Kampanye Pilpres 2019: Survei vs Testimoni

Tiga hari menjelang pencoblosan Pilpres 17 April 2019, sejumlah lembaga survei merilis hasil surveinya, Sabtu (13/4/2019). Semuanya memenangkan 01. Kubu 02 punya andalan “Kampanye Testimonial”.

Kampanye Pilpres 2019

Diberitakan detik.com, setidaknya ada empat lembaga survei yang melempar hasil surveinya ke publik. Charta Politika, Poltracking, Indo Barometer, dan Median sama-sama menyatakan Jokowi-Ma’ruf unggul atas Prabowo-Sandi.

Rilis hasil survei adalah bagian dari pembentukan opini publik sekaligus “menggiring” pemilih kepada kubu yang diunggulkan. Lembaga Survei disebut-sebut sebagai “kekuatan kelima” setelah media massa dalam membentuk opini publik.

Kubu 02, Prabowo-Sandi, tidak diunggulkan dalam empat survei tersebut, meskipun ada 7 survei lain –seperti Indomatrik dan Puskaptis– yang menyebutkan Prabowo-Sandi yang unggul.

Kubu Prabowo-Sandi memiliki bentuk kampanye lain untuk mengimbangi serbuan hasil survei, yaitu dengan Kampanye Testimoni (Testimonial Campaign), berupa “endorsement” dari public figur atau tokoh ternama.

Read More

Seolah mengimbangi gempuran hasil survei yang berpihak ke kubu Jokowi, kubu Prabowo menampilkan “brand ambassador” Gatot Nurmantyo, Ustadz Abdul Somad (UAS), Ustadz Adi Hidayat, Aa Gym, dan Dahlan Iskan.

Tagar #GatotNurmantyoPilihPrabowo, #UASPilihPrabowo, #UAHPilihPrabowo, #AaGymPilihPrabowo, dan #DahlanIskanPilihPrabowo pun trending di Twitter.

Nama-nama yang menjadi “brand ambassador” Prabowo-Sandi tersebut dikenal memiliki banyak pengikut atau fans. Mereka pun menjadi “influencer” yang bisa menggerakkan orang mengikuti pilihannya.

Dalam promosi dan periklanan, testimonial adalah pernyataan tertulis ataupun ucapan seseorang yang memuji keutamaan suatu produk.

Istilah “testimonial” paling umum digunakan dalam promosi penjualan. Pomosi jenis ini dinilai efektif. Orang lebih cenderung membeli produk yang orang lain, orang yang mereka kenal, telah beli dan sukai, sehingga pemasar menggunakan dukungan dan testimoni untuk mempromosikan produk mereka.

Setidaknya, testimoni tokoh idola akan menghasilkan banyak perhatian.

Jadi, bisa dikatakan, menjelang hari H pencoblosan Pilpres 2019, terjadi pertarungan survei vs testimoni. Siapa bakal menang?

Survei bisa direkayasa. Testimoni juga bisa disetting, namun testimoni tokoh sekaliber UAS, UAH, Gatot, Aa Gym, dan Dahlan Iskan tentu sulit dipercaya jika disebut “settingan”.

Survei bisa memengaruhi orang (pemilih), namun testimoni tokoh lebih natural dan dahsyat dalam menggerakkan simpati, empati, dan pilihan. Apalagi terbukti, kebanyakan survei terbukti salah, setidaknya di hasil Pilkada DKI dan Jabar. Wasalam. (www.romeltea.com).*

 

Related posts