KOLOM (column) adalah salah satu jenis tulisan jurnalistik. Kolom termasuk artikel opini seperti halnya artikel dan tajuk rencana. Penulisnya disebut kolumnis atau kolomnis (columnist).
Kolom setingkat lebih tinggi kedudukannya dibandingkan artikel karena ditulis oleh penulis tetap (kolomnis) dengan keahlian pada bidang tertentu. Kolomnis mengekpresikan pendapatnya tentang topik yang menjadi keahliannya.
Tajuk identik dengan kolom, hanya penulisnya yang berbeda.
Pengertian Kolom
Secara bahasa, kolom artinya ruang antara dua garis tegak pada lembar kertas atau halaman buku; lajur; bagian vertikal pada halaman cetak yang dipisahkan oleh garis tebal atau ruang kosong (seperti dalam surat kabar); bagian khusus yang utama dalam surat kabar atau majalah (KBBI).
Yang dimaksud kolom dalam konteks tulisan jurnalistik atau di media adalah tulisan opini atau artikel khusus.
Dalam literatur jurnalistik, pengertian kolom adalah tulisan opini yang isinya hanya pendapat subjektif penulisnya tentang suatu peristiwa atau masalah. Isi tulisan kolom mengedepankan opini ketimbang fakta.
“Kolom isinya hanya pendapat. Penulisnya dituntut agar yang dikemukakannya itu benar-benar pendapatnya saja,” kata Slamet Soeseno (1997).
Pendapat itu didukung argumentasi berdasarkan penalaran dan pemikiran kritis penulisnya. Berbeda dengan tulisan artikel yang berisi pendapat disertai tuturan fakta, data, atau argumentasi berdasarkan teori keilmuan yang mendukung pendapatnya tentang suatu masalah.
Tulisan kolom biasanya dimuat di sebuah rubrik khusus di media massa cetak.
Rubrik khusus itu umumnya bernama asli (“Kolom”), namun ada pula media massa yang menggunakan nama lain seperti “Resonansi” dan “Refleksi (Republika), “Asal Usul” (Kompas), “Perspektif” (Ummat), dan sebagainya.
Penulis kolom disebut kolumnis (columnist).
Dalam kamus bahasa, kolomnis diartikan sebagai seorang penulis yang menyumbangkan karangan (artikel) pada suatu media massa secara tetap.
Umumnya kolumnis adalah seorang pakar atau cendekiawan yang memiliki integritas pribadi, wawasan, dan keilmuan.
Kolumnis adalah orang yang menulis untuk publikasi dalam seri, membuat artikel yang biasanya menawarkan komentar dan pendapat. Kolom muncul di koran, majalah, dan publikasi lain, termasuk blog. Mereka mengambil bentuk esai pendek oleh penulis tertentu yang menawarkan sudut pandang pribadi. (Wikipedia)
Struktur Tulisan Kolom
Tulisan kolom tidak mempunyai struktur tertentu, misalnya ada bagian pendahuluan atau lead, isi atau tubuh tulisan, dan penutup.
Tulisan kolom biasanya langsung berisi tubuh tulisan, yakni berupa pengungkapan pokok bahasan dan pendapat penulisnya tentang masalah tersebut.
Judul kolom pun biasanya singkat saja. Bahkan, dapat hanya satu kata.
Biasanya dalam tulisan kolom terdapat foto penulis. Kolom biasanya ditulis dengan gaya yang sangat ringan dan diselingi humor, walaupun masalahnya sangat serius.
Contoh Kolom
Sang Calon
Pemilu sudah dilaksanakan lebih dari tujuh bulan. Tapi kini kita baru ribut memperbincangkan siapa yang panyas jadi presiden dan wakil presiden.
Dalam pemilu, seolah-olah rakyat membeli kucing dalam karung. Setelah rakyat memberikan suara, elite politik bertikai tentang kucing apa yang mereka berikan kepada rakyat…
Seharusnya, jauh sebelum pemilu, dalam konvensi, partai-partai menentukan calon mereka… (Ummat, No. 28 Thn III, 26 Januari 1998).
Kolom di atas ditulis M. Dawam Rahardjo di bawah nama rubrik “Perspektif”. Ia menggunakan judul singkat saja. Karena sedang aktual, judul itu pun langsung bisa ditangkap sebagai masalah yang akan dibahasa sang kolomnis.
Dalam kolom itu, Dawam menuturkan opininya (kritik) tentang pencalonan presiden dan wakilnya, juga mengemukakan visi pribadinya tentang orang yang bagaimana yang layak menjadi presiden dan presiden.
Demikian pengertian kolom dan contohnya. Saya kutip dari buku Jurnalistik Terapan. Wasalam (www.romeltea.com).*