Begini Kang Romel, apakah kebiasaan saya membuat cerpen yangg selalu didahului dengan membuat outline-nya dulu itu suatu penghambat dalam penulisan cerpen?
Sebenarnya ada nggak gaya atau cara menulis atau bertutur dalam cerpen yang baku atau itu bebas saja?
Bagaimana kriteria sebuah cerpen disebut baik dan bermutu? Apa yang harus dilakukan ketika ingin menjadi cerpenis yang andal (selain berlatih dan berlatih)? Atas jawabannya saya ucapkan terima kasih. Wassalamualaikum.
JAWAB:
Saya kira, yang Anda lakukan sudah benar, yakni membuat outline dulu sebelum menulis cerpen. Dengan demikian, alur cerita menjadi jelas dan membantu Anda dalam mengalirkan penggalan demi penggalan kisah dan dialog.
Jadi, outline bukan penghambat, mestinya justru pelancar dalam menulis cerpen sebagaimana dalam hal menulis karya non-fiksi seperti artikel atau kolom.
Gaya menulis cerpen bebas saja, sesuai selera penulisnya, asalkan sudah jelas alur cerita dan penokohannya.
Cerpenis itu sastrawan. Justru biasanya sastrawan, seniman, atau penyair punya gaya tersendiri dalam melahirkan karyanya. Jadi bebas saja dengan catatan dapat dimengerti dan dinikmati pembaca.
Jika tidak bisa dimengerti atau dinikmati, Anda gagal dalam karya Anda. Bagaimanapun, prinsip utama dalam menulis –apa saja—adalah komunikasi (communication is the goal). Lewat karya itu Anda berkomunikasi dan menyampaikan pesan kepada pembaca. Setuju?
Cerpen yang baik dan bermutu, menurut saya, adalah yang alur ceritanya jelas, penokohannya jelas, bahasanya mudah dicerna, dan mengandung pesan yang jelas pula.
Untuk menjadi cerpenis andal, mari kita simak ungkapan dalam dunia jurnalistik: “Anda tidak akan menjadi wartawan andal jika tidak tahu bagaimana cara wartawan profesional melaksanakan tugasnya”.
Intinya, pelajari bagaimana cerpenis lain berkarya atau menuliskan “hasil khayalannya”. Lihat bagian awal, tengah, dialog, dan endingnya. Pelajari sebanyak mungkin cerpen yang ada, terutama dari cerpenis kondang.
Boleh tiru gayanya, tapi jangan keterusan, sekadar mencoba gaya. Setelah itu Anda bisa memiliki gaya penulisan sendiri.
Pembaca yang punya jawaban lebih baik, silakan kirim ke email saya. Cerpen sebenarnya bukan bidang saya. Jawaban di atas sekadar pemikiran sederhana saya tentang cerpen. Wassalamu’alaikum wr. wb.
Demikian cara dan gaya menulis cerpen. Wasalam. (www.romeltea.com).*