Luar biasa! Posting saya tentang Radio Antassalam FM Bandung, hampir empat tahun lalu, masih bertengger di halaman depan Google.
Kalau kita memasukkan keyword “radio antassalam” (posisi 4), “antassalam” (7), dan “antassalam fm” (13).
Sejak diposting 12 Juli 2007, hampir setahun lebih tulisan itu bertengger di posisi teratas jika kita menuliskan kata “radio antasslam” atau “antassalam fm” di Google.
Kini, posisi teratasnya situs “asli” Radio Antassalam 103,9 FM Bandung.
Eh… sebentar. Tulisan yang saya maksud berjudul “Berhenti Jadi PD Radio Antassalam FM” (Posted on July 12, 2007 by Romeltea), http://romeltea.wordpress.com/2007/07/12/berhenti-jadi-pd-antassalam-fm/.
Blog romeltea.wordpress.com sendiri sudah “tidak update” sejak lama karena saya sudah “fokus” di www.romeltea.com ini.
Saya merasa beruntung sekaligus merugi. Beruntung karena kian banyak dong orang baca artikel itu nantinya. Blog saya pun kian populer toh?
Tapi, ruginya, saya jadi inget terus tuh kejadian menyedihkan nan mengiris hati itu!
Radio Antassalam memang tampaknya tetap di hati. Sejak 1999 saya bergabung dengan radio fm dangdut pertama di tatar Bandung itu.
Saya memulai karier di sana sebagai narasumber talkshow sore (Mutiara Hikmah), lalu jadi Guest News Editor, penyiar, hingga Program Director (2004-2007).
Hingga kini, masih saja ada kawan lama bertanya: masih di Antassalam, Kang? Masih saja ada orang yang mencari atau mengantarkan surat untuk saya ke sana.
Bagi saya, Radio Antassalam merupakan format radio paling pas dengan “visi-misi” saya di bidang radio brodcasting. Belum ada yang menggantikannya! Yaitu, hiburan bernuansa dakwah atau dakwah bernuansa hiburan. Sebut saja: dakwahtainment!
Standarisasai katanya luar basa: santun, anti-Bad Taste, nyunda, ramah, Islami, bahkan mengucapkan “Selamat Ulang Tahun” (Happy Birthday) pun dilarang, harus dengan kata “milad”! (Gak tau tuh sekarang, berubah gak?).
Radio Antassalam 106,5 FM adalah nama baru radio Swara Fortuna Indah yang beralih frekwensi ke jalur FM pada 10 November 1989,
Nama “Antassalam” diambil dari nama ayah pendiri dan pemilik radio, Dede Maulana, yaitu “Anta”. Nama “Anta” nyambung juga dengan nama kompleks tempat kantor Radio Antassalam, yakni Antapani, tepatnya Jln Purwakarta, Antapani, Kota Bandung.
Nama “Anta” lalu dipadukan dengan “As-Salam”, jadi “Antassalam”. Arti “Salam” yaitu keselamatan. Ini merupakan doĆ” untuk ayahanda Dede Maulana.
Misi Radio Antassalam adalah dakwah Islamiyah. Setiap siaran harus mengandung unsur dakwah. Bahasa yang digunakan yaitu bahasa Sunda dan bahasa Indonesia.
Misi lain Radio Antassalam yaitu sebagai media informasi, edukasi, juga sebagai media hiburan. Wasalam. (www.romeltea.com).*