Nilai Berita
Tidak semua peristiwa layak diberitakan atau disiarkan media. Hanya kejadian yang bernilai berita yang diliput dan dilaporkan (diberitakan) wartawan/media.
Sebuah peristiwa layak diberitakan jika memiliki salah satu nilai berita (news value) berikut ini:
1. Keluarbiasaan (unusualness)
Dalam pandangan jurnalistik, berita bukanlah suatu peristiwa biasa. Berita adalah suatu peristiwa luar biasa (news is unusual).
Untuk menunjukkan berita bukanlah suatu peristiwa biasa, editor asal Inggris, Lord Northcliffe (1865-1922), menyatakan dalam sebuah ungkapan sangat populer: “Jika seekor anjing menggigit orang itu bukanlah berita, Tetapi jika orang menggigit anjing itulah berita” (If a dog bites a man, it is not news. But if man bites a dog is news).
2. Kebaruan (newness)
Suatu berita akan menarik perhatian bila informasi yang dijadikan berita itu merupakan sesuatu yang baru. Semua media akan berusaha memberitakan informasi tersebut secepatnya.
Namun demikian, satu hal yang perlu diketahui tentang barunya suatu informasi, yaitu selain peristiwanya yang baru, suatu berita yang sudah lama terjadi, tetapi kemudian ditemukan sesuatu yang baru dari peristiwa itu, dapat juga dikatakan berita tersebut menjadi baru lagi.
3. Akibat (impact)
Berita adalah segala sesuatu yang berdampak luas. Suatu peristiwa tidak jarang menimbulkan dampak besar dalam kehidupan masyarakat.
Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), kenaikan tarif angkutan umum atau tarif telepon sangat berpengaruh terhadap anggaran keuangan semua orang.
Apa saja yang menimbulkan akibat sangat berarti bagi masyarakat, itulah berita. Semakin besar dampak sosial, budaya, ekonomi atau politik yang ditimbulkannya, maka semakin besar nilai berita yang dikandungnya.
Dampak suatu pemberitaan bergantung pada beberapa hal, yakni seberapa banyak khalayak yang terpengaruh, pmberitaan itu langsung mengena kepada khalayak atau tidak, dan segera tidaknya efek berita itu menyentuh khalayak media surat kabar, radio, atau televisi yang melaporkannya.
4. Aktual (timeliness)
Berita adalah peristiwa yang sedang atau baru terjadi. Secara sederhana aktual berarti menunjuk pada peristiwa yang baru atau yang sedang terjadi. Sesuai dengan definisi jurnalistik, media massa haruslah memuat atau menyiarkan berita-berita aktual yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Dalam memperoleh dan menyajikan berita-berita atau laporan peristiwa yang aktual ini, media massa mengerahkan semua sumber daya yang dimilikinya mulai dari wartawan sampai kepada daya dukung peralatan paling modern dan canggih untuk menjangkau nara sumber dan melaporkannya pada masyarakat seluas dan secepat mungkin.
Aktualitas adalah salah satu ciri utama media massa. Kebaruan atau aktualitas itu terbagi dalam tiga kategori, yaitu aktualitas kalender, aktualitas waktu dan aktualitas masalah.
5. Kedekatan (proximity)
Berita adalah kedekatan, yang mengandung dua arti yaitu kedekatan geogarfis dan kedekatan psikologis.
Kedekatan geografis menunjuk pada suatu peristiwa atau berita yang terjadi di sekitar tempat tinggal kita. Semakin dekat suatu peristiwa yang terjadi dengan domisili kita, maka semakin terusik dan semakin tertarik kita untuk menyimak dan mengikutinya.
Kedekatan psikologis lebih banyak ditentukan oleh tingkat keterikatan pikiran, perasaan, atau kejiwaan seseorang dengan suatu objek peristiwa atau berita.
6. Konflik (conflict)
Segala sesuatu yang mengandung unsur atau sarat pertentangan akan menarik perhatian dan penting diketahui pembaca –perang, tawuran, permusuhan, dan sejenisnya.
7. Orang Penting (news maker, prominence)
Berita adalah tentang orang-orang penting, orang-orang ternama, pesohor, selebriti, publik figur. Orang-orang penting, orang-orang terkemuka, dimana pun selalu membuat berita. Jangakan ucapan dan tingkah lakunya, namanya saja sudah membuat berita. Teori jurnalistik menegaskan, nama menciptakan berita (names makes news).
Di Indonesia, apa saja yang dikatakan dan dilakukan bintang film, bintang sinetron, penyanyi, penari, pembawa acara, pejabat, dan bahkan para koruptor sekalipun, selalu diberitakan atau dikutip media.
8. Kejutan (suprising)
Kejutan adalah sesuatu yang datangnya tiba-tiba di luar dugaan, tidak direncanakan, di luar perhitungan, tidak diketahui sebelumnya.
Kejutan bisa menunjuk pada ucapan dan perbuatan manusia. Bisa juga menyangkut binatang dan perubahan yang terjadi pada lingkungan alam, benda-benda mati.
9. Ketertarikan Manusiawi (human interest)
Kadang-kadang suatu peristiwa tak menimbulkan efek berarti pada seseorang, sekelompok orang, atau bahkan lebih jauh lagi pada suatu masyarakat tetapi telah menimbulkan getaran pada suasana hati, suasana kejiwaan, dan alam perasaannya.
