Komunikasi Perusahaan atau Komunikasi Korporat (Corporate Communication) adalah salah satu jenis komunikasi terkait dengan lembaga (instansi/perusahaan), baik komunikasi kedalam (internal) maupun keluar (eksternal) organisasi. Komunikasi Perusahaan memiliki area yang sama dengan Humas (Public Relations).
Di perguruan tinggi komunikasi korporat menjadi program studi sendiri, misalnya Prodi Komunikasi Korporat Universitas Paramadina dan Universitas Bakrie dengan mata kuliah pokok ilmu komunikasi, jurnalistik, humas, dan periklanan.
Pengertian Komunikasi Korporat
Komunikasi korporat atau komunikasi perusahaan bisa diartikan sebagai proses komunikasi di sebuah lembaga atau organisasi.
Menurut Aplikasi Bisnis, komunikasi korporat dan humas berada di area yang sama, yakni sama-sama bertujuan untuk membangun reputasi lembaga. Namun, sesungguhnya ada perbedaan mendasar di antara keduanya.
Komunikasi korporat merupakan suatu fungsi manajemen dalam perusahaan yang menangani segala usaha untuk membangun dan mempertahankan image positif perusahaan dengan membangun komunikasi yang efektif secara internal (antara manajemen dengan karyawan maupun secara eksternal (antara perusahaan dengan pihak lain, seperti konsumen, investor, media, maupun pemerintah).
Departemen Corporate Communication merupakan ‘payung’ yang membawahkan berbagai aspek komunikasi, termasuk humas, hubungan dengan media, komunikasi internal, hubungan dengan investor, dan hubungan dengan pemerintah.
Humas biasanya merupakan suatu sub-divisi yang bertanggung jawab khusus untuk membangun hubungan perusahaan dengan media.
Mengutip laman Wikipedia, komunikasi korporat memiliki definisi yang sama dengan Humas/PR, pun menjalankan fungsi-fungsi Humas yang sudah kita ketahui.
Komunikasi korporat adalah pesan yang dikeluarkan oleh sebuah organisasi atau perusahaan, badan, atau lembaga kepada publik. “Publik”, baik dari internal yaitu karyawan, stakeholder, dan pemegang saham maupun eksternal seperti agens-agensi, mitra, media, pemerintah, badan industri dan institusi-institusi, serta masyarakat intelek dan masyarakat umum.
Menurut Cees van Riel dan Charles Fombrun dalam Essentials Corporate Communication, komunikasi korporat dapat didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan yang termasuk dalam pengelolaan dan pengaturan segala komunikasi internal dan eksternal yang ditujukan untuk menciptakan titik awal yang menguntungkan dengan para pemilik kepentingan, tempat di mana perusahaan bergantung.
Komunikasi perusahaan terdiri dari penyebaran informasi oleh sebuah divisi ahli dalam sebuah organisasi, dengan tujuan umum meningkatkan kemampuan organisasi untuk mempertahankan lisensi untuk beroperasi.
Fungsi Komunikasi Korporat
Mengutip Annual Report, komunikasi korporat menjadi salah satu ujung tombak dalam menjaga citra (image) perusahaan dan membangun kepercayaan (trust) publik yang memberikan efek posisitif bagi kelanjutan usaha sebuah perusahaan.
Komunikasi dalam Corporate Communication bukan hanya kepada pihak luar, namun juga kepada pihak internal perusahaan untuk membangun budaya kerja yang kondusif dan menciptakan efektivitas kerja agar bisnis dapat berjalan dengan baik.
Komunikasi korporat termasuk menjalin hubungan dengan pers atau media, respons cepat dan bertanggung jawab terutama saat terjadi suatu peristiwa dalam perusahaan , serta melakukan pendekatan untuk menciptakan komunikasi secara global.
Fungsi komunikasi korporat juga menyempurnakan profil dari perusahaan (corporate branding), menggerakkan dukungan internal dan eksternal demi tujuan-tujuan perusahaan, dan berkoordinasi dengan perusahaan-perusahaan bisnis internasional, selain menjaga kepuasan para stakeholders (termasuk pemegang saham dan pemerintah).
