Reportase adalah proses mencari bahan berita atau pengumpulan informasi, fakta, dan data sebagai bahan penulisan atau penyusunan berita.
Reportase disebut juga news gathering (pengumpulan bahan berita), hunting (berburu bahan berita), atau “liputan/meliput” dalam bahasa Indonesia.
Teknik Reportase Jurnalistik
Teknik reportase ada tiga macam, yaitu Observasi, Riset Data, dan Wawancara.
1. Observasi
Observasi yaitu pengamatan di tempat peristiwa di lapangan atau atau liputan langsung di TKP.
Dengan “terjun langsung” atau hadir di lapangan, wartawan akan merasakan langsung peristiwa yang terjadi sehingga ia bisa menyampaikan informasi yang valid kepada para pembaca.
2. Riset Data
Disebut juga Studi Literatur, Studi Pustaka, atau Riset Dokumentasi, yaitu mengumpulan data, fakta, atau bahan berita melalui arsip, buku, dan sumber dokumen lainnya, termasuk internet (riset online).
3. Wawancara
Disebut juga “wawancara jurnalistik” –untuk membedakan dengan wawancara lain, seperti wawancara kerja atau “wawancara” (interogasi) polisi.
Wawancara dapat didefinisikan sebagai proses penggalian atau pengumpulan informasi, fakta, atau data tentang sebuah peristiwa atau masalah.
Nyaris tidak ada liputan peristiwa tanpa wawancara. Wartawan pastinya harus bertanya (wawancara) kepada narasumber – misalnya saksi, panitia, korban, pembicara, polisi, terdakwa, dan sebagainya. (Baca deh: Teknik Wawancara).
Sistem Reportase: Cara Kerja Wartawan
Dalam reportase dikenal pula istilah Follow Up System dan Beat System. Dua sistem ini sekaligus menggambarkan cara kerja wartawan dalam teknik peliputan sehari-hari.
1. Follow Up System
Yaitu mencari informasi berdasarkan isu atau masalah yang sudah menjadi berita di media.
Wartawan mengembangkan berita itu atau mencari informasi terbaru (perkembangan baru) sebagai bahan berita baru –melengkapi, mempertajam, atau menekankan hal-hal khusus dari berita tersebut.
2. Beat System
Yaitu wartawan ”ngepos” atau ”mangkal” pada lembaga atau tempat-tempat tertentu yang dipandang sebagai ”sumber informasi”.
Wartawan mendatangi secara teratur instansi pemerintah atau swasta, atau tempat-tempat lain yang dimungkinkan munculnya hal-hal yang dapat menjadi berita.
Demikian ulasan ringkas tentang teknik reportase jurnalistik. Wasalam. (www.romeltea.com).*
Referensi:
- Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Praktis untuk Pemula, Rosdakarya, Bandung 1999.
- Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Terapan, Batic Press, Bandung, 2001.
- Asep Syamsul M. Romli, Kamus Jurnalistik, Simbiosa, Bandung, 2010.