Istilah “media darling” sekilas mirip istilah “media daring”. Cuma beda satu huruf doang!
Media darling dan media daring itu berbeda. Media darling itu objek pemberitaan, narasumber, atau sumber berita (news source).
Media daring itu media online. “Daring” artinya “dalam jaringan” sebagai terjemahan dari “online”.
Pengertian media darling mengacu pada arti “darling” dalam bahasa Inggris, yaitu sayang, kesayangan, menawan, atau memikat hati.
Istilah media darling pertama kali diciptakan oleh The Washington Post pada 1970-an (Urban Dictionary). Media darling identik dengan konsep “newsmaker” atau “name makes news”.
Wiktionary mengartikan media darling sebagai “selebritas yang sangat populer dan yang sering mendapat perhatian dan sangat disukai di media berita”.
Namun, media darling bukan hanya artis. Karenanya, pengertian lebih luas media darling adalah seseorang yang sering memperoleh perhatian dan menyenangkan media berita. Seseorang itu bisa artis, pejabat, tokoh populer, atau siapa saja yang bernilai berita.
Contohnya, Jokowi menjadi media darling sejak ia naik ke pentas politik nasional tahun 2013. Ridwan Kamil menjadi media darling saat menjadi Wali Kota Bandung.
Manajemen, pelatih, dan pemain Persib Bandung menjadi media darling bagi wartawan yang bertugas di Bandung atau bagi media-media yang terbit di Bandung.
Pengertian Media Darling
Dengan demikian, bisa disimpulkan, pengertian media darling adalah orang atau lembaga yang menjadi sumber berita (new source) sehingga selalu menjadi “langganan” pemberitaan media.
Dalam konteks Humas (Public Relations), menjadi media darling adalah pencapaian puncak hubungan media (media relations) sehingga setiap kegiatan atau kebijakan lembaha selalu diliput dan diberitakan media.
Menjadi darling merupakan idaman setiap politisi dan artis yang butuh publisitas dan popularitas demi kesuksesan kariernya.
Siapa pun yang membutuhkan “personal branding” akan berusaha menjadi media darling.
Sosok kontroversial juga bisa menjadi media darling karena dinilai punya “nilai berita” karena keunikan atau keganjilan pemikiran-pemikirannya.
Di era media sosial, banyak juga yang menjadi media darling “dadakan”, atau “mendadak populer”, jadi viral, namun tidak lama, lalu pudar dan lenyap ditelan zaman.
Demikian sekadar menyimpan catatan tentang pengertian media darling, salah satu konsep di dunia jurnalistik atau media. Wasalam. (www.romeltea.com).*