Istilah debat (debate) saat ini populer berkat adanya debat capres-cawapres. Debat mempertontonkan pemikiran, gaya bicara, sekaligus kepribadian. Apa arti debat? Bagaimana cara debat yang baik?
Pengertian Debat
Debat adalah pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing (KBBI).
Debat merupakan kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan (Wikipedia).
Secara formal, debat banyak dilakukan dalam institusi legislatif seperti parlemen, terutama di negara-negara yang menggunakan sistem oposisi. Debat dilakukan menuruti aturan-aturan yang jelas dan hasil dari debat dapat melalui voting atau keputusan juri
Contoh lain debat yang diselenggarakan secara formal adalah debat antarkandidat legislatif dan debat antar calon presiden/wakil presiden yang umum dilakukan menjelang pemilihan umum.
Debat berasa dari bahasa Inggris, debate. Menurut Cambridge Dictionary, debat adalah “diskusi serius tentang subjek yang melibatkan banyak orang; untuk membahas subjek secara formal; sebuah diskusi, khususnya beberapa orang dengan pendapat berbeda tentang sesuatu mendiskusikannya dengan serius, atau proses mendiskusikan sesuatu”
(Serious discussion of a subject in which many people take part; to discuss a subject in a formal way; a discussion, esp. one in which several people with different opinions about something discuss them seriously, or the process of discussing something).
Jadi, secara bahasa, debat identik dengan diskusi –bertukar pikiran mengenai suatu masalah.
Prinsip Debat
Setidaknya ada 9 prinsip debat sebagaimana dirilis laman iidebate. Prinsip utama adalah fokus pada penguasaan materi, data valid, dan argumentasi.
Inilah 9 prinsip sederhana untuk menjadi debater yang baik.
- Pertanyaan atau tantangan haruslah profesional. Menghina, merendahkan, atau komentar yang melibatkan bahasa atau serangan pribadi tidak dapat diterima.
- Analisis kritis, sintesis, keterampilan retoris, dan kecerdasan adalah kunci keberhasilan debat.
- Fokus pada posisi atau argumen pihak lawan. Mengetahui “pihak lain” sangat penting untuk mempersiapkan strategi untuk menyangkal argumen lawan Anda.
- Batasi argumen Anda hingga maksimal tiga poin.
- Gunakan logika untuk membuat argumen Anda. Sampaikan argumen ini dengan jelas dan singkat.
- Ketahui kesalahan umum dalam berpikir seperti kesalahan logis dan menggunakannya secara efektif dalam sanggahan Anda.
- Sajikan konten secara akurat. Hanya gunakan konten yang sesuai dengan sudut pandang Anda dan dapatkan dukungan dari sumber-sumber resmi.
- Pastikan validitas semua bukti eksternal yang disajikan untuk argumen Anda. Juga, tantangan terhadap validitas bukti harus dibuat hanya atas dasar substantif.
- Bantahan (atau kesimpulan) Anda dalam suatu debat adalah posisi ringkasan akhir Anda. Gunakan itu sebagai kesempatan untuk menyoroti masalah-masalah penting yang menunjukkan bukti poin Anda atau membantah argumen lawan Anda.
Teknik Debat
Debat bagian dari komunikasi. Salah satu teknik debat dikemukakan Professional Keynote Speaker, Paul Sloane, di laman Life Hack.
Sloane mengemukakan beberapa poin yang harus dilakukan dan harus dihindari dalam debat.
Harus Dilakukan dalam Debat:
1. Tetap tenang
Bahkan jika Anda bersemangat tentang poin Anda, Anda harus tetap tenang dan mengendalikan emosi Anda. Jika Anda kehilangan kesabaran – Anda kalah.
2. Gunakan fakta
Fakta sulit untuk disangkal, jadi kumpulkan beberapa data terkait sebelum argumen disampaikan. Survei, statistik, kutipan dari orang-orang yang relevan dan hasilnya adalah argumen yang berguna untuk digunakan dalam mendukung kasus Anda.
