Awas, Bahaya Facebook!

Dulu, suasana pagi diisi minum teh/kopi plus koran atau memantau berita aktual di TV/radio. Wawasan pun bertambah. Kita jadi “well informed”.

Kini, suasana pagi diisi dengan buka akun Facebook. Well informed, tambah wawasan?

Saya tidak anti-Facebook, wong saya juga “aktif” kok di FB! Saya hanya ingin “share” dengan Anda tentang bahaya Facebook.

Tujuannya, agar kita –ya, kita, kau dan aku, you and me, ana wa antum—berhati-hati dan “bijak” dalam ber-facebook-ria.

Sebelumnya saya sudah beberapa kali menulis soal “madorat” FB. Salah satunya, Waspadai Hidden Agenda Facebook!, bahkan di-share, di-copy paste, alias nyebar ke berbagai website, blog, dan forum.

Saya katakan, antara lain, FB mematikan kreativitas berpikir, kreativitas menulis, dan membudayakan “lagho” (kesia-siaan) , “lahwun”, dan “la’ibun” (main-main).

Read More

Tulisan lainnya, Facebook Bisa Akibatkan Stroke dan Pikun. Posting itu saya tulis berdasarkan artikel psikolog Dr. Aric Sigman: Facebook tingkatkan risiko kena kanker!

Dalam “How using Facebook could raise your risk of cancer” di Mail Online disebutkan, Facebook sangat berisiko bagi kesehatan.

Disebutkan, kecanduan FB dapat menyebabkan melemahnya kekebalan tubuh, menurunkan tingkat hormon, dan fungsi urat nadi, juga merusak penampilan mental (impair mental performance).

Bahkan, kecanduan FB juga dapat meningkatkan risiko terkena masalah kesehatan, seperti kanker, stroke, penyakit jantung, dan pikun.

“Situs jejaring sosial seharusnya dapat menjadi  bumbu dari kehidupan sosial kita, namun yang kami temukan sangat berbeda. Kenyataannya situs-situs tersebut tidak menjadi alat yang dapat meningkatkan kualitas hidup, melainkan alat yang membuat kita salah arah,” kata Dr. Sigman.

Selain itu, dari berbagai sumber, saya menemukan bahaya FB antara lain:

  1. Terbuangnya waktu (tidak produktif)
  2. Wawasan jadi “menyempit” karena info yang disantap bukan info aktual melainkan status teman
  3. “Kebablasan” dalan menulis status
  4. “Pamer kemesraan” (pasang “foto mesra” bersama pacar/pasangan)
  5. Tidak optimalnya otak kiri –makanya rentan kena pikun dan stroke!
  6. “Tergoda” untuk takabur, dan entah apa lagi.

Jadi, gimana dong?

Saran saya sih, kalo tidak kuasa menutup akun FB seperti saya, yuk manfaatkan FB untuk silaturahim, ajang diskusi, link info penting, share hal-hal positif, dan hindari “kesia-siaan”. Saran Anda? Wasalam. (www.romeltea.com).*

 

Related posts