SUATU hari, seorang petinggi jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) sebuah Pergurun Tinggi Islam bertanya. “Menurut Kang Romel, apa yang kurang di jurusan KPI?”
Saya jawab, banyak, seperti fasilitas praktik.
Dari segi kurikulum, tidak ada mata kuliah Dasar-Dasar Penyiaran. Padahal, ada mata kuliah Teknik Produksi Siaran Radio (TPSR).
Bagaimana mungkin mahasiswa diajari TPSR tanpa dibekali lebihdulu dasar-dasar siaran radio?
Maka, kami pun bersepakat, mata kuliah dasar-dasar siaran radio harus ada, sebagai prasyarakat mengikuti mata kuliah TPSR.
Berdasarkan pengalaman, ketika mengasuh TPSR, waktu perkuliahan banyak tersita oleh materi kuliah awal tentang dasar-dasar siaran radio, seperti pengenalan dunia radio dan penyiaran, sebelum masuka ke programming dan teknik produksi.
TPSR sendiri secara normatif menjelaskan tentang prinsip dasar penerapan dakwah di radio, proses perencanaan siaran dan produksi program radio, pembentukan organisasi siaran, serta pembuatan outline, naskah, dan sebagainya.
Pada praktiknya, saya susunkan sibalus TPRS sebagai berikut:
- What’s Radio (karakteristik media radio, karakteristik audiens)
- UU Penyiaran, UU Pers & Kode Etik Jurnalistik
- Format Radio – Programming, Produksi Siaran (Radio Writing, News Writing, Presentasi Naskah, Editing & Mixing)
- Teknik Wawancara Studio
- Program Dakwah Radio
- Format Musik
- Format Siaran
- Berita & Feature Dakwah
- dan sebagainya.
Metode perkuliahan teori/ceramah/diskusi dan praktik.
Nah, dengan adanya dasar-dasar siaran, maka tentu perkuliahan akan lebih efektif karena materi TPSR akan langsung ke soal teknik produksi dan programming.
Sayangnya lagi, saya coba cari buku soal Basic Announcing (Dasar-Dasar Siaran Radio), juga belum nemu. Akhirnya, saya susun aja tuh buku, judulnya Basic Announcing: Dasar-Dasar Siaran Radio, dengan harapan semoga memenuhi kebutuhan text-book soal itu.
Gak tebal kok, tipis saja, biar harganya kejangkau mahasiswa.
Sebenarnya, buku saya yang sudah terbit, Jadi Penyiar Itu Asyik Lho! (Nuansa, Bandung) merupakan dasar-dasar siaran radio juga, tapi menggunakan bahasa tutur dan ditujukan sebagai buku pegangan peserta diklat siaran/kalangan remaja; bahasanya pun bergaya bahasa gaul. Jadi, kurang pas jika dijadikan text-book.
Maka, saya bikin lagi aja yang baru, tentu dengan pengembangan sana-sini biar lebih OK.
O, ya, jadi inget. ada julukan baru buat saya: “Spesialis Buku Saku” dalam acara bedah buku terbaru saya, Bahasa Media: Panduan Praktis Bahasa Jurnalistik.
Memang, mayoritas buku saya format kecil, seperti buku saku. Sengaja saya buat demikian agar harganya tidak mahal. Ya sih, royaltinya jadi “gak seberapa” jadinya, tapi biarlah, yang penting ilmuku yang tak seberapa ini bisa nyebar bar bar bar….! Wasalam. (www.romeltea.com).*