Jurnalistik Radio: Produksi dan Presentasi Berita

 jurnalistik radioJurnalistik radio adalah proses pemberitaan atau publikasi informasi melalui media radio.

Radio identik dengan musik (lagu). Namun, media hiburan berupa “media dengar” ini juga menjadi saluran komunikasi massa yang cukup efektif menjangkau khalayak luas.

Jurnalistik radio merupakan jenis jurnalisme elektronik atau jurnalisme penyiaran (broadcast journalism) selain jurnalistik televisi.

Teknik Produksi dan Presentasi Berita Radio ini saya kutip dari Internews. Situsnya sudah tidak ada (tidak aktif). Liknya juga sudah broken. Bukunya, Pedoman Jurnalistik Radio, juga sudah tidak terbit lagi.

Dulu, Internews adalah proyek internasional untuk pengembangan radio di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Jurnalistik Radio: Teknik Produksi dan Presentasi Berita

Berikut ini  pedoman jurnalistik radio dari buku Pedoman Jurnalistik Radio.

Read More

Berita adalah informasi tentang sesuatu yang baru saja terjadi, nyata, dan diperkirakan akan berdampak luas.

Ini yang harus dibedakan dengan informasi. Bila kita menyebut informasi, itu tidak mesti baru, tapi berita pasti baru.

Semua orang membutuhkan berita paling tidak tentang apa yang terjadi di sekelilingnya.

Jenis Berita Radio

Ada beberapa jenis berita, antara lain:
1. Stop Press atau Breaking News
2. Interpreted News (berita yang sudah diinterpretasikan)
3. Current Affairs
4. Diskusi
5. Dokumenter
6. Features
7. Straight news (berita)

Elemen Pemberitaan

Sedangkan elemen pemberitaan yang mendukung terciptanya suatu berita antara lain:
1. News Gathering (pengumpulan berita); biasanya dilakukan oleh reporter
2. News Production (produksi berita); ini berhubungan dengan format radio yang bersangkutan.

Format ini juga yang akan mempengaruhi gaya penulisan laporan dan susunan laporan dibacakan (urutan prioritas siapa, apa, dimana,mengapa, dan bagaimana, yang mana dikedepankan)

3. News Presentation (penyajian berita); umumnya mengenai masyarakat setempat.

Sebaiknya suatu laporan terdiri dari 100 – 140 kata. Bila terlalu pendek, laporan tersebut akan sulit dimengerti sedangkan kalau terlalu panjang, bisa membuat bosan.

4. News Order (urutan berita)sebaiknya berita terhangat ditempatkan diawal dan disebutkan di headline.

5. Voice (suara) ; berhubungan dengan kualitas suara, intonasi, artikulasi, semuanya disampaikan dalam kecepatan yang sama. Usahakan nada suara meyakinkan.

Karena Anda tidak bisa meyakinkan pendengar Anda kalau Anda sendiri tidak yakin dengan berita yang Anda bacakan. Karena itulah kita terus mendukung adanya berita lokal, dari pada berita nasional.

Karena orang lebih tertarik untuk mengetahui apa yang terjadi di sekeliling mereka daripada di tempat yang jauh dari mereka.

Proses Produksi Berita

Aspek kerja dalam pemberitaan dimulai dari reporter yang mencari berita, kemudian bekerjasama dengan produser, mereka mengumpulkannya, kemudian diteruskan oleh scriptwriter yang bertugas menulis berita tersebut setelah selesai, berita itu disampaikan kepada announcer (pembaca berita) untuk dibacakan hingga akhirnya berita itu sampai ke pada pendengar.

Namun demikian, bukan berarti pola seperti itu membuat radio berpikiran bahwa reporter merupakan penentu berita itu sendiri. Jangan dilupakan fungsi pendengar.

Sebagian besar dari yang kita hasilkan dan siarkan harus sesuai dengan keinginan pendengar. Untuk itulah para staf pemberitaan harus selalu membuka mata dan telinga untuk menentukan materi berita yang akan diangkat.

Justru kesadaran itu harus menuntun kita untuk menyeleksi berita sesuai dengan yang dibutuhkan dan diinginkan pendengar kemudian menjadwalkan turunnya berita pada jam-jam tertentu ketika pendengar dapat mendengarkan dan waktunya konsisten, jangan berubah-ubah.

