Sebagaimana Pers Kampus atau Pers Mahasiswa, Pers Sekolah atau Pers Pelajar termasuk media komunitas dan media elite (elite papers),
Pengertian Pers Sekolah
Pers Sekolah –disebut juga pers pelajar, pers siswa– adalah media jurnalistik yang dikelola oleh siswa sebuah sekolah, umumnya tingkat SLTA (SMA).
Saat SMA dulu, saya pendiri majalah sekolah SMAN 2 Bogor dengan nama majalah Manda, singkatan dari Majalah SMAN 2. Cuma terbit sekali doang! Wkwkwk…
Selain berupa majalah, pers sekolah juga bisa berupa Mading (Majalah Dinding). Namun, pengalaman saya dulu, isi mading kebanyakan puisi. Maklum, masa-masa “pacaran” atau “taksir-menaksir” biasanya bisa bikin puisi cinta, sajak romantis!
Pers sekolah sangat bagus untuk menunjang pembelajaran, khususnya pelajaran bahasa Indonesia, tulis-menulis, atau karang-mengarang.
Saat ini, pers sekolah juga bagus banget untuk memprakteikkan mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), khususnya TIK Komputer dan Internet. Pelajar bisa membuat pers sekolah berupa blog atau website untuk publikasi karya jurnalistik atau tulisannya, selain Mading.
Karakteristik Pers Sekolah
- Elitis (elite papers) – dari siswa oleh siswa untuk siswa
- Bahasa: paduan bahasa jurnalistik & anak muda (slank)
- Visi, misi, dan isinya ditujukan untuk kepentingan siswa & sekolah –jangan diarahkan menjadi pers umum.
- Profil siswa sebagai kaum remaja yang dinamis, aktif, kreatif, dan serba ingin tahu harus tercermin dalam pers sekolah.
- Menjadi wadah bagi penyaluran ekspresi siswa (to provide medium for student expression).
- Menjadi pers yang diperlukan oleh komunitas sekolah (should make itself indispensable to the school community).
- Harus dapat memenuhi fungsinya sebagai media komunikasi (to serve the purpose of mass communications).
Manajemen Pers Sekolah
Pengelolaan pers sekolah mengacu pada konsep manajemen Henry Fayol: Planning, Organizing, Acting, Controlling (POAC)
- Planing artinya perencanaan, yakni penyusunan atau penetapan tujuan dan aturan
- Organizing artinya pengorganisasian berupa pembentukan bagian-bagian, pembagian tugas, atau pengelompokkan kerja.
- Acting artinya pelaksanaan rencana.
- Controling adalah pengawasan dan evaluasi hasil kerja.
PLANING – KONSEP MEDIA
- Penetapan visi dan misi
- Nama media dan moto
- Rubrikasi
- Editorial Policy –kebijakan redaksi tentang karakteristik naskah layak muat (fit to print).
ORGANIZING – SDM
- Pembentukan struktur organisasi redaksi –mulai pemimpin redaksi hingga reporter
- Pembagian tugas atau gambaran kerjanya (job description).
- Rekrutmen & kaderisasi –misalnya melalui pelatihan jurnalistik
- Kualifikasi SDM/Wartawan : (1) penguasaan teknik jurnalistik, (2) penguasaan bidang & wilayah liputan, dan (3) pemahaman kode etik.
ACTING – AKTIVITAS
- News Planing – Perencanaan Isi/Proyeksi, Rapat Redaksi
- News Gathering – Reportase: wawancara, liputan peristiwa, studi literatur
- News Writing – Penulisan Naskah
- News Editing – Penyuntingan Naskah: Redaksional & Substansial
- Graphic Design – Layout & Ilustrasi
- Printing – Percertakan (untuk media cetak)
- Marketing – Distribusi
- Evaluating – Rapat Evaluasi
CONTROLLING – PENGAWASAN KINERJA
- Pengawasan secara umum dilakukan Guru Pembina Pers Sekolah
- Peran Pemimpin Redaksi menonjol –mengawasi kinerja jajaran redaksi, apakah bekerja sesuai rencana atau
- tidak.
- Pengawasan mengacu pada visi, misi, style book, kode etik jurnalistik, dan tata tertib di bagian redaksi.
- Memutuskan penghargaan dan hukuman (reward and punishment) terhadap wartawan yang berprestasi dan melakukan pelanggaran.
Manajemen II : Marketing
- Promosi –AIDCA (Attention, Interest, Desire, Conviction, Action)
- Iklan & Pencarian Donatur –-proposal penawaran
- Distribusi –Target Pembaca.
Demikian pemikiran saya tentang pers sekolah yang pernah saya sampaikan di sebuah diklat pers sekolah.
Keterampilan menulis, pengenalan kepada jurnalistik dan media massa, harus dilakukan sejak dini, minimal sejak SMA, karena dunia kampus dan dunia kerja akan banyak bersentuhan dengan media dan tulis-menulis. Wasalam. (www.romeltea.com).*