Kata Baku: Praktik, Bukan Praktek!
Hingga saat ini, saya perhatikan, masih banyak orang menulis kata praktik secara salah, yaitu praktek. Penulisan yang benar: praktik.
Bukankah kata bentukannya atau kata sifatnya “praktis“, bukan “praktes“? Untuk membuktikannya, gampang, buka saja Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan temukan kata “praktek”, pasti tidak ada.
Ketika kita ketik kata “praktek”, maka yang keluar: “prak·tek ? praktik”. Maksudnya kira-kira begini, “Apa…? Praktek? Gak ada! Yang ada praktik!”
Lalu kita pun mengetikkan kata “praktik”, maka yang keluar:
prak·tik n 1 pelaksanaan secara nyata apa yg disebut dl teori: teorinya mudah, tetapi — nya sukar; 2pelaksanaan pekerjaan (tt dokter, pengacara, dsb): — dokter dibuka mulai pukul 15.00; 3perbuatan menerapkan teori (keyakinan dsb); pelaksanaan: aturan itu menemui kesukaran dl — nya;
— kandang kerja praktik yg dilakukan di perusahaan peternakan (mencakup pengelolaan, perkandangan, pemberian makan, dsb);
ber·prak·tik v melakukan (melaksanakan) pekerjaan (tt dokter, pengacara, dsb): mereka ~ selama dua minggu; ia ~ sbg seorang astrolog;
mem·prak·tik·kan v melakukan (apa yg tsb dl teori, pelajaran, dsb); melaksanakan; menunaikan: ~ teori yg telah dipelajarinya; ~ ajaran Budha
Jadi, kata baku atau penulisan yang baku adalah PRAKTIK.
Masih banyak kata lain yang sering penulisannya sering salah. Kesalahan sejenis, yaitu “i” jadi “e” antara lain kata resiko, yang baku atau yang benar adalah risiko –dari bahasa Inggris, risk.
Contoh lain, kata nasihat sering ditulis nasehat – penasehat. Yang baku atau yang benar adalah nasihat – penasihat.
Demikian bahasan kita kali ini tentang penulisan kata baku: praktik, bukan praktek!
Semoga bermanfaat dan mudah-mudahan saya dapat honor dari lembaga bahasa ^_^. Wasalam. (www.romeltea.com).
Note! yang baku, “wasalam” (satu “s”), bukan “wassalam” (dua “s”).