* “Posting Pilihan” di Blogdetik.com (29/6)
Video Porno Ariel-Luna-Cut Tari diberitakan berpengaruh besar kepada publik, termasuk anak-anak. Pertanyaan kita, jika video tersebut tidak diekspose oleh media massa, utamanya televisi, apa ada pengaruh? Tidak akan ada!
Jadi, my point is… media massalah yang membuat video itu berpengaruh besar. Gencar banget sih pemberitaannya, sampai saya berpendapat, semua media menadi “koran kuning”, Yellowpapars, yang emang fokus pada pemberitaan “dunia hitam” –sex and crime.
Media turut bertanggung jawab atas penyebarluasan pengaruh buruk video tersebut, apalagi pada awal-awal pemberitaan di televisi, cuplikan video itu ditampilkan. Maka, ketika anak-anak tanya sama ortunya, “Mah, video mesum tu apa? Video porno itu yang bagaimana?”, media wajib turut bertanggung jawab atas jawaban pertanyaan itu.
Dalam disiplin ilmu komunikasi massa, itulah Agenda Setting dan Media Impact.
Lucunya lagi, ketika dampak video itu begitu luas dan buruk, seakan-akan kesalahan ditimpakan kepada Ariel. Gak fair dong! Ariel emang salah, dosa, plus “dosa turunan” akibat lalai menyimpan video zina-nya itu. Tapi media massa mestinya nyadar, sadar, eling, tentang dampak pemberitaan itu sehingga jangan “semangat banget” ngeberitainnya!
NOTE! Tulisan ini pertama kali saya posting di romeltea.blogdetik.com (29/6) dan jadi “Posting Pilihan” di Blogdetik.com (29/6). Banyak komentar masuk. Di bawah ini sebagian komentar yang sempat saya “rekam”. Untuk ikut berkomentar dan menyimak komentar lainnya, silakan meluncur ke TKP!
Readers Comments @ romeltea.blogdetik.com (29/6):
Betul, media pun sangat berperan dalam masalah ini, Media harus bisa lebih menelaah lagi tujuan utama dari memberitakan sesuatu itu, karena menyangkut moralitas yang patut disikapi secara dewasa dan bijak, jangan karena bisa hasilkan uang banyak aja sesuatu yg tak penting jadi euforia, dampaknya masa depan generasi muda makin suram
setuju banget ..
mending kita pikirin kesalahan sendiri dariapada terus liat kesalahan orang 🙂
betul banget..saya sampe bosen nonton tv beritanya gak jauh2 dari mereka
baca detik, isinya jg sama
baca portal berita lain jg sama aja..
setuju mas..ketika ada masalah seperti ini media dengan gencarnya memberitakan hal tersebut tanpa mempertimbangkan efek yang akan terjadi..mereka lupa bahwa infotaiment dan berita banyak berpengaruh terhadap anak2 dan masyarakat karena banyak di tonton oleh mereka…
dan lucunya lagi mereka (media) terlalu fokus dengan sang artis dan lupa untuk mencari tahu siapa sebenarnya sang penyebar atau cybercrime..
masih begitu banyak masalah yang lebih penting. rusaknya moral bangsa ini bukan hanya karena mereka dengan videonya terapi orang tua yang tidak bisa memberikan pendidikan untuk mereka..
masalah video biarlah menjadi masalah pribadi dengan yang maakuasa..allah swt maha pemaaf selagi umatnya mau bertobat…
prihatin dengan bangsa ini, yang tidak bisa bijaksana menyelesaika suatu masalah…
Thanks 4 your comments… Brothers & Sisters! Have a nice day…!
gencaarnya pemberitaan media tv sangat berpengaruh terhadap rasa keingin tauan masyarakat, di satu sisipihak media berharap pada reting pemberitaan tp tanpa disadari pemberitaah yg berlebih itu justru menimbulkan efek yg sangat tidak baik bagi masyarakat yaitu rasa penasaran/keingin tauan…
menurut saya media tv turuut serta dalam proses amoralisasi masyarakat karena tidak adanyaa batasan2 pemberitaaan oleh media…
pemberitaan yg berlebih dan tak adanya kontrol pemberitaaan = proses amoralisasi masyarakat…
bener…setuju banget!! justru media massa yang memiliki andil terbesar pada munculnya dampak negatif dari penyebaran video itu. jangan hanya karena rating jadi melupakan masalah yang lebih penting.
apa kabar century? apa kabar gayus? dan berita2 lain yang lebih penting untuk rakyat dan bangsa ini?
atau mungkin masalah ini memang sudah ditunggangi oleh unsur politik…..