Teknik Komunikasi Efektif: Formula 7C dan REACH

Tips Komunikasi Efektif

Komunikasi efektif terdiri dari dua istilah: komunikasi dan efektif. Komunikasi adalah proses menerima dan menyampaikan atau berbagi informasi, pikiran, dan perasaan melalui lisan, tulisan, atau bahasa tubuh.

Pengertian Komunikasi Efektif

Efektif, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI Daring), berarti “ada efeknya” (akibatnya, pengaruhnya, kesannya) atau “dapat membawa hasil; berhasil guna”.

Kata efektif juga sering diartikan sebagai “mencapai sasaran yang diinginkan”.

Dengan demikian, komunikasi efektif (effective communication) dapat diartikan sebagai “komunikasi yang berhasil mencapai tujuan, seperti diterima, dipahami, mengubah persepsi, dan mengubah perilaku atau melakukan aksi”.

Banyak tips diberikan para ahli komunikasi untuk melakukan komunikasi efektif. Di antara teknik komunikasi efektif itu misalnya menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, bahasa tubuh yang sesuai, intonasi yang tepat, kontak mata, dan ekspresi wajah yang pas, termasuk menjadi pendengar yang aktif (active listening).

Read More

Komunikasi Efektif Formula 7C

Komunikasi efektif  mengandung tujuh C berikut ini:

1. Completeness, Lengkap

Komunikasi harus lengkap. Menyampaikan semua fakta yang diperlukan oleh penerima. Dalam dunia jurnalistik, kelengkapan informasi dirumuskan dalam 5W+1H (What, Who, When, Where, Why, How).

2. Conciseness, Ringkas

Menggunakan sesedikit mungkin kata-kata. Menghindari menggunakan kata-kata yang berlebihan dan tidak perlu. Pesan singkat lebih menarik dan mudah dipahami. Gunakan kalimat seefektif mungkin.

3. Consideration, Penuh Pertimbangan

Memperhatikan sudut pandang orang lain, pola pikir, tingkat pendidikan, minat, kebutuha, kepentingan, dan emosinya.

4. Clarity, Jelas

Menggunakan kata-kata yang tepat, bermakna tunggal, dan membingungkan atau menimbulkan persepsi lain.

5. Concreteness, Nyata

Konkret memperkuat kepercayaan. Pesan konkret didukung fakta-fakta spesifik dan angka. Pesan konkret tidak disalahtafsirkan.

6. Courtesy, Tata Krama

Ini soal cara penyampaian. Pesan disampaikan dengan tulus, sopan, bijak, reflektif, dan antusias, serta mempertimbangkan sudut pandang dan perasaan penerima pesan, termasuk menjaga perasaan dan respek terhadap penerima pesan.

7. Correctness, Benar

Pesan yang disampaikan harus benar dari segi substansi dan tata bahasa, juga tepat dari sisi waktu dan sasaran.

Itu dia teknik komunikasi efektif versi “Seven C’s of Effective Communication“.

Lima Hukum Komunikasi Efektif: REACH

Rumus lain yang ditawarkan para ahli adalah konsep REACH yang disebut “The 5 Inevitable Laws of Efffective Communication”, yakni Respect, Empathy, Audible, Clear, dan Humble.

1. Respect

Menghargai komunikan atau menjaga harga diri orang lain. Rasa hormat dan sikap menghargai merupakan hukum yang pertama dalam kita berkomunikasi dengan orang lain.

Suatu komunikasi yang dibangun atas dasar sikap saling menghargai dan menghormati akan membangun kerjasama diantara orang-orang yang terlibat di dalamnya.

2. Empathy

Kemampuan menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Ini diawali dengan kemampuan mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain.

Empati bisa juga berarti kemampuan untuk mendengar dan siap menerima masukan ataupun umpan balik apapun dengan sikap yang positif.

Dengan memahami dan mendengar orang lain terlebih dahulu, kita dapat membangun keterbukaan dan kepercayaan yang kita perlukan dalam membangun kerja sama atau sinergi dengan orang lain.

Empati akan memampukan kita untuk dapat menyampaikan pesan dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima pesan menerimanya.

3. Audible

Audible artinya dapat didengarkan atau mudah dimengerti dengan baik. Hukum komunikasi efektif ini menyatakan, pesan harus disampaikan melalui media atau delivery channel sedemikian hingga dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan.

Hukum ini mengacu pada kemampuan kita untuk menggunakan berbagai media ataupun perlengkapan atau alat bantu audio visual yang akan membantu kita agar pesan yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik.

Dalam komunikasi personal hal ini berarti bahwa pesan disampaikan dengan cara atau sikap yang dapat diterima oleh penerima pesan.

4. Clarity

Clarity adalah kejelasan. Pesan yang disampaikan harus jelas, tidak menimbulkan multiinterpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi.

5. Humble

Rendah hati, tidak angkuh atau arogan, tidak merasa “lebih” dari orang lain, termasuk di dalamnya tidak memandang rendah orang lain, berani mengakui kesalahan, rela memaafkan, dan lemah-lembut.

Sikap rendah hati dapat dikatakan sebagai bentuk penghargaan komunikator terhadap komunikan sebagai penerima pesan.

Hambatan Komunikasi Efektif

Hambatan dalam komunikasi efektif antara lain:

  1. Pesan tidak jelas dan menimbulkan tafsiran/persepsi lain.
  2. Cara penyampaian tidak tepat atau tidak disukasi komunikan.
  3. Komunikator dan komunikan tidak siap melakukan komunikasi.
  4. Hubungan antara komunikator dengan komunikan tidak baik.
  5. Berbicara terlalu lambat dan terlalu cepat (lisan) atau kalimat terlalu kompleks dan naskahnya panjang (tertulis).
  6. Terlalu sering muncul “gumaman” (intruding sound) dalam berbicara, seperti emmm, eeee, oooo, dsb. Gumaman akan menimbulkan persepsi, pembicara tidak menguasai materi pembicaraan.

Demikian teknik komunikasi efektif. Wasalam. (www.romeltea.com).*

 

Related posts