Bicara di Radio tidak boleh asal “cuap”. Penyiar Radio harus menguasai Teknik Vokal. Berikut ini teknik vokal yang menjadi Gaya Bicara Penyiar Radio:
1. Natural voice
Suara alamiah, tidak dibuat-buat, berbicara seperti halnya ngobrol dengan teman di kafe, di telepon, atau di mana pun.
2. Ceria
Kelincahan (vitality) dalam berbicara sehingga dinamis dan penuh semangat, cheerful! Anda harus ceria selalu. Jangan lemas, lunglai, nanti terkesan tidak mood, apalagi ”judes”! Penyiar adalah penghibur, entertainer!
3. Suara diafragma
Gunakan suara perut, suara yang keluar dari rongga antara dada dan perut. Untuk itu, perut harus bebas dari segala tekanan, duduk tegak, jangan bungkuk, dan… rileks! Nyatai, tidak tegang, tidak gugup.
4. Conversational
Bicara dengan gaya ngobrol, bukan pidato, gunakan bahasa tutur, bahasa percakapan sehari-hari. Jangan gunakan gaya MC di pentas musik atau acara seremonial. Jadi, gak usah teriak juga bicara ”formal”.
5. Senyum
Tebar senyuman agar friendly, ramah, hangat, dan enak didengar, memikat pendengar. Tentu, senyum diabaikan saat bicara kasus duka.
6. Atur Napas
Napas megap-megap tidak akan menghasilkan siaran yang bagus. Bernapas secara tepat adalah dasar siaran profesional.
7. Mental Image, Visualize!
Bayangkan sedang berbicara pada seorang teman. Membayangkan adanya seorang pendengar di depan akan membantu berkomunikasi secara alamiah, gaya ngobrol (conversational way).
Berbicaralah layaknya kepada teman akrab (intimate friend). Lihat wajah teman Anda itu dalam “pikiran mata” (mind’s eye) Anda.
8.Konsentrasi
Agar fokus, tidak ngaco.
9. Eye Contact, Kontak Mata
Bayangkan saja, Anda sedang berbicara dengan seorang teman, di depan Anda, tepat di depan meja siaran. Dijamin, gaya bicara Anda ”conversational” dan ”hangat”.
10. Gesture
Gunakan gerakan tubuh (gesture), meskipun tidak ada orang yang melihat Anda. Anda adalah aktor.
11. Pause, Jeda.
Jedalah, diam sejenak, beberapa detik saja, untuk membiarkan pesan Anda sampai ke pendengar. Anda juga bisa jeda jika ”mencari gagasan” atau ”memilih kata” berikutnya.
12. Inflection, Infleksi
Jangan monoton, gunakan ”lagu kalimat” dengan benar; meninggi saat jeda, menurun saat selesai. Jangan khawatir, jika Anda berbicara dengan benar (gaya ngobrol), infleksi otomatis terjadi.
13. Intonasi (intonation)
Nada suara, irama bicara, atau alunan nada dalam melafalkan kata-kata, sehingga tidak datar atau tidak monoton. Intonasi bisa mengubah makna sebuah kata atau ungkapan!
14. Aksentuasi (accentuation)
Penekanan (stressing) pada kata-kata tertentu yang dianggap penting.
Aksentuasi dapat dilatih dengan cara menggunakan “konsep suku kata” -dan, yang, di (satu suku kata); minggu, jadi, siap, Bandung (dua suku kata); bendera, pendekar, perhatian (tiga suku kata); dan sebagainya.
Ucapkan sesuai penggalan atau suku katanya!
15. Speed
Gunakan kecepatan (speed) dan kelambatan berbicara secara bervariasi. Kecepatan berpengaruh pada kejelasan (clarity), juga durasi.
16. Artikulasi (articulation)
Kejelasan pengucapan kata demi kata. Disebut juga pelafalan kata (pronounciation). Jangan salah eja/ucap.
Demikian teknik vokal untuk bicara atau siaran radio. Wasalam. (www.romeltea.com).*