Saat ini disebut era digital. Digitalisasi terjadi di semua sektor. Literasi digital pun penting dimiliki semua orang. Apa itu literasi digital? Berikut ini pengertian literasi digital serta ruang lingkup dan komponennya.
Di postingan sebelumnya saya sudah berbagi pengertian digital. Dalam konteks teknologi informasi, digital adalah “relating to computer technology, especially the internet” (berkaitan dengan teknologi komputer, khususnya internet).
Literasi sendiri artinya kemampuan menulis dan membaca; pengetahuan atau keterampilan dalam bidang atau aktivitas tertentu; kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup. (KBBI)
Literasi digital (digital literacy) mengacu pada kemampuan individu untuk menemukan, mengevaluasi, dan menyusun informasi yang jelas melalui tulisan dan media lain di berbagai platform digital.
Literasi ini dievaluasi oleh tata bahasa, komposisi, keterampilan mengetik dan kemampuan seseorang untuk menghasilkan teks, gambar, audio, dan desain menggunakan teknologi.
Pengertian Literasi Digital
Apa arti istilah literasi digital?
Secara praktis, pengertian literasi digital adalah kemampuan dan pengetahuan untuk memanfaatkan sarana digital secara bijak dan tepat dalam upaya mengembangkan kemampuan dalam penerapan TIK dalam sehari–hari.
Istilah literasi digital mulai popular sekitar tahun 2005 (Davis & Shaw, 2011). Literasi digital diartikan sebagai kemampuan untuk berhubungan dengan informasi hipertekstual dalam arti bacaan tak berurut berbantuan komputer. (Bawden, 2001).
Gilster (2007) memperluas konsep literasi digital sebagai kemampuan memahami dan menggunakan informasi dari berbagai sumber digital. Dengan kata lain, literasi digital adalah kemampuan untuk membaca, menulis, dan berhubungan dengan informasi dengan menggunakan teknologi dan format yang ada pada masanya.
IFLA ALP Workshop (2006) mengartikan literasi digital sebagai kemampuan memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai format dari sejumlah besar sumber daya tatkala sumber daya tersebut disajikan melalui komputer.
Sesusia perkembangan Internet, maka pemakai tidak tahu atau tidak mempedulikan dari mana asalnya informasi, yang penting ialah dapat mengaksesnya.
Berikut ini adalah beberapa pengertian literasi digital di buku Gerakan Literasi Digital oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2017):
- Paul Gilster dalam buku Digital Literacy (1997): literasi digital adalah kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi, dalam berbagai bentuk dan sumber yang sangat luas yang diakses melalui piranti komputer.
- David Bawden: literasi digital adalah literasi yang berakar pada literasi komputer dan literasi informasi.
- UNESCO (2011): literasi digital adalah kecakapan (life skills) yang tidak hanya melibatkan kemampuan penggunaan perangkat teknologi, informasi dan komunikasi, tetapi juga melibatkan kemampuan untuk dalam pembelajaran bersosialisasi, sikap berpikir kritis, kreatif, serta inspiratif sebagai kompetisi digital.
Ruang Lingkup Literasi Digital
Literasi digital mencakup pemahaman tentang Website dan mesin pencari (search engine). Pemakai memahami bahwa tidak semua informasi yang tersedia di Web memiliki kualitas yang sama; dengan demikian pemakai lambat laun dapat mengenali situs Web mana yang andal dan sahih serta situas mana yang tidak dapat dipercayai.
Dalam literasi digital ini pemakai dapat memilih mesin pemakai yang baik untuk kebutuhan informasinya, mampu menggunakan mesin pencara secara efektif (misalnya dengan “advanced search”).
Literasi digital mencakup keterampilan abad ke-21 yang terkait dengan penggunaan teknologi yang efektif dan tepat.
Untuk menyederhanakan, mari persempit bidang ke satu definisi. American Library Association (ALA) mendefinisikan literasi digital sebagai “kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk menemukan, mengevaluasi, membuat, dan mengkomunikasikan informasi, yang membutuhkan keterampilan kognitif dan teknis”.
Dengan definisi literasi digital ALA sebagai panduan, penting untuk dipahami bahwa bahkan digital native yang tahu cara mengirim teks dan memposting ke media sosial tidak dianggap “melek digital” dengan cara apa pun.
Literasi digital dalam pendidikan mencakup lebih dari itu. Misalnya, siswa harus memiliki keterampilan khusus saat membaca teks online yang mungkin berisi sumber daya yang disematkan, seperti hyperlink, klip audio, grafik, atau bagan yang mengharuskan siswa membuat pilihan.
Siswa saat ini juga diminta untuk membuat, berkolaborasi, dan berbagi konten digital dan melakukannya secara bertanggung jawab. Oleh karena itu, kepala sekolah, pustakawan sekolah, dan guru memahami pentingnya keterampilan literasi digital bagi siswa dan pengajaran literasi digital di kelas.
Mengapa Literasi Digital Begitu Penting?
Pimpinan sekolah, pakar media, dan pendidik semakin berfokus pada manfaat keterampilan literasi digital di sekolah karena siswa saat ini melihat internet sebagai sumber informasi utama.
Siswa yang melek digital tahu cara menemukan dan mengonsumsi konten digital. Mereka tahu cara membuat, berkomunikasi, dan berbagi konten digital.
Siswa yang membangun keterampilan literasi digital memahami dasar-dasar keamanan Internet seperti membuat kata sandi (password) yang kuat, memahami dan menggunakan pengaturan privasi, dan mengetahui apa yang harus dibagikan atau tidak di media sosial.
Mereka memahami bahaya penindasan maya dan berupaya menghentikan penindas saat ini serta mencegah orang lain melakukan penindasan maya.
Dalam dunia digital saat ini, hampir setiap karier membutuhkan komunikasi digital di beberapa titik, jadi membekali siswa dengan keterampilan untuk menemukan, mengevaluasi, berkomunikasi, dan berbagi konten online secara efektif dan bertanggung jawab adalah kunci masa depan mereka.
Anda mungkin sudah mengajarkan keterampilan literasi digital. Sebagai pemimpin sekolah atau pendidik di dunia digital saat ini, kemungkinan Anda telah mengajari siswa Anda dasar-dasar literasi digital dan meningkatkan keterampilan mereka selama ini, bahkan mungkin tanpa menyadarinya.
Misalnya, apakah Anda berbicara dengan siswa tentang keamanan online, memperingatkan mereka untuk berkomunikasi secara bertanggung jawab?
Apakah Anda mengajari mereka cara membedakan sumber tepercaya dan menekankan pentingnya mengenali berita palsu (fake news) atau hoax versus berita nyata?
Apakah Anda membahas konsekuensi dari apa yang siswa bagikan secara online, mengajar mereka untuk mengenali dan membantu menghentikan penindasan maya?
Jika Anda menjawab “ya” untuk semua pertanyaan di atas, Anda sedang mengajarkan keterampilan literasi digital. Semua pelajaran dan tips yang dibagikan guru ini mewakili contoh literasi digital dan menekankan pentingnya literasi digital di kelas.
Membantu siswa membangun keterampilan literasi digital mencakup banyak hal sehingga seringkali lebih mudah untuk memecahnya sedikit.
Video: Literasi Digital
Halaman berikutnya: Jenis-Jenis Literasi Digital