dari sisi proses kreatif atau proses berpikir. Penulis opini bukan saja harus menentukan topik, judul, subjudul (opsional), dan penutup, tapi lebih dari itu ia memberikan penilaian, pendapat, didukung data yang dimiliki.

Read More

Seorang wartawan bisa dengan mudah dan cepat menulis berita tentang Prabowo menjadi Menteri Pertahanan. Cukup dengan memberitakan Prabowo diundang ke Istana, keterangan persnya, diumumkan, dan dilantik. Beres.

Penulis opini harus berpikir lebih dalam, misalnya mengapa Prabowo mau menjadi menteri, apa motifnya, targetnya, dampaknya bagi pendukung, dan sebagainya.

Kesimpulan, membuat berita lebih mudah ketimbang menulis artikel opini karena menulis berita “hanya” memaparkan fakta peristiwa dalam formula 5W+1H, sedangkan menulis opini harus berpikir mendalam, menggunakan daya analisis, bahkan “menerka” apa yang sebenarnya terjadi dan memprediksi yang akan terjadi kemudian.

Namun, dari sisi format, menulis berita justru lebih sulit karana ada “aturan main” yang harus ditaati, misalnya kode etik, struktur naskah, kutipan, judul, teras, sedangkan menulis artikel opini cukup menuliskan judul, pembuka, dan isi (body) berupa analisis atau paparan. Wasalam. (www.romeltea.com).*

 

Related posts