Pengertian komunikasi massa (mass communication) adalah proses penyampaian pesan (informasi, gagasan) kepada orang banyak (publik) melalui media massa –media cetak, elektronik/penyiaran, dan media online (internet). Contoh komunikasi massa a.l. berita di media, siaran di radio dan televisi, dan posting di media online.
Wartawan, penyiar radio, dan presenter televisi termasuk aktor (komunikator) dalam komunikasi massa. Demikian pula narasumber, pakar, atau humas yang diwawancarai atau mengirimkan rilis ke media.
Level Komunikasi Tertinggi
Komunikasi massa merupakan salah satu jenis komunikasi, selain komunikasi intrapersonal, komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, dan komunikasi organisasi.
Komunikasi massa bisa dikatakan sebagai sebagai tingkatan komunikasi tertinggi dalam urutan levels of communication berdasarkan jumlah orang yang terlibat dalam proses komunikasi dan jumlah audiens (komunikan) sebagai berikut:
- Komunikasi Intrapersonal
- Komunikasi Interpersonal
- Komunikasi Kelompok (Grup)
- Komunikasi Publik
- Komunikasi Massa
Pengertian Komunikasi Massa Menurut Bahasa
Secara bahasa, komunikasi massa (mass communication) adalah proses penyampaian pesan melalui media massa (communicating with media).
Istilah “komunikasi massa” merupakan singkatan dari “komunikasi media massa” (mass media communication). Media massa juga singkatan dari media komunikasi massa (mass communication media).
Jika kita rinci, pengertian komunikasi media massa secara bahasa adalah sebagai berikut:
- Komunikasi = penyampaian pesan.
- Media = saluran, sarana.
- Massa = orang banyak, publik.
Dengan demikian, komunikasi massa tidak bisa dilepaskan dari media. Bahkan, media menjadi inti komunikasi massa yang efisien dan efektif.
Itulah sebabnya, menurut Litllejohn (1992), tidak akan ada seorang pun yang dapat memisahkan media komunikasi dari proses komunikasi massa, karena hanya media komunikasi yang mampu menghubungkan sumber dengan khalayaknya, baik itu sebagai individu maupun kelembagaan dalam masyarakat.
Pengertian Komunikasi Massa Menurut Istilah
Secara istilah, menurut para pakar atau ahli komunikasi, komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan, ide, atau informasi kepada orang banyak dengan menggunakan sarana tertentu (media) guna memengaruhi atau mengubah perilaku penerima pesan.
Berikut ini pengertian komunikasi massa menurut para ahli atau akademisi:
Pearce (2009): komunikasi massa adalah “proses dimana seseorang, sekelompok orang, atau organisasi menciptakan pesan dan mentransmisikannya melalui beberapa jenis media ke audiens yang besar, anonim, dan heterogen.”
Bittner: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa ke sejumlah besar orang.
Jalaludin Rakhmat: komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar melalui media cetak, surat kabar, majalah, elektronik, radio dan televisi. Karena disampaikan melalui media, pesan dapat diterima secara serentak dan sesaat.
Josep A Devito: komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa atau khalayak ramai yang luar biasa banyaknya. Komunikasi massa dilakukan oleh lembaga radio, televisi, majalah, surat kabar, film, dan buku.
Jay Black & Federich G: komunikasi massa adalah proses produksi pesan secara masal dan disampaikan kepada penerima pesan yang luas, anonim, dan heterogen.
Joseph R. Dominick: komunikasi massa adalah suatu proses dimana suatu organisasi yang kompleks dengan bantuan satu atau lebih mesin memproduksi dan mengirimkan pesan kepada khalayak yang besar, heterogen, dan tersebar.
Karakteristik Komunikasi Massa
Menurut Hafied Cangara (2010:76), komunikasi massa merupakan salah satu dari komunikasi yang memiliki perbedaaan signifikan dengan bentuk komunikasi yang lain.
Sifat pesannya yang terbuka dengan khalayak yang variatif, baik dari segi usia, agama, suku, pekerjaan, maupun dari segi kebutuhan. Komunikasi massa memiliki sejumlah ciri atau karakteristik yang khas diantaranya :
1. Komunikator Terlembaga
Dalam komunikasi massa, komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks, namun bersifat melembaga. Lembaga penyampai pesan komunikasi massa melalui media massa, seperti televisi, surat kabar, radio, internet.
