Mengenalkan pembicara merupakan salah satu teknik dasar MC. Ia juga merupakan sesi penting bagi seorang Emsi atau Master of Ceremony (MC) sebelum sang pembicara tampil.
Pengenalan pembicara merupakan bagian dari tugas sekaligus fungsi MC/moderator, yaitu utamanya sebagai “jembatan” yang “menyambungkan batin” pembicara dengan hadirin. Tujuan pengenalan ini agar hadirin merasa lebih familiar dengan pembicara, sekaligus meraya yakin dengan kompetensi, kapabilitas, atau kapasitas pembicara. Tujuan akhir: penampilan pembicara “dinikmati” hadirin dan acara berlangsung sukses.
Teknik Mengenalkan Pembicara
Bahasan lengkap tentang teknik dasar MC tentang mengenalkan pembicara (introducing a speaker) ini sudah ada di buku saya, Lincah Menulis Pandai Bicara (Penerbit: Nuansa Bandung). Di sini saya sekadar me-refresh atau nambahin, ngutip alias nyadur dari Toastmaster International.
- Short But Sweet : Singkat tapi manis
- Pengenalan pembicara adalah “pembicaraan pendek”, small speech. Biasanya kurang dari satu menit. Walaupun singkat, pengenalan itu harus memberikan gambaran materi atau hal-hal yang akan disampaikan pembicara.
- An opening. Saat mulai, misalnya setelah mengatakan, “baiklah hadirin, kini saatnya kita mendengarkan paparan pembicara berikutnya…”, pengenalan harus mempu menarik perhatian hadirin dan membuat mereka menyadari pentingnya “subjek” yang akan datang.
- A body. Setelah itu, jelaskan tema pembicaraan, jelaskan mengapa tema itu disampaikan oleh pembicara, mengapa sang pembicara “qualified” atau kompeten untuk memaparkannya, mengapa tema ini sesuai dengan acara.
- A conclusion. Akhiri dengan mempersilakan pembicara tampil, memulai presentasinya.
Jadi, sebagai “introducer”, apa yang harus Anda katakan? Mengenalkan pembicara harus anggun, cerdas, dan menyenangkan… Buat “PD” sang pembicara bahwa dirinya merupakan pembicara spesial, brilian, orang sukses dan berpengalaman, dan “good speaker.”
Ungkapkan keahlian, keilmuan, dan pengalaman sang pembicara yang terkait dengan tema yang ia bawakan.
Ho ho… susah? ‘Gak lah… jangan lupa: baca CV pembicara dan kenali dengan baik profil bahkan biografinya, pahami juga tema pembicaraan –pelajari dari TOR yang disiapkan panitia atau makalah yang sudah diberikan kepada panitia.
So, MC ternyata bukan cuma modal “wajah” dan “lancar ngoceh” ya, harus smart dan “intelligent” juga. Wasalam. (www.romeltea.com).*