Mengelola media sosial (social media) merupakan bagian manajemen media online. Media sosial menjadi sarana utama dalam kegiatan kehumasan daring (humas online) dan pemasaran daring (online marketing).
Media sosial adalah media baru (new media) dengan konten multimedia (teks, gambar, audio, video) di era internet atau era Revolusi Industri 4.0. Medsos menjadi “bacaan wajib” di era internet sehingga membentuk masyarakat baru, yaitu masyarakat maya (cyber society) yang beranggotakan warga internet (warganet) atau netizen (internet citizen).
Strategi dan Manajemen Media Sosial
Ulasan tentang Strategi Manajemen Media Sosial di bawah ini lebih merupakan”draft” atau pointers. Biasa saya jadikan materi untuk pelatihan manajemen media online, sesi manajemen media sosial.
Audiens
Kehadiran media sosial dan dimilikinya akun media sosial oleh lembaga atau perusahaan menyebabkan setiap lembaga kini memiliki audiens.
Corporations no longer have just customers — they have audiences. In the modern era of followers, friends, Likes, and opt-ins, corporations are growing audiences who have chosen to be informed, entertained, engaged, and activated. (Corporate Journalism)
Kategori Media Sosial
Konten Populer Medsos
Top Social Media Passions: Study Reveals What Users Love To Share
Timing Upde Status
Website sebagai Hub (center of social media activity).
Berikan perhatian khusus pada website resmi lembaga sebagai pusat aktivitas media sosial. Selain menjadi alat SEO, media sosial menjadi media penyebar konten web dan sebaliknya konten web menjadi “bahan baku” untuk konten atau update status media sosial.
Strategi Media Sosial
1. Give is King!
Engage by not self-promoting. The more you limit your promotions, the more power they have when you post them. Give is the King!
Power of Giving – Memberi adalah pemikat dan pengundang apresiasi, loyalitas, dan popularitas. Sajikan selalu konten inspiratif, tips-tips praktis terkait dengan produk atau jasa.
”The more you give, the more you get”. Semakin banyak Anda memberi, maka followers/friends Anda akan kian loyal dan memberikan kepercayaan (trust).
2. Make Them Laugh
Make them laugh (sometimes). Humor is a great way to connect with people.
3. Posting secara teratur
Semakin banyak audiens Anda mendengar dari Anda, semakin banyak kepercayaan yang bisa Anda bangun.
4. Memberikan konten yang relevan
memastikan bahwa apa yang didengar oleh audiens Anda (dan melihat) menarik dan sesuai dengan identitas merek Anda.
5. Posting konten unik
Cobalah untuk tidak membuat terlalu banyak konten media sosial Anda, karena kemungkinan besar audiens target Anda telah melihatnya sebelumnya. Jika Anda ingin menonjol di media sosial, konten Anda harus unik untuk merek Anda.
6. Bagikan dan retweet
Cara yang bagus untuk memperluas audiens Anda dan menunjukkan bahwa Anda tahu apa yang relevan.
7. Tunjukkan diri
Jangan takut untuk mengikuti (follow) beberapa pesaing Anda, dan bahkan berinteraksi dengan konten mereka.
8. Jadilah penolong
Tanggapi di Twitter atau Facebook ketika Anda memiliki jawaban sah untuk pertanyaan, dan jangan pernah menindaklanjuti dengan panggilan untuk bertindak atau bahasa penjualan. Bersikaplah tulus tentang keinginan untuk membantu.
9. Variasikan penampilan logo Anda
Bereksperimenlah dengan berbagai warna dan tata letak yang dengan jelas mengomunikasikan siapa Anda. Ini menyajikan peluang yang baik untuk membagi tes mana posting mendapatkan keterlibatan terbaik.
10. Belajar dari kesalahan Anda
Analisis posting sebelumnya untuk menentukan mana yang bekerja secara konsisten dan apa yang tidak. Jangan memposting konten yang gagal mendapatkan keterlibatan signifikan.
11. Selalu gunakan gambar di Twitter
Gunakan gambar untuk keuntungan Anda, karena mereka mendapatkan keterlibatan yang lebih baik daripada tweet yang hanya memiliki teks.
12. Manfatkan Tagar
Memanfaatkan #hashtag secara strategis di semua platform media sosial yang relevan – apa pun yang Anda lakukan, jangan membuat tagar saat Anda menulis posting.
