Kata Baku: Imbau dan Andal, Bukan Himbau dan Handal!
SAYA bukan ahli bahasa, juga bukan orang yang digaji pemerintah, rakyat, atau APBN/APBD untuk mengurusi masalah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Saya hanya sering merasa heran, masih saja banyak pelanggaran kaidah tata bahasa, utamanya menyangkut penulisan kata baku sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
Saya juga sering bertanya-tanya, setahu saya, kok tidak ada upaya dari lembaga bahasa atau mereka yang digaji untuk ”membenahi” atau “menertibkan” tata cara berbahasa kita selama ini.
Padahal, secara kasat mata, banyak sekali kesalahan dalam penggunaan atau penulisan kata.
Di antara kesalahan itu adalah penulisan kata “imbau” dan “andal”. Setahu saya, kata yang benar/baku adalah “imbau” dan “andal”.
Lihat: Daftar Kata Baku dan Tidak Baku
Tapi, simak saja di berbagai media massa, termasuk televisi, masih saja ada yang menulis kedua kata tersebut dengan “himbau” dan “handal”, misalnya “Himbauan/Menghimbau kepada masyarakat…” dan “Jaringan Handal”.
Yang benar, setahu saya, adalah “Imbauan/Mengimbau” dan “Jaringan Andal”. Jadi, tanpa huruf “h”.
Kesalahan tersebut karena satu atau dua hal, yakni ketidaktahuan dan kemalasan. Tidak tahu bahwa yang benar adalah “imbau” dan “andal” atau malas mengecek penulisan kata yang benar atau baku menurut EYD di KBBI.
Mestinya, kalau memang “pihak berwenang” menetapkan yang baku adalah “imbau” dan “andal”, maka “pihak berwenang” itu (lembaga atau pusat bahasa?) segera menegur atau mengoreksinya, bukan diam saja!
Mudah-mudah sudah dilakukan, saya aja yang ‘gak tau…! Tapi kok, masih saja terjadi. Tu liat deh ada iklan… “Jaringan Handal”!
Yang bikin iklan juga, gak teliti amat sih! Apa mungkin penulis naskah menulis begini… “kartu ini handalan Anda dalam berkomunikasi” atau “kartu kami dapat dihandalkan”?
Kagak enak ‘kan, nulis gini, “Romelu Lukaku adalah striker handalan MU”? He he… gaya bahasa saya dalam posting ini jadi gaya obrolan (spoken) ya? Salah juga ya? Ngawur secara tata bahasa ya? Wasalam. (www.romeltea.com).*