Komunikasi korporat bertanggung jawab terhadap pencegahan dan pemecahan krisis yang dapat mematikan perusahaan.
Komunikasi Korporat dan Jurnalistik
Studi tentang Journalism and Corporate Communications menyebutkan, peran media tidak bisa dianggap remeh di negara mana pun. Media berkontribusi pada ekonomi melalui agenda pembangunan dan pendidikan warga negara.
Komunikasi korporat –seperti halnya media– memiliki peran penting untuk dimainkan dalam agenda pengembangan lembaga atau organisasi. Media dapat memengaruhi tindakan, perubahan, dan bahkan kehancuran (Nkechi & Onwuka, 2013).
Jurnalisme dan komunikasi perusahaan memainkan peran penting dalam meningkatkan pemahaman pemangku kepentingan tentang kemajuan, operasi, dan pengembangan organisasi.
Kemampuan untuk menggunakan media dapat memengaruhi serangkaian masalah di tingkat nasional dan organisasi. Jurnalisme memainkan peran besar dalam memberi informasi kepada publik tentang masalah organisasi.
Kebebasan media, dalam hal ini, berarti kemampuan media untuk melaporkan masalah-masalah pemerintahan dan ekonomi yang bersifat positif dan negatif.
Media diasumsikan menjadi mata masyarakat dalam memantau dan melaporkan kegiatan pemerintah. Media memiliki peran pendidikan, peran informasi, dan peran hiburan.
Media merupakan agen mobilisasi masyarakat dan peserta aktif dalam mengarahkan agenda pengembangan masyarakat.
Sejarah komunikasi perusahaan berawal dari awal tahun 1930-an selama revolusi industri. Pada periode awal ini, kebutuhan perusahaan untuk mengelola pertumbuhan mereka dan tetap berhubungan dengan masyarakat menjadi perhatian besar bagi setiap organisasi.
Berbagai organisasi pada tahun-tahun awal menggunakan banyak waktu mereka untuk berkomunikasi dengan pelanggan dalam hal promosi produk, promosi penjualan, dan publisitas.
Revolusi industri menyebabkan serangkaian industri dan peningkatan persaingan di antara perusahaan dan faktor ekonomi yang keras juga menyebabkan pemikiran ulang strategi komunikasi baru mereka (Cornellisen, 2004).
Namun, kebutuhan berkelanjutan untuk pengembangan di berbagai negara menyebabkan peningkatan pada kebutuhan untuk manajemen kegiatan organisasi yang efektif. Kegiatan yang membutuhkan manajemen yang baik termasuk kegiatan pemasaran dan kegiatan manajemen karyawan.
Kebutuhan, untuk mempertahankan citra positif organisasi, ditekankan oleh setiap perusahaan yang berusaha mendapatkan pelanggan baru dan mempertahankan loyalitas pelanggan yang ada.
Pada awal 1980-an, organisasi telah sepenuhnya membentuk departemen yang bertanggung jawab untuk memelihara dan memastikan kegiatan komunikasi yang dikelola dengan baik dalam organisasi.
Salah satu tantangan yang ada pada saat itu adalah sulitnya menetapkan peran manajer perusahaan. Nama komunikator di sebagian besar organisasi, kemudian adalah manajer hubungan masyarakat. Industri ini dibebani dengan tanggung jawab mengelola komunikasi, branding produk organisasi, dan memenuhi kebutuhan komunikasi umum.
Dengan terus meningkatnya persaingan, organisasi terpaksa merancang cara-cara baru untuk mendekati dan mempertahankan citra perusahaan mereka. Kompetisi menyebabkan pengembangan departemen komunikasi perusahaan di sebagian besar organisasi.
Namun, belum ada cara yang jelas untuk membedakan peran seorang komunikator perusahaan dari peran personel PR. Mereka semua berbagi peran dan nama mereka berbeda dari satu organisasi ke organisasi lainnya.
Tidak ada yang mengingkari fakta bahwa promosi penjualan dan kegiatan pemasaran penjualan sepenuhnya bergantung pada komunikasi perusahaan.