3. Mengajukan pertanyaan
Jika Anda dapat mengajukan pertanyaan yang tepat, Anda dapat tetap mengendalikan diskusi. Contoh pertanyaan dalam debat:
- ‘Bukti apa yang Anda miliki untuk klaim itu?’
- ‘Apa yang akan terjadi jika setiap negara melakukan itu?’
- ‘Apa yang membuat Anda begitu marah?’
4. Gunakan logika
Tunjukkan bagaimana satu ide mengikuti yang lain. Gunakan logika untuk melemahkan lawan debat. Kemukakan pertanyaan dan argumentasi logis (masuk akal).
5. Dengarkan baik-baik
Banyak orang sangat fokus pada apa yang akan mereka katakan sehingga mereka mengabaikan lawan mereka dan mengambil argumennya.
Lebih baik mendengarkan dengan cermat. Anda akan mengamati kelemahan dan kekurangan dalam posisinya dan kadang-kadang Anda akan mendengar sesuatu yang baru dan informatif!
6. Bersiaplah untuk mengakui poin yang baik
Jangan ragu mengakui poin atau argumen yang baik dari lawan debat. Jika lawan debat Anda membuat poin yang valid, maka menyetujuinya lebih penting daripada menyampaikan argumen yang berbeda. Hal ini akan membuat Anda terlihat masuk akal.
7. Pelajari lawanmu
Ketahui kekuatan, kelemahan, kepercayaan, dan nilai-nilai lawan debat. Anda dapat menarik nilai-nilai yang lebih tinggi. Anda dapat mengeksploitasi kelemahan mereka dengan membalikkan argumen mereka.
8. Look for a win-win
Bersikap terbuka terhadap posisi kompromi yang mengakomodasi poin utama Anda dan beberapa lawan Anda. Anda tidak bisa berdua menang dalam pertandingan tinju, tetapi Anda berdua bisa menang dalam negosiasi.
Tidak Boleh Dilakukan dalam Debat
Ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan dalam debat.
1. Menyerang pribadi
Serangan langsung pada gaya hidup, integritas, atau kejujuran lawan debat harus dihindari. Serang masalah, bukan orangnya! (attack the issue not the person).
Jika pihak lain menyerang Anda, maka Anda dapat mengatakan, misalnya, “Saya terkejut Anda membuat serangan pribadi seperti itu. Saya pikir akan lebih baik jika kita terjebak pada masalah utama di sini daripada memfitnah orang.”
Menyerang pribadi lawan debat adalah ciri kehabisan argumen. Mantan Perdana Menteri Inggris, Margaret Thatcher, mengatakan, “Saya selalu senang ketika orang menyerang saya secara personal, karena itu artinya mereka sudah tidak punya argumen politis lagi”.
2. Mengalihkan perhatian
Jangan mengalihkan perhatian. Itu menunjukkan Anda tidak memiliki argumen yang lebih baik.
Lawan debat Anda mungkin mencoba memperkenalkan tema baru dan asing. Anda harus tegas:
‘Itu adalah masalah yang sama sekali berbeda. Saya senang membahasnya nanti. Untuk saat ini, mari kita bicarakan masalah utama yang ada.”
3. Argumen lemah
Jika Anda memiliki tiga poin kuat dan dua yang lebih lemah, maka mungkin yang terbaik adalah fokus pada yang kuat.
Buat poin Anda dengan meyakinkan dan minta persetujuan. Jika Anda melanjutkan dan menggunakan argumen yang lebih lemah, maka lawan Anda dapat membantahnya dan membuat keseluruhan kasus Anda terlihat lebih lemah.
4. Mengejek dan mempermalukan lawan
Ini bisa sangat efektif di depan audiens, tetapi tidak akan pernah memenangkan lawan sendiri.
5. Memprovokasi
Provokasi bisa membuat lawan debat marah sampai mereka kehilangan kesabaran.
Demikian pengertian, prinsip, dan teknik debat yang baik. Wasalam. (www.romeltea.com).*