2. Pesan bersifat umum
Dalam proses komunikasi massa pesan-pesan yang disampaikan oleh komunikator ditujukan kepada khalayak luas atau semua orang bukan hanya sekelompok orang.
Dengan demikian, maka proses komunikasi massa bersifat terbuka. Hal ini dikarenakan, komunikan tersebar di berbagai tempat yang tersebar. Pesan beritanya pula mengandung unsur fakta yang bersifat penting dan menarik untuk semua kalangan masyarakat bukan hanya sekelompok orang.
3. Komunikannya Anonim dan Heterogen
Komunikan atau penerima informasi dalam komunikasi massa bersifat anonim dan heterogen. Hal ini dikarenakan komunikasi massa menyampaikan pesan secara umum pada seluruh masyarakat,yang tidak saling mengenal antara satu sama lain. Tanpa membedakan suku, ras, agama serta memiliki beragam karakter psikologi, usia, jenis kelamin, tempat tinggal, adat budaya, maupun strata sosial yang berbeda-beda.
4. Media massa bersifat Keserempakan
Menurut Effendy (1981) dalam Elvinaro (2007), keserempakan media massa itu sebagai keserempakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator, dan penduduk tersebut satu sama lainnya berada dalam keadaan terpisah.
5. Pesan yang disampaikan satu arah
Artinya terjadi komunikasi antara komunikator dan komunikan secara langsung tapi komunikator dan komunikan tidak saling bertemu dan komunikan tidak dapat merespon secara langsung. Di sini komunikator yang mengendalikan komunikasinya.
6. Umpan Balik Tertunda ( Delayed Feedback )
Dikarenakan antara komunikator dengan komunikan yang tidak bertatap muka secara langsung maka komunikator tidak dapat dengan segera mengetahui reaksi khalayak terhadap pesan yang telah disampaikannya.
Masih menurut William R. Rivers dkk., karakteristik komunikasi massa adalah sebagai berikut:
- Satu arah.
- Selalu ada proses seleksi –media memilih khalayak.
- Menjangkau khalayak luas.
- Membidik sasaran tertentu, segmentasi.
- Dilakukan oleh institusi sosial (lembaga media/pers); media dan masyarakat saling memberi pengaruh/interaksi.
Baca Juga: Karakteristik Media Online
McQuail menyebut ciri utama komunikasi massa dari segi:
- Sumber : bukan satu orang, tapi organisasi formal, “sender”-nya seringkali merupakan komunikator profesional.
- Pesan : beragam, dapat diperkirakan, dan diproses, distandarisasi, dan selalu diperbanyak; merupakan produk dan komoditi yang bernilai tukar.
- Hubungan pengirim-penerima bersifat satu arah, impersonal, bahkan mungkin selali sering bersifat non-moral dan kalkulatif.
- Penerima merupakan bagian dari khalayak luas.
- Mencakup kontak secara serentak antara satu pengirim dengan banyak penerima.
Michael W. Gamble & Teri Kwal Gamble (1986) menyebutkan, komunikasi massa adalah mencakup hal-hal sebagai berikut:
- Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada khalayak yang luas dan tersebar melalui media massa.
- Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesan-pesannya bermaksud mencoba berbagi pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain.
- Pesan adalah milik publik. Artinya pesan bisa didapatkan dan diterima oleh siapa saja.
- Komunikator massa biasanya organisasi formal, seperti jaringan, ikatan, atau perkumpulan. Komunikator tidak berasal dari seseorang melainkan sesuatu yang bersifat lebih besar (lembaga).
- Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper, yaitu sejumlah orang yang mengontrol suatu pesan sebelum pesan tersebut disebarkan atau diberitakan kepada khalayak luas. Gatekeeper di media adalah editor atau redaksi.
- Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda. Hal ini dikarenakan komunikasi ini melalui media massa, berbeda dengan jenis komunikasi yang lain umpan balik dapat dilakukan secara langsung misalnya seperti komunikasi antarpersona.
Elizabeth Noelle Neuman (1983:92) menyebutkan empat tanda pokok dalam komunikasi massa:
- Komunikasi massa bersifat tidak langsung.
- Komunikasi massa bersifat satu arah.
- Komunikasi massa bersifat terbuka.
- Memiliki publik yang secara geografis tersebar.
