Pengertian Retorika Dakwah
Retorika Dakwah terdiri dari dua istilah: retorika dan dakwah.
Retorika (rethoric) secara harfiyah artinya berpidato atau kepandaian berbicara. Kini lebih dikenal dengan nama Public Speaking.
Aristoteles menyebut retorika sebagai seni persuasai (The Art Of Persuasion). Data Wikipedia menunjukkan, retorika retorika (dari bahasa Yunani ῥήτωρ, rhêtôr, orator, teacher) adalah sebuah teknik pembujuk-rayuan secara persuasi untuk menghasilkan bujukan dengan melalui karakter pembicara, emosional atau argumen.
Dakwah artinya ajakan atau seruan untuk memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran Islam.
Dengan demikian, secara bahasa, retorika dakwa adalah kepandaian berbicara dalam mengajak orang lain untuk memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran Islam.
Dikaitkan dengan pedoman dasar dakwah dalam QS An-Nahl:125, retorika dakwah hendaknya dilakukan dengan bijak, nasihat yang baik (menyejukkan), dan argumentasi yang kuat.
Retorika Dakwah
Retorika Dakwah dapat dimaknai sebagai pidato atau ceramah yang berisikan pesan dakwah, yakni ajakan ke jalan Tuhan (sabili rabbi) mengacu pada pengertian dakwah dalam QS. An-Nahl:125:
“Serulah oleh kalian (umat manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah, nasihat yang baik, dan berdebatlah dengan mereka secara baik-baik…”
Ayat tersebut juga merupakan acuan bagi pelaksanaan retorika dakwah dari dua segi:
- Cara atau Gaya (Style)
- Materi atau Substansi
Cara dan gaya berbicara harus dilakukan dengan bijak, sesuai dengan stuasi dan kondisi, sesuai dengan karakteristik audiens (objek dakwah), dan sesuai dengan “kadar akal” mereka (خاطبوا الناس على قدر عقولهم).
Dalam ayat tersebut juga terdapat tiga metode retorika dakwah:
1. Dengan Hikmah
Dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan, hikmah adalah wahyu yang telah diturunkan oleh Allah berupa Al-Qur’an dan as-Sunnah. Hikmah juga bermakna menyesuaikan teknik dakwah dengan kondisi audiens atau objek dakwah (mad’u).
2. Mau’idzah Hasanah
Nasihat dan pengajaran yang baik, melalui kisah – kisah, kabar gembira dan peringatan (basyira wa nadzira), lemah-lembut, agar berdampak pada mad’u.
3. Mujadalah
Memberikan argumentasi dan bukti yang lebih kuat dibandingkan bantahan yang dikemukakan dengan cara yang baik, santun, dan logis, tanpa merendahkan objek dakwah.
Tujuan Retorika Dakwah
Retorika dakwah secara umum memiliki dua tujuan:
- ‘Amar Ma’ruf — Mengajak kepada kebaikan
- Nahyi Munkar — Mencegah kemunkaran
Tujuan itu berdasarkan QS Ali Imran [3]:110 yang artinya:
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, mengajak kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”
Retorika dakwah juga berarti berbicara soal ajaran Islam.
Dr. Yusuf Al-Qaradhawi dalam bukunya, Retorika Islam (Khalifa, 2004), menyebutkan prinsip-prinsip retorika Islam atauu retorika dakwah sebagai berikut:
- Dakwah Islam adalah kewajiban setiap Muslim.
- Dakwah Rabbaniyah ke Jalan Allah.
- Mengajak manusia dengan cara hikmah dan pelajaran yang baik.
- Cara hikmah a.l. berbicara kepada seseorang sesuai dengan bahasanya, ramah, memperhatikan tingkatan pekerjaan dan kedudukan, serta gerakan bertahap.
Secara ideal, masih menurut Dr. Yusuf Al-Qaradhawi, karakteristik retorika Islam atau retorika dakwah antara lain sebagai berikut:
- Menyeru kepada spiritual dan tidak meremehkan material.
- Memikat dengan Idealisme dan Mempedulikan Realita.
- Mengajak pada keseriusan dan konsistensi, dan tidak melupakan istirahat dan berhibur.
- Berorientasi futuristik dan tidak memungkiri masa lalu.
- Memudahkan dalam berfatwa dan menggembirakan dalam berdakwah.
- Menolak aksi teror yang terlarang dan mendukung jihad yang disyariatkan.
Demikian catatan ringkas tentang Retorika Dakwah, mulai dari pengertian, gaya, metode, tujuan, hingga substansi retorika dakwah atau retorika Isam. Wasalam. (www.romeltea.com).*
Referensi : dari berbagai sumber. Bahasan lengkap versi saya tentang Public Speaking tertuang dalam buku “Lincah Menulis Pandai Bicara”, terbitan Penerbit Nuansa, Kompleks Sukup Baru 23 Ujungberung Bandung – 40619 Tlp. 022-76883000, 022-92293000, Telefax.: 022-7801410 Layanan SMS: 0818638038 dan 085722918777.