Cara Penyampaian: Teknik Presentasi Berita Radio

Selain itu ada lagi yang harus diperhatikan yaitu cara penyampaian. Sampaikan berita dengan cara yang mudah diterima oleh mereka.

Selain persiapan tersebut di atas, usahakan untuk menyajikan berita yang dapat dipertanggungjawabkan. Pertanggungjawaban itu harus dilihat dari mulai tahap awal pencarian berita.

Pada dasarnya berita itu harus berdasarkan 4 hal, antara lain:

1. News Philosophy (Filisofi berita)
2. News Policy (Kebijakan berita)
3. News Value (Nilai Berita)
4. News Judgement (Penilaian Berita)

Keempat tanggungjawab di atas merupakan gambaran atas tugas bagian pemberitaan. Secara garis berita ada tiga posisi yang saling mendukung dalam penyiaran berita, antara lain:

dilakukan oleh reporter?1. “Pengumpulan dan Penulisan Berita
dilakukan oleh editor?2. “Produksi dan penyuntingan Berita
pembaca berita /penyiar.?3. “Penyampaian berita

Dalam penyampaian berita, seorang pembaca berita dituntut untuk melakukan 3C yaitu:

1. Confidence (percaya diri dalam penyampaian)
2. Care (peduli dengan masalah yang dibacakan)
3. Concern (menunjukan bahwa masalah tersebut berhubungan dengannya)

Dalam mengerjakan pekerjaan tersebut, ada satu hal yang harus diperhatikan yaitu A+B+C
A = Accurate
B = Balance
C = Clarity

Karena pentingnya fungsi pendengar, berusahalah untuk mengetahui masukan dari pendengar.

Sumber Berita

Mendapatkannya sendiri?
Suratkabar?
Majalah?
Internet?

Bila mengambil dari sumber lain, tentu saja berita tersebut harus selalu di periksa, disini berlaku cek & recek.

Kalau Anda membaca berita, Anda cukup membaca lead-nya saja setelah itu Anda beri kesempatan kepada reporter yang menulis untuk melaporkan inti berita.

Ini cara untuk membuat berita terkesan lebih menarik. Kemudian untuk memberi daya tarik lain, Anda tinggal tambahkan saja reaksi atau pendapat dari pendengar atas berita itu untuk masing-masing stasiun.

Dalam penulisan berita kita tahu bahwa berita itu harus mencakup who, where, when, what, why; tapi perlu ditambahkan satu lagi, WHO CARE? yaitu artinya siapa yang peduli, siapa yang memperhatikan atau berkepentingan dengan news tadi.

Seringkali kita memang terjebak dalam kompetisi pemberitaan dan kita selalu berusaha untuk menjadi pihak pertama yang memberitakan, padahal belum tentu yang pertama itu adalah yang terbaik di mata pendengar.

Pendengar tidak menyadari atau tidak perduli apakah Anda yang pertama atau bukan. Yang penting bagi mereka, apakah berita itu ada hubungannya dengan mereka.

Kalau ya, dan itu berhubungan dengan mereka, meskipun Anda bukan yang pertama, tapi tetap lebih di sukai pendengar daripada sekadar yang pertama menyiarkan.

Saya rasa Anda semua setuju, lebih baik memberitakan berita yang benar dan akurat daripada berusaha menyiarkan yang pertama tapi salah dan tidak akurat. Saya pikir Anda tidak akan mau bila pendengar Anda mengatakan “Oh ya, stasiun A selalu menyiarkan berita lebih awal dari stasiun lainnya stasiun itu pula yang pertama membuat kesalahan.

Jadi lebih baik mempertimbangkan segalanya; terutama isinya agar diusahakan akurat. Saya sendiri lebih memilih menjadi nomor dua dan benar daripada pertama tapi salah.

Kita tidak bisa menentukan selera pendengar kita dan keinginan serta selera informasi yang diinginkan.

Kitalah yang harus berusaha menyesuaikan dengan gaya mereka untuk memenuhi apa yang mereka mau karena bila kita memberikan apa saja yang kita mau tanpa melihat atau mengetahui apa yang mereka inginkan, mereka tidak akan mendengarkan stasiun kita. Anda harus berusaha mengetahui apa yang mereka mau.

Demikian sekilas  teknik produksi dan presentasi berita radio atau teknik jurnalistik radio. Wasalam. (www.romeltea.com).*

 

Related posts