Ciri-Ciri Hoax dan Asal-Usulnya

Hoaks (hoax) adalah informasi bohong, berita palsu (fake news), atau kabar dusta. Istilah hoaks populer seiring popularitas media online, terutama media sosial dan aplikasi pesan WhatsApp (WA). Berikut ini ciri-ciri hoax yang harus kita cermati agar bisa “saring sebelum sharing“.

hoax

HOAX ((baca: hōks)) atau hoaks akan terus bermunculan sebagai ekses kebebasan publikasi informasi dunia maya, terutama media sosial.

Setiap orang kini bisa menjadi “reporter” dalam pengertian “tukang melaporkan” atau menjadi publisher. Semua pengguna (user) internet, lewat akun media sosial dan/atau blognya, bisa membuat berita, menyebar informasi, tanpa bisa dibendung! Maka, hoax pun menjadi “hal biasa”.

Asal-Usul Hoax 

Kata “hoax” berasal dari “hocus pocus” yang aslinya adalah bahasa Latin “hoc est corpus”, artinya “ini adalah tubuh”. Kata ini biasa digunakan penyihir untuk mengklaim bahwa sesuatu adalah benar –padahal dusta. (Wikipedia).

Kata “hoax” muncul pertama kali di kalangan ‘netter’ Amerika, kata “hoax” didasarkan pada sebuah judul film yang berjudul “The Hoax”.

Read More

Menurut Kamus Bahasa Inggris, hoax artinya olok-olok(an), cerita bohong, dan memperdayakan alias menipu. Pengertian “ringannya”, hoax adalah berita “heureuy”, becanda, just joke!

Dalam literatur jurnalistik, istilah yang semakna dengan hoax adalah Libel, yakni berita bohong, tidak benar, sehingga menjurus pada kasus pencemaran nama baik.

Yang sudah punya buku Kamus Jurnalistik, mangga dilihat pengertian libel yang semakna dengan hoaks. Yang belum punya, segera beli, dan baca Daftar Istilah Jurnalisme Daring.

Hoax bisa juga disamakan dengan “berita buatan” (fabricated news). Hampir sama dengan berita bohong, berita buatan adalah pemberitaan atau kabar yang tidak berdasarkan kenyataan atau kebenaran (nonfactual) untuk maksud tertentu.

Tujuan hoax bermacam-macam, mulai dari sekadar lelucon, iseng, hingga membentuk opini publik. Yang jelas, hoax itu sesat dan menyesatkan, apalagi jika user internet tidak kritis dan “main share” aja berita yang ia baca. Kita kudu tahu ciri-ciri hoax.

Ciri Utama Hoax

In My Humble Opinion (IMHO), ciri utama hoaks sebagi berikut:

  1. Tidak menyebutkan sumber.
  2. Bernada provokatif dan/atau desakan bertindak.
  3. Mengandung tulisan huruf tebal (bold) dan huruf kapital (caps).
  4. Menggunakan tanda seru –biasanya lebih dari satu.
  5. Menggunakan singkatan.
  6. Gaya bahasa atau tata bahasanya tidak baku alias informal.

Ini contoh hoax. Perhatikan gaya bahasa dan cara penulisannya. Jiga kiue tah ciri utama hoaks teh!

ciri hoax

Ciri-Ciri Hoax Menrut Kemenkominfo

Menurut Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Bidang Hukum, Henri Subiakto, ciri-ciri hoaks terutama di media sosial antara lain:

  1. Mengajak dengan menggunakan bahasa yang dapat menimbulkan kebencian dan amarah.
  2. Mengajak penerima pesan untuk memviralkan dengan kata-kata –misalnya “viralkan”, “sebarkan”, “jangan berhenti di sini”.

Diingatkan, berdasarkan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) Pasal 28 ayat 2, setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) dapat dijerat dengan hukum pidana. (Sumber)

12 Ciri Hoax Menurut Dewan Pers

Ketua Dewan Pers periode 2016-2019, Yosep Adi Prasetyo, juga pernah menyampaikan ciri-ciri hoax. Menurutnya, hoaks merupakan kepalsuan yang sengaja dibuat untuk menyaru sebagai kebenaran.

Kepalsuan tersebut umumnya menggunakan data, foto dan kutipan orang, sehingga dianggap orang yang membacanya sebagai sebuah kebenaran.

“Berita hoax biasanya diciptakan oleh orang pintar tapi jahat, dan disebarluaskan oleh orang baik tapi bodoh. Alasan mereka meneruskan berita hoax karena berita tersebut didapatkan dari orang yang dipercaya, mengira bermanfaat, mengira benar, dan ingin dianggap jadi yang pertama tahu,” kata Yosep.

Dikatakan Yosep, berita hoax sebetulnya bisa dikenali lewat konten yang ditampilkan. Agar tidak menjadi korban pembuat berita hoax, berikut ini ciri-ciri hoax yang bisa dikenali :

  1. Menciptakan kecemasan, kebencian, permusuhan.
  2. Sumber tidak jelas dan tidak ada yang bisa dimintai tanggung jawab atau klarifikasi.
  3. Pesan sepihak, menyerang, dan tidak netral atau berat sebelah.
  4. Mencatut nama tokoh berpengaruh atau pakai nama mirip media terkenal.
  5. Memanfaatkan fanatisme atas nama ideologi, agama, suara rakyat.
  6. Judul dan pengantarnya provokatif dan tidak cocok dengan isinya.
  7. Memberi penjulukan.
  8. Minta supaya di-share atau diviralkan.
  9. Menggunakan argumen dan data yang sangat teknis supaya terlihat ilmiah dan dipercaya.
  10. Artikel yang ditulis biasanya menyembunyikan fakta dan data serta memelintir pernyataan narasumbernya.
  11. Berita bohong ini biasanya ditulis oleh media abal-abal, di mana alamat media dan penanggung jawab tidak jelas.
  12. Manipulasi foto dan keterangannya. Foto-foto yang digunakan biasanya sudah lama dan berasal dari kejadian di tempat lain dan keterangannya juga dimanipulasi. (Sumber)

Cukup jelas ‘kan ciri-ciri hoax atau hoaks apa saja?

Tak kalah penting, begitu menerima info atau pesan yang “wow”, mengejutkan, menghebohkan, atau dahsyat, maka langsung tanyakan kepada pengirim pesan “dari mana sumbernya?”

Jika jawabnya “dari grup sebelah”, abaikan! Pokoknya, tidak menyebutkan sumber atau tidak ada sumber merupakan salah satu ciri utama hoax.

Cara lain mengecek hoax atau bukan adalah dengan Googling, cari berianya di situs berita. Media berita takkan sembarangan publikasi berita karena terikat kode etik dan kewajiban verifikasi (cek fakta, cek dan ricek, konfirmasi).

Kalau hoax kayak foto di bawah ini mah… asyik lah! 🙂

gambar-hoax-poligami

Demikian ciri-ciri hoax atau hoaks. Jangan bangga membuat dan menyebarkan hoax. Dosa dan bisa dipenjara! Wasalam. (www.romeltea.com).*

 

Related posts