Intinya, komunikasi perusahaan melibatkan semua kegiatan baik eksternal maupun internal dengan tujuan memberikan perspektif organisasi yang jelas kepada para pemangku kepentingan (Argenti, 2009).
Stakeholder dalam pengertian ini termasuk karyawan, mitra, pelanggan dan masyarakat umum.
Tujuan komunikasi perusahaan dalam suatu organisasi adalah untuk meningkatkan kredibilitas dan etika koherensi melalui komunikasi misi, visi dan nilai-nilai organisasi kepada para pemangku kepentingan.
Departemen komunikasi perusahaan dalam suatu organisasi juga bertanggung jawab untuk menjaga citra organisasi.
Tugas lain termasuk membuat profil perusahaan, melaksanakan kegiatan komunikasi tentang keputusan yang dibuat oleh manajemen kepada karyawan dan juga berkoordinasi dengan perusahaan bisnis nasional dan lokal.
Departemen komunikasi korporat memainkan peran strategis dalam mengelola persepsi perusahaan kepada karyawan, investor, dan masyarakat umum. Departemen mempersiapkan pernyataan, wawancara dengan media dan pesan kepada investor dan pemangku kepentingan.
Departemen komunikasi korporat berperan dalam membuat karyawan memahami visi, misi, dan nilai-nilai organisasi.
Tidak seperti di masa lalu, efek dari globalisasi dan kebutuhan untuk memasuki pasar baru adalah pendorong utama bisnis saat ini. Setiap bisnis memiliki tujuan untuk memperluas dan mengeksplorasi pasar baru. Sebelum bisnis menjelajah ke wilayah geografis baru, penelitian harus dilakukan untuk menilai kelayakan ekspansi bisnis.
Saat ini, komunikator korporat/perusahaan telah dimasukkan dan dijadikan bagian dari manajemen strategis dalam organisasi. Strategi mereka dalam manajemen didasarkan pada kemampuan mereka untuk berkomunikasi secara efektif dengan publik. Mereka terlibat dalam kegiatan memberikan panduan untuk identitas perusahaan dan manajemen reputasi.
Klaim yang meningkat dari masyarakat, pemerintah, dan organisasi kemanusiaan menunjukkan bahwa perspektif pemangku kepentingan adalah salah satu standar bisnis yang harus dipertahankan.
Kepentingan pemangku kepentingan jika tidak diurus dapat berdampak negatif bagi organisasi berdasarkan keadaan yang mungkin timbul. Komunikasi yang tepat tentang masalah dan resolusi dialog semuanya berfungsi untuk mengatasi masalah tersebut.
Komunikator perusahaan harus memiliki keterampilan yang dapat meyakinkan orang untuk percaya pada apa pun yang mereka katakan (Argenti, 2009). Ketika menghadapi investor atau lembaga keuangan, komunikator perusahaan harus meyakinkan para investor bahwa keuangan mereka akan menjadi tujuan yang baik dan membuat input mereka menguntungkan.
Komunikasi tidak dapat dicapai secara lisan, tetapi harus diatur dan dikomunikasikan dengan cara yang mereka yakini adalah yang terbaik yang dapat meyakinkan investor atau pemodal.
Sejarah organisasi dikelola secara efektif oleh departemen komunikasi perusahaan. Departemen dapat memproduksi majalah yang menyoroti kemajuan yang telah dibuat organisasi untuk tahun keuangan terakhir. Ketika mengorganisasi untuk pertemuan pemangku kepentingan, komunikasi perusahaan mengatur dan mengatur kegiatan hari itu (Smith, 2011).
Komunikator perusahaan dapat menerbitkan majalah yang menyoroti berbagai aspek kemajuan yang telah dibuat organisasi. Ketika majalah-majalah ini muncul, jika diberikan kepada para pemangku kepentingan, mereka akan lebih percaya pada organisasi dan percaya bahwa investasi mereka menguntungkan.
Baca Juga: Jurnalisme Korporat (Corporate Journalism)
Jelas, komunikator perusahaan (komunikasi korporat, corporate communication) memainkan peran utama dalam menjaga reputasi perusahaan dan membangun kepercayaan bagi lembaga atau organisasi. Wasalam. (www.romeltea.com).*