BUKU Komunikasi Dakwah – Pendekatan Praktis yang dilengkapi tips Public Speaking & Menulis di Media Massa ini saya kemas dan publish dalam bentuk e-book (pdf).
E-Book ini juga berisi pedoman khotbah jumat (perspektif public speaking). Buku ini berisi bahasan tentang komunikasi dakwah, yakni komunikasi berisi pesan dakwah, baik secara lisan maupun tulisan.
Dalam membahas Komunikasi Dakwah ini, saya menggunakan pendekatakan atau sistematika kajian Komunikasi Politik Dan Nimmo, yaitu mulai dengan pengertian komunikasi, pengertian dakwah, pengertian komunikasi dakwah, aktor komunikasi dakwah, pesan komunikasi dakwah, dan sebagainya.
E-Book Komunikasi Dakwah ini bisa disimak dan download gratis di Academia.
Pengertian Komunikasi Dakwah
Dalam buku ini, saya mendefinisikan komunikasi dakwah sebagai ”proses penyampaian dan informasi Islam untuk memengaruhi komunikan (objek dakwah, mad’u) agar mengimani, mengilmui, mengamalkan, menyebarkan, dan membela kebenaran ajaran Islam”.
Komunikasi dakwah juga dapat didefinisikan sebagai komunikasi yang melibatkan pesan-pesan dakwah dan aktor-aktor dakwah, atau berkaitan dengan ajaran Islam dan pengamalannya dalam berbagai aspek kehidupan.
Jika dianalogikan dengan pengertian dasar komunikasi politik, yakni komunikasi yang berisikan pesan politik atau pembicaraan tentang politik (Dan Nimmo, 1989), maka komunikasi dakwah dapat diartikan sebagai ”komunikasi yang berisikan pesan Islam atau pembicaraan tentang keislaman”.
Pengertian komunikasi dakwah sebagai ”pembicaraan tentang Islam” senada dengan pengertian ”retorika dakwah” menurut Yusuf Al-Qaradhawi (2004), yakni ”berbicara soal ajaran Islam”.
Al-Qaradhawi menyebutkan prinsip-prinsip retorika Islam sebagai berikut:
1. Dakwah Islam adalah kewajiban setiap Muslim.
2. Dakwah Rabbaniyah ke Jalan Allah.
3. Mengajak manusia dengan cara hikmah dan pelajaran yang baik.
4. Cara hikmah a.l. berbicara kepada seseorang sesuai dengan bahasanya, ramah, memperhatikan tingkatan pekerjaan dan kedudukan, serta gerakan bertahap.
Secara ideal, masih menurut Dr. Yusuf Al-Qaradhawi, karakteristik retorika Islam antara lain:
1. Menyeru kepada spiritual dan tidak meremehkan material.
2. Memikat dengan Idealisme dan Mempedulikan Realita.
3. Mengajak pada keseriusan dan konsistensi, dan tidak melupakan istirahat dan berhibur.
4. Berorientasi futuristik dan tidak memungkiri masa lalu.
5. Memudahkan dalam berfatwa dan menggembirakan dalam berdakwah.
6. Menolak aksi teror yang terlarang dan mendukung jihad yang disyariatkan.
Proses komunikasi dakwah berlangsung sebagaimana proses komunikasi pada umumnya, mulai dari komunikator (da’i) hingga feedback atau respon komunikan (mad’u, objek dakwah).
Aktivitas dakwah dimulai dari adanya seorang komunikator (sender, pengirim pesan, da’i). Dalam perspektif Islam, setiap Muslim adalah komunikator dakwah karena dakwah merupakan kewajiban individual setiap Muslim.
Komunikator dakwah memilih dan memilah ide berupa materi dakwah (encoding) lalu diolah menjadi pesan dakwah (message).
Pesan itu disampaikan dengan sarana (media) yang tersedia untuk diterima komunikan (receiver, penerima pesan, objek dakwah). Komunikan menerjemahkan atau memahami simbol-simbol pesan dakwah itu (decoding) lalu memberi umpan balik (feedback) atau meresponnya, misalnya berupa pemahaman dan pengamalan pesan dakwah yang diterimanya.*