Teknik Siaran Berita Radio

Teknik Siaran Berita Radio

Teknik siaran berita radio adalah cara menyajikan, menyampaikan, atau “membacakan” naskah berita dalam siaran radio. Istilah Inggrisnya: news presenting, news casting, atau news reading.

Siaran berita atau program berita (news program) adalah salah satu jenis program siaran radio, selain acara musik atau pemutaran lagu dan acara non-berita lainnya.

Siaran berita radio yaitu program siaran berisi berita atau informasi aktual.

Siaran berita bisa menjadi program khusus “news bulletin”, misalnya tiap pagi, pukul 06.00-08.00, atau program selingan “news insert”.

Lihat: Produksi Berita Radio

Read More

Program siaran berita di radio harus dibawakan oleh penyiar yang memahami jurnalistik radio karena terkait kode etik dan ketentuan pers yang wajib dipatuhi.

Pembawa acara berita radio (newsperson), selain harus menguasai teknik siaran berita, juga mesti kredibel, berwawasan luas, dan memiliki karakter suara berwibawa.

Cara terbaik untuk berlatih siaran berita adalah dengan membaca berita dengan suara keras. Praktik ini sering untuk membantu Anda merasa nyaman dengan suara Anda sendiri.

Teknik Siaran Berita Radio

Yang dimaksud teknik siaran berita radio adalah cara membawakan, menyampaikan, atau “membacakan” naskah berita dalam siaran radio.

Berikut ini panduan praktis teknik siaran berita.

1. Pahami isi berita

Baca dulu dan pahami isi naskah berita yang akan disampaikan kepada pendengar. Pemahaman isi berita akan membantu intonasi dan artikulasi saat menyampaikannya.

2. Ringkas

Berita suratkabar yang baik terdiri dari ratusan hingga ribuan kata. Namun, berita yang sama di radio harus bisa disampaikan dalam 30 detik –mungkin tidak lebih dari 100 kata.

Sebagai patokan umum, sampaikan 1-3 alinea saja berita yang Anda kutip dari koran atau situs berita.

3. Atribusi + Nama

Jangan sebutkan nama di awal kalimat. Sebutkan lebih dulu atribusi atau jabatan, baru nama.

Jangan sebutkan “Ahmad, dosen UIN Bandung, mengatakan hari ini…” tapi  “Dosen UIN Bandung –Ahmad– mengatakan hari ini…”

4. Beri tanda (sign posting)

Jika naskah ditulis ulang, beri tanda garis miring satu (/) untuk jeda (untuk ambil napas), garis miring dua (//) untuk akhir kalimat atau titik,  garis miring tiga (///) di akhir naskah, dan dash (–) untuk memberi penekanan pada kata-kata tertentu.

Contoh:

Kepolisian Republik Indonesia –Polri– resmi memberlakukan tilang elektronik mulai hari ini// Sejumlah kamera dipasang di beberapa titik lokasi/ yang akan memantau dan merekam pelanggar lalu-lintas// /

5. Ubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung.

Jika Anda menyampaikan berita dari koran atau situs berita, pastikan untuk mengubah kalimat langsung atau kutipan langsung menjadi kalimat/kutipan tidak langsung.

Contoh:

“Saya langsung berteriak begitu melihat aksi perampasan itu,” kata Asep, saksi mata peristiwa penjambretan itu.

Ubah kalimat di atas menjadi begini:

Saksi mata peristiwa penjambretan –Asep/ mengatakan ia langsung berteriak begitu melihat aksi perampasan itu//

Catatan: ubah kata ganti orang pertama menjadi kata ganti orang ketiga: “saya” menjadi “dia” atau “ia”; “kami” menjadi “pihaknya”.

Dalam buku Broadcast Journalism:

Stay away from quotes! Jangan gunakan kutipan langsung. Ubah kalimat langsungmenjadi kalimat tidak langsung.

  • “Saya siap memimpin demo,” katanya – Ia mengatakan siap memimpin demo.
  • “Kami menilai kebijakan itu salah besar,” tegasnya – Ia menegaskan pihaknya menilai kebijakan itu salah besar.

6. Jangan gunakan nama hari!

Berita radio wajib aktual. Jangan gunakan nama hari. Ganti dengan tadi malam, hari ini, kemarin, besok, lusa.

Dalam berita media cetak atau media online, unsur waktu biasanya ditulis: Kamis (25 Maret 2021) atau Kamis (25/3/2021). Jika berita itu dibacakan Jumat, maka ubah menjadi kemarin.

7. Jangan beropini!

Jangan komentari berita yang Anda sampaikan. Tugas Anda hanya menyampaikan, bukan mengomentari atau menganalisis berita.

Cukup sampaikan berita yang sudah disiapkan. Usai satu berita, bisa langsung putar lagu atau sampaikan berita lain setelah jeda sejenak.

Dalam kode etik jurnalistik jelas disebutkan “jangan mencampuradukkan fakta dan opini” dalam pemberitaan.

8. Neutral tone!

Nada bicara atau suara Anda harus netral, cenderung “formal”. Hindari dialek atau logat kedaerahan saat menyampaikan berita.

Untuk nada, simak contoh berita radio dari BBC Indonesia berikut ini:

Perhatikan:

  1. Anda harus tampak sedang berbicara (spoken reading) saat menyampaikan berita, bukan membaca.
  2. Pacing –“langkah suara” – terlalu cepat? Terlalu lambat? Tepat?
  3. Inflection (Infleksi) – “irama/nada suara” -apakah suara Anda hidup dan menarik, atau flat (datar) dan monoton?
  4. Concentration (Konsentrasi) – pastikan Anda memperhatikan setiap kata yang Anda katakan; fokus, pahami, sadari.
  5. Stumbling –“tersandung”. Jika menemukan kalimat yang tidak enak disampaikan, tulis ulang naskah hingga mendapatkan kalimat yang enak, mengalir, logis, dan dapat Anda sampaikan dengan baik.

Fisiologi

Untuk mengindari “sesak napas” dan air liur “berkumpul” dalam mulut Anda,  beberapa hal perlu diingat:

  1. Duduk tegak di kursi Anda. Jika membungkuk pasti membuat Anda cepat kehabisan nafas.
  2. Ambil nafas sebelum siaran.
  3. Lakukan relaksasi, rileks!
  4. Jika mulut Anda mengumpulkan air liur, jangan takut menelannya. Tapi cobalah untuk tidak melakukannya di tengah-tengah cerita. Lakukan secara diam-diam.
  5. Ambil napas pada awal setiap cerita.

Pengucapan (Pronounciation)

Ini soal kejelasan ucapan Anda. Diksi yang tepat itu penting dalam teknik siaran berita. Mengucapkan atau melafakan kata-kata dengan benar membutuhkan konsentrasi.

Salah satu aturan mutlak: selalu baca dan pahami naskah berita sebelum mengudara!

Periksa dan cek ulang penulisan nama dan tempat-tempat; pengucapannya yang benar. Jika perlu, tuliskan cara pengucapannya di dalam kurung di sampingnya, misalnya M-U (baca: EM-YU).

Ucapkan kata demi kata dengan jelas. Berikan penekanan pada setiap suku kata, tanpa berlebihan. Waspadalah! Penyiar berita (newscaster) yang lelah sering gagal mengucapkan kata-kata dengan jelas. Wasalam. (www.romeltea.com).

 

Related posts