Peristiwa tersebut tidak menguncangkan, tidak mendorong aparat keamanan siap-siaga atau segera merapatkan barisan dan tak menimbulkan perubahan pada agenda sosial-ekonomi masyarakat.
Hanya karena naluri, nurani dan suasana hati kita merasa terusik, maka peristiwa itu tetap mengandung nilai berita. Para praktisi jurnalistik mengelompokkan kisah-kisah human interest ke dalam berita ringan, berita lunak (soft news).
10. Seks (sex)
Sepanjang sejarah peradaban manusia, segala hal yang berkaitan dengan seksualitas pasti menarik dan menjadi sumber berita. Ada ungkapan, semua berita membosankan, kecuali informasi tentang seks.
Itu dia nilai berita. Dalam berbagai kesempatan, juga buku-buku jurnalistik yang saya tulis, saya meringkas nilai berita menjad empat saja:
- Aktual
- Faktual
- Penting
- Menarik.
Unsur Berita
James B. Roston dalam Your Newspaper menyebutkan, berita itu haruslah benar, lengkap, tidak berat sebelah, dan aktual.
Sebuah peristiwa yang bernilai berita akan dilaporkan wartawan/media kepada publik meliputi elemen atau unsur berita yang terangkum dalam 5W1H: Who, What, Why, When, Where, How.
- Who : Siapa yang terlibat dalam kejadian (unsur orang/manusia)
- What : Peristiwa apa yang terjadi (unsur peristiwa)
- When : Kapan peristiwa terjadi (unsur waktu)
- Where : Dimana peristiwa terjadi (unsur tempat)
- Why : Mengapa peristiwa terjadi (unsur latar belakang/sebab)
- How : Bagaimana peristiwa terjadi (unsur kronologis peristiwa)
Selengkapnya: Unsur Berita 5W1H
Struktur Berita
Struktur berita terdiri dari judul (head), teras (lead), dan tubuh atau isi (body). Antara judul dan teras ada elemen lain yang disebut dateline (baris tanggal), byline (baris penulis), dan placeline (baris tempat) –khususnya di media online.
1. Judul (Head)
Head dapat disebut sebagai judul, umumnya dilengkapi dengan anak judul. yang fungsinya untuk memudahkan para pembaca supaya dapat segera mengetahui peristiwa apa yang akan disampaikan dan menonjolkan berita tersebut dengan dukungan grafik supaya lebih menarikuntuk dibaca.
2. Teras Berita (News Lead)
Teras merupakan bagian yang dianggap paling penting dari berita. Bagian ini harus berisi unsur-unsur utama berita berdasarkan 5W1H yang mencakup apa, siapa, di mana atau kapan.
3. Tubuh Berita (News Body)
Badan berita biasanya berisi ‘bagaimana’ atau ‘mengapa’. Deskripsi, narasi, atau penjelasan detail dari bagaimana dan mengapa peristiwa dan kejadian.
4. Ekor Berita (Tail)
Bagian ini biasanya tidak memiliki kaitan secara langsung terhadap berita. Bisa berisi konteks tambahan seperti sejarah sebelum kejadian yang dilaporkan terjadi, dan sebagainya.
Jenis-Jenis Berita
Jenis-jenis berita yang dikenal dalam dunia jurnalistik antara lain sebagai berikut:
1. Straight News (berita langsung)
Straight News merupakan jenis berita apa adanya, ditulis secara singkat, langsung, dan lugas. Sebagian besar halaman depan surat kabar atau yang menjadi berita utama (headline) biasanya adalah berita jenis ini.
Straight news dibagi lagi menjadi dua jenis:
- Hard News: berita mengenai peristiwa serius seperti politik, ekonomi, bisnis, kriminalitas, hankam.
- Soft News : berita ringan, seperti berita dunia hiburan atau artis, atau berita yang sifatnya pendukung hard news.
2. Depth News (berita mendalam)
Depth News merupakan jenis berita yang dikembangkan dengan pendalaman mengenai hal-hal yang ada di bawah suatu permukaan (dikupas secara mendalam).
Merupakan berita yang mendalam, beritanya ini dikembangkan secara mendalam dan tujuannya untuk mengangkat permasalahan secara lebih mendalam agar mendapatkan lebih banyak informasi.
3. Investigation News (berita investigasi)
Investigation News merupakan jenis berita yang dikembangkan berdasarkan penyelidikan dan penelitian dari berbagai sumber yang dapat menjadi sumber berita.
4. Interpretative News (berita interpretatif)
Interpretative News adalah berita yang dikembangkan melalui pendapat atau penilaian dari wartawan yang melaporkan, namun tetap berdasarkan fakta yang ditemukan.
5. Opinion News (berita opini)
Opinion News adalah jenis berita mengenai pendapat seseorang, biasanya pendapat para ahli, pejabat, cendekiawan mengenai suatu hal, peristiwa, kondisi keilmuan, dan sebagainya.
Kode Etik Pemberitaan
Dalam menulis atau menyampaikan berita, seorang reporter/wartawan/media terikat dengan kode etik profesi yang disebut kode etik jurnalistik.
Dalam pemberitaan, wartawan atau media harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
- Tidak mencampurkan fakta dan opini (pendapat pribadi wartawan).
- Balance: berimbang, covering both side.
- Objektif, tidak manipulatif.
- Akurat, cek dan cek ulang fakta.
- Benar, faktual.
Demikian ulasan tentang pengertian berita, plus nilai berita, unsur berita, struktur berita, dan jenis-jenis berita dan kode etik pemberitaan atau kode etik jurnalistik.*