REPORTER atau wartawan media cetak, wartawan foto, dan penyiar radio (broadcaster) termasuk kategori pekerjaan atau profesi terburuk 2015 (The Worst Jobs of 2015) versi situs Career Cast.
Kriterianya antara lain terkait lingkungan kerja (environmental), gaji (pay), dan tingkat stres (stress).
Sebenarnya, Career Cast menyusun 200 daftar profesi terpopuler 2015.
Namun, wartawan media cetak (newspaper reporter) berada di urutan terbawah (200), wartawan foto (photojournalist) di posisi 195, dan penyiar (Broadcaster) ada di urutan 196.
Daftar 10 Besar Profesi Terburuk
Diurut dari posisi 200-191, berikut ini Daftar 10 Profesi Terburuk 2015 versi Career Cast:
1. Newspaper Reporter (Wartawan Media Cetak)
Faktor utama menurunnya pamor wartawan cetak karena kini era media online. Banyak koran gulung tikar karena kehilangan pelanggan dan pengiklan. Pemasukan pun turun drastis.
Banyak wartawan cetak beralih profesi menjadi Humas (Public Relation) yang lebih menjanjikan.
2. Lumberjack (Penebang Kayu)
Penebang kayu merupakan profesi berbahaya (dangerous job) dengan lingkungan kerja yang terisolasi. Bisnis kayu juga sangat terikta dengan industri konstruksi dan percetakan yang sedang lesu.
Kemajuan teknologi juga menjadi faktor menurunnya pamor penebang kayu.
3. Enlisted Military Personnel (Tentara)
Faktor utama menurunya popularitas karier tentara adalah risiko pekerjaan alias bahaya dan tingkat stres yang tinggi. Kasusnya diambil dari sample militer Amerika Serikat.
4. Cook (Koki)
Pekerjaan koko membutuhkan mental baja di tengah tingginya pesanan dan tuntutan pelanggan. There’s a reason cook is the career of choice behind the old adage, if you can’t stand the heat, get out of the kitchen.
5. Broadcaster (Penyiar)
Kehadiran radio jaringan dan sindikasi konten siaran menjadi faktor yang menurunkan pamor profesi ini. A competitive marketplace has been made only more so in recent years, with outlets opting for syndicated broadcast content.
6. Photojournalist (Wartawan Foto)
Masalahnya hampir sama dengan wartawan cetak, yakni memudarnya popularitas media cetak. Media-media online memilih mengambil foto dari jasa sindikasi (syndicating services) daripada mempekerjakan fotografer.
Belum lagi SmartPhone terkini makin menyaingi kamera dan setiap orang bisa memotret dengan mudah.
7. Corrections Officer (Petugas pemeriksa)
Lingkungan kerja penuh bahaya, tingkat stres tinggi, juga risiko besar, namun umumnya bergaji rendah.
8. Taxi Driver (Sopir Taksi)
Faktor utamanya tingkat bahaya, stress karena macet atau langka penumpang, plus persaingan (increasingly competitive market) termasuk dengan rental dan sopir sewaan (hire driver services).
9. Firefighter (Pemadam Kebakaran)
Keren, namun risikonya besar dengan jam kerja “tidak menentu”.
10. Mail Carrier (Tukang Pos)
Kirim surat sudah gak zaman, sudah digantikan dengan medium yang jauh lebih cepat: Telepon, SMS, Chat, Email, bahkan Kantor Pos bersaing ketat dengan jasa-jasa pengiriman barang. Hiring of mail carriers has been on a steady decline with the proliferation of email and text messaging.
Itu dia 10 Besar Profesi Terburuk 2015. Tiga di antaranya ada di wilayah jurnalistik: Wartawan Cetak, Wartawan Foto, dan Penyiar.
BEST JOBS 2015
Lalu, apa dong profesi terbaik? Ada di peringkat pertama actuary (Aktuaris, penaksir), lalu audiologist dan ahli matematika. Selengkapnya dalam Best Jobs 2015:
- Actuary
- Audiologist
- Mathematician
- Statistician
- Biomedical Engineer
- Data Scientist
- Dental Hygienist
- Software Engineer
- Occupational Therapist
- Computer Systems Analyst.
Apakah daftar profesi terburuk di atas membuat mahasiswa jurnalistik dan broadcast berkecil hati?
Tentu ABSOLUTELY NOT!
Reporter hanya satu dari sekian profesi yang membutuhkan keterampilan jurnalistik. Sangat terbuka peluang sebagai jurnalis online, admin sosial media, web conten editor, corporate journalist, corporate blogger, dan banyak lagi. Wasalam. (www.romeltea.com).*