Jenis-Jenis Komunikasi Massa
- Iklan (Advertising)
- Jurnalisme (Journalism)
- Humas (Public Relations)
- Media Sosial (Social Media).
Elemen Komunikasi Massa
Berikut ini unsur-unsur atau elemen komunikasi massa. Pembeda utama dengan jenis komunikasi lainnya adalah poin 5, yaitu adanya “penjaga gerbang” (gate keeper) atau editor yang menyeleksi dan menyunting informasi yang disampaikan kepada publik.
- Komunikator. Penyampai pesan. Diperngaruhi oleh budaya, persaingan, kompleksitas, biaya.
- Pesan. Terdiri dari: Kode (Kata-kata tertulis, kata-kata terucap, foto, suara musik), Konten (Isi program acara, berita/ informasi media).
- Komunikan/ khalayak. Karakteristiknya: Berjumlah besar dan banyak, heterogen, anonim, terpisah secara fisik.
- Media. Tujuh media lembaga, yaitu buku, surat kabar, majala, radio, televisi, rekaman dan komputer.
- Gatekeeper, demi pers yang bertanggung jawab. Fungsinya berwenang menghilangkan pesan, meningkatkan jumlah dan pentingnya sebuah pesan, mengurangi jumlah dan pentingnya pesan.
- Regulator. Fungsinya mengatur dan mengontrol media yang keberadaannya di luar media. Seperti pemerintah yang menyensor, pemasang iklan yang kecewa, dan khalayak yang resah.
- Feedback. Jenisnya: Representative feedback, Cumulative feedback, Quantitative feedback, Institutionalized feedback, Indirect feedback, Delayed feedback.
- Filter. Berupa filter fisik, non fisik dan budaya yang ada.
Efek Komunikasi Massa
Setiap proses komunikasi mempunyai dampak atau hasil akhir yang disebut dengan efek. Efek muncul dari seseorang yang menerima pesan komunikasi baik secara sengaja maupun tidak disengaja.
Menurut Donald K. Robert, efek hanyalah perubahan perilaku manusia setelah diterpa pesan media massa”. Oleh karena fokusnya pesan, maka efek harus berkaitan dengan pesan yang disampaikan media massa (Ardianto, 2004:48).
Menurut Onong Uchyana Effendy (2006), yang termasuk dalam efek komunikasi massa adalah:
- Efek Kognitif (Cognitive effect) –pengetahuan.
- Efek Afektif (Affective effect) –perasaan, emosi.
- Efek Konatif atau Efek Behavioral (Behavioral effect) –perilaku.
Model-Model Efek Komunikasi Massa Werner Severin dan James Tankard Jr.
1. Model teori peluru (bullet theory model)
Teori ini dikenal dengan teori hypodermic needleatau Stimulus Respons yang mekanistis, media massa memilki pengaruh besar atas mass audience.
2. Model effek terbatas (limited effects model)
Model ini muncul sekitar tahun 1940 an. Menurut model ini komunikasi massa hanya akan efektif apabila dikombinasikan penggunaannya dengan komunikasi antar pribadi antara opinion leader dengan followernya.
Komunikasi hanya efektif dalam informasi pengetahuandan kesadaran dasar, tetapi kurang efektif untukmengubah opini khusus atau untuk mengubah sikap dan perilaku.
3. Model efek moderat (moderate effects model)
Model ini hasil riset pada tahun 1960 – 1970 an yang menggunakan pendekatan pada posisi audiens dan polakomunkasinya.
4. Model efek kuat
Komunikasi dapat mewujudkan powerfull effect apabila digunakan dalam program-program yang terencana dengan menggunakan prinsip mengulang-ulang (redudancy) dan fokus pada audiens yang ditargetkan, tujuan komunikasi dirumuskan secara khusus.
Demikian sekadar catatan sekaligus menyimpan dokumentasi tentang pengertian komunikasi massa serta karakteristik, fungsi, proses, model, dan efeknya. Wasalam. (www.romeltea.com).*
Referensi: Dennis McQuail, Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Erlangga, Jakarta, 1987; William R. Rivers at.al., Media Massa dan Masyarakat Modern: Edisi Kedua, Prenada Media, Jakarta, 2003; Winarni, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, UMM Press, 2003; Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002; Wiryanto, 2000, Teori Komunikasi Massa, Grasindo, Jakarta; Nurudin, 2013, Pengantar Komunikasi Massa, Rajawali Pers, Jakarta.