Lagi, Contoh Berita Tidak Berimbang

SEBELUMNYA saya sudah memposting tulisan tentang Contoh Berita Tidak Berimbang dengan mengambil sample berita soal polemik Ustadz Solmed vs organisasi pengajian TKI Hong Kong. Kali ini saya ambil contoh lagi tentang “berita  sepihak” alias “berita tidak berimbang” (imbalance), yaitu berita metrotvnews.com tentang tudingan Ketua Umum PBNU Said Agil Siraj bahwa ada 12 yayasan yang menjadi cikal bakal teroris.

Yang menjadikan berita ini melanggar kode etik jurnalistik, yaitu keharusan berimbang, adalah wartawan metrotvnews.com tidak memberikan kesempatan bersuara atau menjawab tudingan Said Agil tersebut. Akibatnya, berita ini jelas tidak berimbang. Mestinya, wartawan menghubungi 2-3 pihak yayasan yang dituding oleh Said Agil untuk memberikan tanggapan.

Satu lagi, berita ini juga tidak akurat. Wartawan kurang cermat dalam menulis berita. Editor juga kurang teliti. Masak ada PBNU Jawa Timur? PBNU ya NU Pusat dong… Kalau Jatim tu PW NU kali ya….?

Berikut ini salinan berita selengkapnya:

Said Aqil: Ada 12 Yayasan Cikal Bakal Teroris
Laporan: Faisol Taselan
Kamis, 22 Agustus 2013 | 22:41 WIB

Metrotvnews.com, Surabaya: Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Jawa Timur menduga 12 yayasan Islam di sejumlah daerah adalah cikal bakal teroris di Tanah Air. Mereka mengajarkan doktrin pengeboman di Indonesia.

Read More

“12 yayasan Islam sebagai salafi Wahabi, penebar benih radikal dan teror yang mengajarkan doktrin pengeboman di Indonesia,” kata Ketua Umum PBNU Kiai Haji Said Aqil Siradj usai melantik pengurus PWNU Jatim di Surabaya, Kamis (22/8).

Said mengatakan, salah satu yayasan itu adalah Yayasan Al-Fitroh, beralamat di Perumahan Galaxi Ruko 26-30, Jalan Arif Rahman Hakim, Surabaya. Yayasan ini diketuai Ainul Haris.

Di Jakarta, tambah Said, ada Yayasan Al-Sofwa di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. “Diketuai Maman Abdurrahmadan dan Farid Uqbah,” jelas Said.

Ajaran salafi Wahabi juga ada di Jalan Kali Tanjung, Kecamatan Grahsan, Cirebon, Jawa Barat. Faham mereka, menurut Said, dibawa Yayasan As-Sunnah.

Said menjelaskan, salafi Wahabi memang tak mengajarkan cara mengebom. Tapi mereka Islam radikal. Mereka menganggap ziarah kubur itu bid`ah dan menuduh warga NU kafir sehingga halal untuk dibunuh.

“Ajaran mereka sedikit lagi jadi teroris. NU tegaskan tak terlibat terorisme. NU akan melawan dan siap di belakang Presiden bubarkan ormas radikal,” tegas Said.*

Berdasarkan kode etik jurnalistik (Pasal 1), wartawan metrotvnews.com mestinya mewawancarai pihak Yayasan Al-Fitroh, Yayasan Al-Sofwa, Yayasan As-Sunnah, dan jika memungkinkan ke-9 yayasan lain yang masuk dalam daftar Said Agil.

Jika yayasan-yayasan tersebut mengetahui haknya, mereka berhak menggunakan Hak Jawab, bahkan bisa mengadukan metrotvnews.com ke Dewan Pers. Lebih jauh, bisa mengadukan media tersebut ke polisi dengan delik pers – pencemaran nama baik. Posting ini sekadar mengingatkan insan pers tentang pentingnya berita berimbang, demi “safety” wartawan dan medianya juga. Wasalam. (www.romeltea.com).*

Related posts