Teliti hashtag yang sedang tren. Akan ada saat-saat ketika Anda dapat merintis jalan Anda sendiri, tetapi jika Anda ingin memperluas jangkauan Anda, Anda harus mengikuti tren yang ada.
13. “Stalking”
Ketahui apa yang diposkan pesaing Anda. Cari pola di konten pesaing Anda, dan uji materi yang serupa dari milik Anda.
14. Video
Habiskan uang untuk video. Setiap ceruk dapat mengambil manfaat dari video karena mereka mendapatkan keterlibatan yang lebih baik di media sosial.
15. Adakan kontes dan hadiah
Beberapa hal memunculkan jenis desas-desus yang dibuat dengan memberikan barang gratis, jadi pertimbangkan beberapa kompetisi persahabatan di antara pengikut Anda.
16. Ambil risiko
Cobalah sesuatu yang aneh sesekali, dan jangan takut untuk memperluas persepsi orang tentang merek Anda.
Manajemen Media Sosial Instansi Pemerintah
Humas instansi pemerintah memiliki panduan khusus dalam mengelola media sosial. Panduan itu tercantum dalam Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara atau Permenpan No. 83 tahun 2012 tentang Pedoman Pemanfaatan Media Sosial Instansi Pemerintah.
Setelah dijelaskan latar belakang dan urgensi pemanfaatan media sosial oleh humas instansi pemerintah, dikemukakan pula asas, manfaat, dan dasar-dasar media sosial.
Data, informasi, dan fakta yang disampaikan harus benar-benar bermanfaat bagi masyarakat. Beberapa tujuan instansi dalam pemanfaatan media sosial adalah
- menyimak (listening), yaitu instansi menggunakan media sosial untuk memahami dan menyerap aspirasi kebutuhan khalayak;
- berbicara (talking), yaitu instansi menggunakan media sosial untuk menyebarluaskan pesan dan informasi;.
- menyemangati (energizing), yaitu instansi menggunakan media sosial untuk membangun semangat dan keterlibatan serta mendorong khalayak menyebarluaskan pesan melalui percakapan dari mulut ke mulut (word-of-mouth) dan komunikasi viral (melalui internet);
- mendukung (supporting), yaitu instansi menggunakan media sosial untuk membantu khalayak agar saling mendukung sehingga tercipta dukungan yang lebih besar;
- merangkul (embracing), yaitu instansi menggunakan media sosial untuk melibatkan khalayak ke dalam kegiatan instansi, termasuk dalam memberikan masukan, saran, gagasan, dan/atau tindakan nyata.
Prinsip Media Sosial Humas Pemerintah
Media sosial humas pemerintah berprinsip sebagai berikut:
- kredibel, yakni menjaga krediblitas sehingga informasi yang disampaikan akurat, berimbang, dan keterwakilan;
- integritas, yakni menunjukkan sikap jujur dan menjaga etika;
- profesional, yakni memiliki pendidikan, keahlian, dan keterampilan di bidangnya;
- responsif, yakni menanggapi masukan dengan cepat dan tepat;
- terintegrasi, yakni menyelaraskan penggunaan media sosial dengan media komunikasi lainnya, baik yang berbasis internet (on-line) maupun yang tidak berbasis internet (off-line);
- keterwakilan, yakni pesan yang disampaikan mewakili kepentingan instansi pemerintah, bukan kepentingan pribadi.
Di bagian akhir pedoman disebutkan perlunya keberlanjutan aktivitas humas dalam penggunaan media sosial. Disebutkan, pemantauan media sosial juga dilakukan dengan mengamati jumlah lalu-lintas percakapan (traffic), pengunjung (unique visitor), jumlah halaman yang disimak pengunjung (page view), komentar yang masuk ke media sosial yang digunakan, sifat komentar (positif, netral, dan negatif), serta komunikasi viral yang terjadi akibat penyampaian pesan melalui media sosial tersebut.
Demikian Strategi Manajemen Media Sosial. Wasalam. (www.romeltea.com).
Referensi: Ciceron, Social News Daily, The Social Media Bible (Lon Safko & David K. Brake, John Wiley & Sons, 2009), Quicksprout, Oracle, Buffer App, Social Media Examiner, PR News, Business 2 Community