Era media digital atau zaman media online saat ini merupakan era serbacepat. Jenis berita yang dominan dan mungkin paling diminati pembaca adalah berita langsung (straight news) dan/atau berita singkat namun padat.
Bagaimana nasib feature, dalam hal ini feature berita (news feature) dalam jurnalisme online?
Feature merupakan salah satu jenis karya jurnalistik yang biasa ditulis dengan gaya bahasa sastra serta mengedepankan hiburan ketimbang informasi. Salah satu jenis feature adalah feature berita (news feature).
Di era jurnalisme online yang mengedepankan kecepatan dan keringkasan, feature berita seakan terlupakan.
Jurnalisme Feature
Meskipun jurnalisme online masih didominasi oleh liputan berita terkini, bermunculan genre-genre baru yang semakin membedakannya dari jurnalisme media lama, salah satunya jurnalisme feature (feature journalism).
Jurnalisme di media baru memang memerlukan perubahan jurnalisme. Gaya dan genre baru yang disesuaikan untuk dunia pembaca baru bermunculan. Namun, tidak ada seorang pun yang mengetahui secara pasti apa yang cocok dengan dunia baru ini.
Eksperimen – trail and error – dengan demikian menjadi prinsip panduan bagi para jurnalis atau tim redaksi media yang mencoba membentuk masa depan jurnalisme online.
Artikel ini membahas lebih dekat dua pendekatan berbeda dalam remediasi jurnalisme feature online. Pendekatan pertama ditemukan di surat kabar online Amerika. Di sana, praktik penerbitan jurnalisme feature, sebagai paket multimedia yang dibuat menggunakan perangkat lunak Adobe Flash, menjadi semakin populer (McAdams, 2005).
Pendekatan kedua ditemukan di surat kabar online Norwegia, dagbladet.no, yang pada tahun 2002 — sebagai surat kabar online Skandinavia pertama — mendirikan bagian yang didedikasikan untuk jurnalisme unggulan yang diproduksi secara eksklusif untuk web.
Kedua pendekatan dalam memproduksi jurnalisme feature online ini menjadi contoh semakin luasnya keragaman genre dalam jurnalisme online.
Tidak diragukan lagi, jurnalisme online sejauh ini didominasi oleh liputan berita terkini, sehingga mengedepankan kedekatan sebagai aset utama jurnalisme online (Rasmussen, 2006; Domingo, 2006).
Oleh karena itu, wacana dominan jurnalisme online tampaknya kontras dengan wacana dominan jurnalisme feature yang kita kenal dari media cetak.
Jurnalisme feature sering dikaitkan dengan majalah mengkilap dan bagian akhir pekan surat kabar. Dalam jenis tulisan feature, pembaca diundang untuk menghabiskan waktu, bersantai, dan menikmati bacaan mereka.
Sebagian besar surat kabar (setidaknya di Skandinavia) memilih untuk tidak menerbitkan konten dari bagian feature cetak mereka secara online. Hal ini menunjukkan bahwa industri surat kabar menganggap jurnalisme feature dan jurnalisme online sebagai jenis jurnalisme yang tidak kompatibel.
Jadi, apa itu jurnalisme feature?
Perbedaan antara jurnalisme berita dan jurnalisme feature menjadi kabur. Sebuah cerita featuredapat berkisar dari artikel pendek yang memberikan contoh atau latar belakang sebuah berita, hingga narasi multi halaman yang banyak diselidiki tanpa afiliasi sama sekali dengan alur berita.
Meskipun para jurnalis di surat kabar besar biasanya memiliki spesialisasi pada satu atau lain hal, rekan-rekan mereka di surat kabar lokal mungkin menganggap perbedaan tersebut kurang relevan karena mereka terus-menerus berbaur antara jurnalisme berita dan jurnalisme feature.
Meninjau literatur tentang jurnalisme feature memberikan kesan bahwa istilah ini agak longgar terkait dengan karakteristik umum. Garrison, misalnya, memandang jurnalisme feature sebagai sesuatu yang melampaui jurnalisme berita dan menjadi “istimewa” (2004).
Williamson (1977) menekankan penulis feature adalah orang yang kreatif dan subyektif dalam merancang cerita yang cocok untuk memberi informasi dan menghibur.
Di Skandinavia, Roksvold (1989) mendefinisikan jurnalisme feature sebagai salah satu dari tiga tipe dasar jurnalisme, dua lainnya adalah jurnalisme berita dan jurnalisme opini.
Dalam ketiga jenis jurnalisme ini terdapat beberapa genre yang dapat beroperasi dalam tiga jenis apa pun, termasuk artikel, ulasan, dan liputan, menurut Roksvold. Perbedaan antara tipe dan genre ini mewakili pandangan yang bermanfaat mengenai jurnalisme, namun istilah tipe mungkin membingungkan karena tipe teks adalah konsep umum dalam linguistik yang menggambarkan aspek dasar penulisan, termasuk deskriptif, naratif, dan argumentatif.
Karakteristik Jurnalisme Feature
Berikut ini rangkuman karakteristik umum utama dari jurnalisme feature:
- Jurnalisme feature seringkali bersifat naratif dan dengan demikian dibedakan dari struktur jurnalisme berita yang berbentuk piramida terbalik. Jurnalisme feature biasanya tidak sensitif terhadap tenggat waktu seperti jurnalisme berita.
- Jurnalis feature diperbolehkan mewarnai teksnya dengan deskripsi, refleksi, dan penilaian yang subjektif.
- Jurnalisme feature sering kali menggambarkan orang dan lingkungan sekitar, sehingga biasanya bersifat personal dan emosional.
- Jurnalisme feature biasanya menarik secara visual dan disajikan dalam tata letak yang halus dengan menggunakan banyak ilustrasi, terutama foto.
Tidak semua karakteristik ini akan muncul dalam setiap berita utama, namun satu atau lebih dari karakteristik tersebut akan mendominasi berita yang kita anggap sebagai jurnalisme feature. (Sumber)