Media Juga Terdampak Covid-19, Penghasilan Turun Hingga 80%

Dampak Corona terhadap Industri Media (The Statesman)
Dampak Corona terhadap Industri Media (The Statesman)

Pandemi Virus Corona (Covid-19) tidak hanya berdampak buruk terhadap blogger, tetapi juga media massa terutama media siber (situs berita). Berikut ini Dampak Corona terhadap Industri Media.

Trafik, pengunjung, atau jumlah pembaca memang naik, seiring kampanye diam di rumah (stay at home) dan bekerja dari rumah (work from home).

Namun, kenaikan trafik tidak berbanding lurus dengan penghasilan. Survei dan pengakuan praktisi media menyatakan, pendapatan media menurun drastis, bahkan hingga 80 persen!

Kenapa menurun?

Trafik naik tapi penghasilan menurun akibat menurunnya omset usaha para pengiklan. Pandemi Covid-19 mengakibatkan anggaran iklan di berbagai platform media makin berkurang.

Faktanya, media besar seperti BBC dan The Guardian juga tak kuasa menahan dampak buruk Corona. Kedua media besar di Inggris itu melakukan PHK terhadap ratusan karyawannya.

Read More

Media sosial kaum profesional Linkedin juga mem-PHK 960 karyawannya akibat corona. PHK terjadi akibat menurunnya pendapatan.

Trafik Naik, Penghasilan Turun

Dampak buruk Covid-19 bagi industri media di Indonesia antara lain terungkap dalam hasil riset media yang dikeluarkan Imogen Communications Institute (ICI), Kamis (23/7/2020).

Survei menunjukkan, pandemi Covid-19 paling berpengaruh terhadap pemasukan dan pendapatan bisnis media.

Sebanyak 70,2 persen persen responden menjawab perusahaannya terdampak pandemi. Yang paling banyak dikeluhkan adalah menurunnya pemasukan iklan serta berkurangnya sponsor dan user.

Selain akibat pandemi, menurunnya pendapatan media juga akibat pengiklan yang sudah banyak menggunakan media sosial dan influencer.

Khusus media cetak, menurut hasil survei Serikat Perusahaan Pers (SPS), sebanyak 80% media cetak mengalami tekanan penurunan iklan, sirkulasi, dan berkurangnya aktivitas off-print yang biasa mereka programkan bersama klien (seminar, pelatihan, ultah perusahaan, dan sebagainya).

Fakta ini menunjukkan, bagi perusahaan pers cetak, krisis akibat pandemi Covid-19 benar-benar berdampak kompleks.

Mayoritas perusahaan pers (71%) omzetnya turun lebih dari 40% selama masa pandemi Covid-19 dibanding periode sama 2019.

Akibat tekanan tersebut, semua responden mengakui terjadi penurunan konsolidasi pendapatan yang signifikan pada periode 1 Maret sd 15 April 2020 dibanding periode sama tahun 2019.

Penurunan terbanyak, 40 – 60%, dialami oleh 38,63% responden. Berikutnya penurunan di atas 60% oleh sebanyak 31,81% responden. Praktis, mayoritas responden (71%) mengalami penurunan pendapatan di atas 40%. Hanya 29% responden yang pendapatannya turun di bawah 40%.

Separuh perusahaan pers terpaksa memotong gaji karyawan hingga 30 persen, bahkan harus mem-PHK karyawan.

Dampak buruk pandemi Covid-19 terhadap media juga dikemukakan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI). Pada survei yang dilakukan terhadap 300 lebih anggota AMSI, jumlah pembaca media online justru naik. Sayangnya, berbanding terbalik dengan pendapatan mereka.

Traffic naik di daerah-daerah, hampir semua media lokal naik tinggi, ada yang naik hingga 200 persen. Tapi revenue turun jauh, rata-rata 30-40 persen.

Pendapatan perusahaan media yang turun berasal dari pemasukan iklan yang berkurang drastis. Khusus di media online di daerah-daerah, penurunan iklannya hingga 80 persen karena biasanya orderan mereka berasal dari pemerintah daerah.

Besarnya biaya yang dibutuhkan untuk penanganan Covid-19 di daerah membuat pemerintah daerah menahan diri untuk beriklan.

Akibatnya, sebanyak 20 persen media online memotong gaji wartawan. Media yang menunda pembayaran gaji dan Tunjangan Hari Raya (THR) sebanyak 15 persen. Media yang merumahkan karyawan ada 15 persen.

AMSI memprediksi, berdasarkan hasil surei, arus kas media online hanya mampu bertahan hingga 4-5 bulan ke depan.

Salah satu media yang melakukan PHK adalah Kumparan. Menurut Pemimpin Redaksi Kumparan, Arifin Asydhad, sejak corona masuk ke Indonesia, jumlah pembaca berita Kumparan naik 100 persen.

Namun, naiknya jumlah pembaca kumparan berbanding terbalik dengan pendapatan yang masuk dari iklan. Ia menyebut pada Mei 2020 terjadi penurunan iklan yang tajam.

Demikianlah, industri media mengalami peningkatan pembaca atau penonton selama masa pandemi Covid-19. Sayangnya, pada kesempatan yang sama, secara bisnis dari iklan mengalami penurunan.

Hal itu juga diakui CEO Group Media Kompas Gramedia, Andy Budiman. Ia menyatakan, platform-platform digital Kompas mengalami kenaikan selama pandemi. Pada April 2020 ada kenaikan traffic hingga 134%.

Pada saat yang bersamaan, Andy mengatakan, secara bisnis iklan terdapat tren menurun. Ia memaparkan berdasarkan Nielsen, pada periode April advertisement index (adex) mengalami penurunan. Dari Januari – Maret masih naik, tapi di April sudah mulai turun efek dari Covid-19.

Bantuan Pemerintah

Pemerintah memastikan industri pers (media) akan menerima sejumlah insentif, guna mengatasi ancaman penutupan perusahaan pers dan pemutusan hubungan kerja para pekerjanya akibat pandemi Covid-19.

Bantuan pemerintah bagi kelangsungan media itu antara lain:

1. Pemerintah akan menghapuskan pajak pertambahan nilai (PPN) bagi kertas koran. PPN terhadap bahan baku media cetak menjadi tanggungan pemerintah.

2. Pemerintah akan mengupayakan mekanisme penundaan atau penangguhan beban listrik bagi industri media.

3. Pemerintah akan menangguhkan kontribusi BPJS Ketenagakerjaan selama 12 bulan untuk industri pers dan industri lainnya lewat Keppres.

4. Pemerintah akan mendiskusikan dengan BPJS Kesehatan terkait penangguhan pembayaran premi BPJS Kesehatan bagi pekerja media.

5. Pemerintah memberikan keringanan cicilan Pajak Korporasi di masa pandemi dari yang semula turun 30% menjadi turun 50%.

6. Pemerintah membebaskan pajak penghasilan (PPh) karyawan yang berpenghasilan hingga Rp200 juta per bulan.

7. Pemerintah akan menginstruksikan semua kementerian agar mengalihkan anggaran belanja iklan mereka, terutama iklan layanan masyarakat kepada media lokal.

Demikian Dampak Corona terhadap Industri Media. Wasalam. (www.romeltea.com).

Sumber: Kumparan, Okezone, Dewan Pers, Kontan

 

Related posts