By ASM. Romli
Menulis di media online berbeda dengan menulis di media cetak dan elektronik (radio/TV). Seorang konsultan “Audience Research & Development”, Bob Kaplitz berbagi 10 tips menulis di media online bertajuk “presentasi 10 menit tentang menulis efektik di website” (10 minute presentation on effective Web writing).
Dia menggambarkan sebuah “prime time” baru bagi penggunaan berita online. Sebagai contoh, penggunaan komputer, perangkat mobile dan tablet, dilakukan orang setelah sekitar jam 6 pagi.
Penggunaan komputer sebagian besar hanya sampai sebelum pukul 6 sore, ketika orang mulai menuju rumah dari tempat kerja. Mereka akhirnya beralih ke perangkat mobile dan tablet.
Kaplitz mengatakan, menurut data, stasiun TV tidak bisa menunggu sampai jam 6 sore untuk berbagi berita. Konsumen mendapatkan itu sepanjang hari.
Berikut ini tips di media online versi Kaplitz seperti dikutip advancingthestory.com:
- Keep it short –jaga naskah agar tetap ringkas.
- Be direct –langsung saja ke pokok masalah, inti berita.
- Use bullets –gunakan bullets atau numbering.
- Start with the most important –awali tulisan dengan info yang paling penting.
- Write conversationally –tulis dengan gaya bahasa percakapan.
- Link to other stories –tautkan ke berita lain .
- Don’t cut & paste –jangan lakukan copy-paste dari berita orang lain.
- Use key words –gunakan kata-kata kunci.
- Use subheads –gunakan subjudul.
- Strive for clarity, not creativity –naskah online harus mengutamakan kejelasan, bukan kreativitas.
Bagaimana jika kita tidak mengikuti tips di atas? Ya… tidak apa-apa. Tidak akan dipidana kok, juga tidak akan mengganggu keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ^_^. Namun, risikonya, postingan kita di blog nanti tidak SEO Friendly dan tidak User Friendly. ‘Gak disukai user!
Terus, kalo tulisan kita tidak disukai user, bagaimana? Ya… tidak apa-apa. Tidak akan dipidana kok, juga tidak akan mengganggu keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ^_^. Namun, ya… itu tadi risikonya…. Wasalam. (www.romeltea.com).*