Apa yang terbayang dibenak Anda mendengar kata jurnalistik?
Itulah pertanyaan yang biasa saya sampaikan ketika mengawali materi pelatihan jurnalistik di berbabagi forum pelatihan.
Peserta biasanya menjawab pertanyaan itu dengan beragam pengertian jurnalistik yang memang terbayang di benak mereka.
Ada yang menjawab “wartawan”. Ada juga yang menyebutkan “media”, “koran”, “pers”, “berita”, “reporter”, dan semua hal yang menurut mereka terkait dengan dunia jurnalistik.
Semua jawaban itu kemudian saya rangkum sebagai “pengertian jurnalistik” karena pengertian jurnalistik memang meliputi wartawan, media, koran, pers, berita, reporter, dan lainnya.
Sejarah Jurnalistik
Secara harfiyah, jurnalistik artinya “harian”, merujuk pada sejarah kelahiran jurnalistik pada masa Kekaisaran Romawi Kuno di era pemerintahan Julius Caesar (100-44 SM).
Julius Caesar –yang kemudian digelari “Bapak Pers Dunia“– saat berkuasa memerintahkan hasil sidang dan kegiatan para anggota senat setiap hari diumumkan pada papan pengumuman yang disebut “Acta Diurna”.
Papan pengumuman itu dipasang di pusat kota yang disebut “Forum Romanum” (Stadion Romawi) agar diketahui publik.
Dari kata “Acta Diurna” itulah secara harfiah kata jurnalistik berasal yakni kata “diurnal” dalam Bahasa Latin yang berarti “harian” atau “setiap hari” (Onong U. Effendy, 1996).
Sejak saat itu dikenal para diurnarii yang bekerja membuat catatan-catatan hasil rapat dari papan Acta Diurna itu setiap hari. Dari kata “Diurnarii” muncul kata “Diurnalis” dan “Journalist” (wartawan).
Istilah “Acta Diurna” diadopsi kedalam bahasa Prancis menjadi “Du Jour” dan bahasa Inggris “Journal” yang berarti “hari”, “catatan harian”, atau “laporan”.
Asal-Usul Kata Jurnalistik:
- Acra Diurna
- Diurnal
- Diurnarii
- Diurnalis
- Du Jour
- Journal
- Journalist
- Journalistic
- Journalism
- Jurnalistik
Pengertian Jurnalistik
Dari sejarah kelahiran jurnalistik itu tergambar pengertian jurnalistik, yaitu kegiatan menginformasikan peristiwa atau mengabarkan kejadian yang kini dikenal sebagai “berita” (news).
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan jurnalistik sebagai “yang menyangkut kewartawanan dan persuratkabaran”.
Kamus Inggris juga mengartikan jurnalistik sebagai “kewartawanan”. Kamus Merriam-Webster menyebutkan, jurnalistik adalah hal yang berkaitan dengan jurnalisme atau jurnalis (of, relating to, or characteristic of journalism or journalists).
Journalism sendiri diartrikan sebagai: “pengumpulan dan penyuntingan berita untuk disajikan melalui media” (the collection and editing of news for presentation through the media) atau “penulisan yang didesain untuk publikasi di suratkabar atau majalah (writing designed for publication in a newspaper or magazine).
Menurut para ahli, pengertian jurnalistik adalah sebagai berikut:
- Jurnalistik adalah pengumpulan, penulisan, penafsiran, pemrosesan, dan penyebaran informasi umum (Roland E. Wesley)
- Jurnalistik adalah kegiatan pencatatan dan atau pelaporan serta penyebaran tentang kejadian sehari-hari. (Astrid S. Susuanto).
- Jurnalistik adalah semacam kepandaian karang-mengarang yang pokoknya memberi perkabaran pada masyarakat dengan selekas-lekasnya agar tersiar seluas-luasnya. (Adinegoro)
- Jurnalistik adalah keseluruhan proses pengumpulan fakta, penulisan, penyuntingan, dan penyiaran berita ( Richard Weiner).