Jenis-Jenis Wartawan

wartawan-reporter

Macam-Macam Wartawan & Wartawan Macam-Macam.

DALAM berbagai forum pelatihan jurnalistik atau kehumasan, atas pertanyaan peserta, saya sering menyampaikan jenis-jenis wartawan.

Secara umum dan praktis, jenis-jenis wartawan itu terdiri dari:

  1. Wartawan Profesional
  2. Wartawan Gadungan

Wartawan profesional adalah wartawan “beneran”, yaitu melaksanakan tugasnya secara profesional, menaati kode etik jurnalistik, dan memenuhi standar profesi wartawan.

Wartawan gadungan adalah wartawan palsu atau abal-abal alias wartawan bodong

Read More

Baca Jga: Cara Menghadapi Wartawan).

Kenapa ada wartawan gadungan?

Soalnya, wartawan itu profesi yang “powerful“, having great power or strength! Dalam konteks demokrasi dan politik, wartawan menjadi bagian dari “kekuatan keempat” (forth estate) setelah “trias politica” (eksekutif, legislatif, yudikatif).

Tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) wartawan dalam menginformasikan berbagai peristiwa (to inform), mendidik publik (to educate), menghibur orang banyak (to entertaint), dan melakukan pengawasan sosial (social control) menjadikan wartawan menjadi salah satu profesi yang terhormat, disegani, namun juga berisiko.

Nah, karena “power and strength” itulah banyak orang, dengan modal kartu pers dan “sedikit” keterampilan jurnalistik, menjadikan profesi wartawan sebagai “kedok” untuk mencari nafkah, nyari duit.

Tidak sedikit pula wartawan yang menyalahgunakan profesinya untuk kepentingan pribadi, sebagaiamana banyak pejabat yang korup. Kekusaan memang cenderung korup. “Power tends to corrupt,” kata Lord Acton.

Wartawan yang menyalahgunakan profesi berarti melanggar kode etik dan profesionalitasnya gugur! Ia harus dikenai sanksi oleh media tempatnya bekerja dan/atau oleh organisasi profesinya (PWI, AJI, PJTI, dll.).

Jenis-Jenis Wartawan

Jenis-jenis wartawan di atas ditinjauh dari segi praktis atau realitas di lapangan. Jenis-jenis wartawan lainnya, berdasarkan realitas di lapangan, juga pernah dikemukakan tokoh pers nasional Leo Batubara.

Dilansir Dewan Pers dalam buku Pers Berkualitas, menurut Leo, saat ini ada empat golongan wartawan yang harus disikapi berbeda oleh masyarakat, sebaai berikut:

1. Wartawan yang menolak amplop.

Mereka beranggapan menerima amplop bertentangan dengan fungsi yang dijalankannya. Ini jenis wartawan profesional yang menaati Kode Etik Jurnalistik.

2. Wartawan yang menerima amplop.

Mereka beralasan perusahaan persnya tidak memberi gaji yang mencukupi.

3. Wartawan yang memperalat pers untuk mendapat uang.

Banyak dari golongan ini yang membuat penerbitan pers hanya untuk menjadi alat pemeras narasumber saja.

4. Wartawan gadungan yang hanya mengejar amplop.

Sebutan untuk golongan ini beragam, seperti CNN (Cuma Nanya-Nanya), WTS (Wartawan Tanpa Suratkabar), Muntaber (Muncul Tanpa Berita), atau Wartawan Bodrex.

“Kalau wartawan bodrex bukan dibina, tapi diusir,” tegas Leo menjawab permintaan peserta agar Dewan Pers membina “wartawan bodrex”.

Dua Macam Berita

Selain penting untuk memahami empat golongan atau jenis wartawan, Leo juga mengharapkan masyarakat bisa memperlakukan dua macam berita secara berbeda:

1. Berita kategori karya jurnalistik.

Berita ini didapat wartawan dengan menempuh cara-cara kerja jurnalistik dan bertujuan untuk kepentingan umum.

Jika berita semacam ini dinilai melanggar UU No.40/1999 tentang Pers atau Kode Etik Jurnalistik, sanksi yang diberikan kepada pers bisa dalam bentuk Hak Jawab, Hak Koreksi, atau denda maksimal Rp 500 juta.

2. Berita kategori bukan karya jurnalistik.

Pers yang mempublikasikannya bisa dihukum menurut ketentuan perundangan yang berlaku, misalnya menurut KUHP, dan pelakunya bisa dipenjara.

Berita seperti ini, contohnya, bertujuan memeras, rekayasa, berintensi malice untuk menjatuhkan seseorang, berkandungan pornografi yang semata-mata untuk membangkitkan nafsu birahi, atau untuk menghina agama.

Jenis jenis wartawan

Jenis–Jenis Wartawan Berdasarkan Media

Selain berdasarkan realitas di lapangan dan penilaian masyarakat di atas, jenis-jenis wartawan juga bisa dikelompokkan berdasarkan jenis-jenis media tempatnya bekerja dan berdasarkan struktur oganisasi redaksi, dan berdasarkan bidang liputannya.

Jenis-jenis wartawan berdasarkan media:

  1. Wartawan Media Cetak — surat kabar, tabloid, majalah
  2. Wartawan Media Penyiaran — radio & televisi
  3. Wartawan Media Online — situs berita, media siber.
  4. Wartawan Kantor Berita – Press News Agency.
  5. Wartawan Media Internal — Corporate Journalist; wartawan media internal humas.

Jenis-jenis wartawan berdasarkan struktur organisasi media atau manajemen redaksi:

  1. Pemimpin Redaksi — bosnya para wartawan di sebuah media. Disebut juga Editor in Chief atau Chief Editor.
  2. Editor — penyeleksi, penilai, penyunting, dan penentu layak muat/layak siar tidaknya sebuah berita yang dibuat reporter. Disebut juga Redaktur.
  3. Reporter — wartawan lapangan yang bertugas mencari, menghimpun dan menulis berita.
  4. Fotografer — wartawan foto.
  5. Koresponden — reporter yang bertugas di daerah/luar negeri.
  6. Kontributor — wartawan lepas (freelance journalist) yang terikat kontrak dengan sebuah media; wartawan lepas khusus foto disebut “paparazi” yang biasanya membidik selebritas atau tokoh publik.

Jenis-jenis wartawan berdasarkan bidang liputannya:

  1. Wartawan Politik
  2. Wartawan Ekonomi
  3. Wartawan Hiburan
  4. Wartawan Olahraga
  5. Wartawan Hukum
  6. Wartawan Perang
  7. dll.

Demikian jenis-jenis wartawan. Anda wartawan jenis apa? (www.romeltea.com).*

 

Related posts